2.2 Keker asan Simbolis
Landasan teor eti s atas pembacaan posisi per empuan di masyar ak at Kampung Kuta akan menggunakan teor i keker asan si mbolis dan
r epr oduksi sosial yang dikemukak an Pierr e Bour dieu. Asumsi dasar Bour dieu tentang keker asan simboli s adalah pemak saan sist em simbolisme
dan makna misalnya kebudayaan ter hadap k elompok atau kelas sedemiki an rupa sehingga hal ini dialami sebagai sesuatu yang sah.
Legitimasinya meneguhkan
relasi k ekuasaan
yang menyebabkan
pemak saan ter sebut ber hasi l. Selama dia diter ima sebagai sesuatu yang sah, kebudayaan memperk uat dirinya melalui r elasi kekuasaan t er sebut,
memberi kan k ontr ibusi k epada r epr oduksi sist emati s mer eka. Bour dieu dal am Jenki ns 2004 r elasi kek uasaan diraih melalui
proses “salah mengenali” misrecognit ion suatu pr oses k etik a r elasi k ekuasaan ti dak diper sepsik an secar a objektif, tetapi dalam bentuk yang
menjadikan mer ek a absah di mata pemel uknya. Dalam masyar ak at Kampung Kuta, perempuan tidak menyadar i bahw a sesuatu yang ter jadi
padanya merupakan k ek er asan simbol is kar ena selama ini diteri ma sebagai sesuatu yang sah. Kondisi seper ti ini Bour di eu menyebutnya dengan istilah
habi t us . Secar a seder hana habi tus mengacu pada kondisi situasi yang
tipikal dan habi tual. Haryatmok o 2003 menjel askan bahw a habitus mer upak an hasil keter ampi lan yang menjadi tindakan pr aktis tidak har us
selalu disadar i yang k emudian diter jemahk an menjadi suatu kemampuan yang kelihatannya alami ah dan ber kembang dalam suatu lingkup sosial
ter tentu.
Har yatmok o 2003 menj elaskan pemikir an Bour di eu bahw a domi nasi lak i-laki sebenarnya mer upakan kek er asan yang disebut
k ek er asan simbolik atau k ek er asan yang t ak kasat mat a. Kekeran ini oleh k or bannya per empuan bahkan tidak dilihat atau dir asakan sebagai
k ek er asan, tetapi sebagai sesuatu yang alami ah dan w ajar . Konsepsi antr opologis, sosiologis, dan teologis tentang hubungan l ak i-lak i dan
per empuan itu mempunyai implikasi yang dalam, yai tu kekerasan mak a per lu dibongkar .
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN