2. Analisis Tingkat Keumuman
Tabel 4.2. Tabel Jumlah siswa yang melakukan kesalahan
Jika dilihat jumlah siswa siswa yang memiliki jumlah kesalahan tinggi, maka tampak jelas jenis kesalahan paling umum atau jenis kesalahan yang paling
No Jenis Kesalahan
Jumlah siswa yang melakukan kesalahan
Pretes Postes
Jlh Jlh
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-
coba Trial and error 14
45,2 2.
Kesalahan menentukan Notasi, Besaran, dan Satuan a.
Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan
27 87,1
22 71
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui secara tidak transparan 3
9,2 1
3,2 c.
KKesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
14 45,2
7 22,6
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan mengidentifikasi simbol
29 93,5
21 67,7
g. Kesalahan menuliskan satuan
25 80,6
15 48,4
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk
yang saling cocok 7
22,3 5
16,1 3.
Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah a.
Kesalahan menggambarkan obyek atau system 9
29 12
38,7 b.
Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau system
18 58,1
20 64,5
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar
31 100
23 74,2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara
31 100
29 93,5
4. Kesalahan Komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan
31 100
24 77,4
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam
suatu persamaan 30
96,8 20
64,5 c.
Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 16,1
5 16,1
5. Kesalahan penyimpulan
5 16,1
3 9,2
banyak dilakukan oleh siswa. Ada beberapa jenis kesalahan dimana seluruh siswa melakukannya pada saat pretes, yaitu kesalahan mengidentifikasi formula dasar,
kesalahan mengidentifikasi formula antara dan kesalahan memanipulasi persamaan. Akan tetapi setelah pembelajaran siswa yang melakukan berbagai
kesalahan tersebut sangat berkurang. Ada satu jenis kesalahan dimana jumlah siswa yang melakukan kesalahan
sebelum dan sesudah pembelajaran tetap sama yaitu kesalahan menghitung suatu besaran dengan perhitungan matematika. Hal ini menunjukkan bahwa rancangan
pembelajaran yang diberikan masih memiliki kekurangan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa.
Sementara untuk
jenis kesalahan
terkait dengan
kemampuan menggambarkan objek atau sistem dan menentukan besaran yang ada pada objek,
jumlah siswa yang salah justru meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat pretes belum semua siswa melibatkan gambar dalam peneyelesaian soal, sehingga tidak
dapat dianalisis kesalahannya.
B. Pembahasan