Macam – macam norma dan kebiasaan antardaerah

Norma antar daerah adalah aturan dari setiap daerah yang mengatur perilaku masyarakatnya dalam bertingkah laku agar tercipta kehidupan yang tertib, teratur, dan aman. Disamping sebagai pedoman dan panduan berbuat atau bertingkah laku, norma juga dipakai sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi perbuatan seseorang menurut asal daerahnya. Norma selalu berpasangan dengan sanksi hukuman, yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada si pelanggar norma. Si pelanggar norma harus menjalani sanksi akibat dari perbuatannya. Adapun fungsi norma yaitu untuk mengatur interaksi sosial agar terciptanya tata tertib dalam masyarakat. Norma akan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam menjaga keteraturan, ketertiban, dan keberadaan masyarakat b. Pengertian kebiasaan antar daerah Kebiasaan antar daerah adalah perbuatan dalam suatu daerah tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Kebiasaan antara daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda tapi tidak semuannya berbeda, terkadang ada persamaan kebiasaan antar daerah. Contohnya antara lain : di jawa apabila sedang bertamu dan disuguhi hidangan maka menunggu dipersilahkan untuk mencicipi, gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, dan berbicara menurut strata bahasa perbedaan dalam berbicara menurut umur ataupun dengan siapa kita sedang berbicara. Apabila perbuatan tadi tidak dilakukan maka akan dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat.

2. Macam – macam norma dan kebiasaan antardaerah

a. Macam- macam norma antar daerah 1 Norma di Aceh Besar a Norma agama Norma agama di Aceh Besar sebenarnya sama dengan daerah-daerah lain yaitu bersumber pada ajaran agama yang dianutnya. Akan tetapi ada hal yang khususspesifik dari daerah Aceh Besar provinsi Aceh ini. Disana jarang dijumpai tempat-tempat ibadah dari agama lain kristen, katolik, hindu, budha, maupun kongguchu karena di sana menerapkan Syari’at Islam yang meliputi bidang aqidah, syar’iyah, dan akhlak. Dan ketentuan pelaksanaan syari’at Islam di Aceh diatur dengan adanya Qanun Aceh. Setiap pemeluk agama Islam di Aceh wajib menaati dan mengamalkan syari’at Islam. b Norma hukum Norma hukum di Aceh Besar sama dengan norma hukum di daerah-daerah lain. Akan tetapi di sana ada pengkhususan tersendiri dibanding daerah-daerah lain yaitu dengan adanya Qanun. Qanun dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Aceh, pemerintah kabupatenkota, dan penyelenggaraan tugas pembantuan. Qanun Aceh disahkan oleh gubernur setelah mendapat persetujuan bersama dengan DPRA. Qanun kabupatenkota disahkan oleh bupatiwalikota setelah mendapat persetujuan bersama dengan DPRK. Gubernur, bupatiwalikota dalam menegakkan Qanun dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dapat membentuk Satuan Polisi Pamong Praja, sedangkan untuk menegakkan Qanun Syar’iyah dibentuklah unit Polisi Wilayatul Hisbah sebagaia bagian dari Satuan Polisi Pamong Praja. Selain itu juga terdapat Mahkamah Syar’iyah yang berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara bidang ahwal al-syakhsiyah hukum keluarga, muamalah hukum perdata, dan jinayah hukum pidana yang didasarkan atas Syari’at Islam dan diatur melalui Qanun Aceh. c Norma kesopanan Norma kesopanan di Aceh Besar sama dengan norma kesopanan di daerah-daerah lain. Mungkin ada sedikit perbedaannya. Aksen vokal di sana lebih keras dari pada di Mangunjaya, walaupun berbicara dengan baik dan tanpa emosi tetapi terlihat seperti orang sedang marah. Dalam berpakaian lebih baik daripada daerah-daerah lain, hal ini terlihat dari banyaknya orang-orang yang memakai pakaian tertutup mulai dari anak kecil sampai orang tua di harapkan berpakaian sopan berjilbab. d Norma kesusilaan Norma kesusilaan di Aceh Besar bisa dikatakan kuat, disana rasa saling memiliki, rasa kekeluargaan tinggi, dan jiwa gotong royongnya juga tinggi. 2 Norma di Malinau a. Norma agama Masyarakat Malinau sebagian besar beragama Kristen dan Islam. Walaupun demikian toleransi antar umat beragama sangat tinggi. b. Norma hukum Dalam masyarakat Malinau norma hukum sudah dilaksanakan walaupun kadang masih ada yang melanggar kebut-kebutan. c. Norma kesopanan Salah satu norma kesopanan yang ada dalam masyarakat Malinau antara lain dalam hal bertamu yang dikenal dengan istilah kepohonan yaitu jika kita bertamu harus menghabiskan minuman dan makanan yang disajikan tuan rumah, dan jika kita tidak memakanmeminumnya maka dipercaya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. d. Norma kesusilaan Norma kesusilaan di Malinau sama seperti di daerah-daerah lainnya yaitu tidak meludah di depan orang, berlaku jujur, dan menghormati orang lain 3 Norma di daerah Mangunjaya a Norma agama Norma agama adalah norma yang bersumber dari Tuhan. Pelanggaran terhadap norma ini adalah dosa. Pelaksanaan norma agama di Mangunjaya sudah baik sehingga terjadi keharmonisan antar umat beragama. Setiap umat beragama dapat hidup dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. b Norma kesopanan Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia Hukuman terhadap norma kesopanan berasal dari masyarakat yaitu berupa celaan, makian, cemoohan, atau diasingkan dari pergaulan di masyarakat tersebut. Norma kesopanan ini bersifat relatif artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu. Norma kesopanan di Mangunjaya masih terpelihara dengan baik antara lain masih tinggi tingkat unggah- ungguh seseorang, menghormati orang yang lebih tua, menerima sesuatu dengan tangan kanan, dan tidak meludah di sembarang tempat c Norma kesusilaan Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang datang dari hati sanubari manusia. Hukuman bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa bersalah. Norma kesusilaan di Mangunjaya itu sama dengan norma kesusilaan di daerah-daerah lain karena bersumbernya itu dari hati nurani manusia. Antara lain harus berlaku jujur, bertindak adil, dan menghargai orang lain. d Norma hukum Norma hukum adalah peraturan yang dibuat oleh negara dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam masyarakat. Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan jenis pelanggaran yang telah dilakukan. Norma hukum di Mangunjaya sama seperti norma hukum di daerah-daerah lain yaitu bersifat mengikat dan memaksa kepada semua warga masyarakat tanpa terkecuali. b. Macam – macam kebiasaan antardaerah Kebiasaan masyarakat Mangunjaya Seperti kebanyakan masyarakat Jawa, kota Mangunjaya juga mempunyai kebiasaan yang hampir sama dengan kota – kota lain di Jawa. Kebiasaan – kebiasaan yang dijalankan biasanya berkenaan dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia, atau har-hari tertentu. Yang berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia misalnya dalam pernikahan, ada sungkeman. Yang beraitan dengan hari-hari terentu misalnya menyambut bulan puasa. Di Mangunjaya sendiri ada kebiasaan dugderan. Dugderan ini diadakan satu minggu sebelum hari puasa yang pertama. Kalau di Jogja, ada padusan sebelum bulan puasa. Kebiasaan masyarakat Aceh Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh. Di sana masih menunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat di sana antara lain : masih terpeliharanya kebiasaan dalam mengadakan kenduri blang yaitu berdo’a dan makan bersama di sawah pada waktu awal akan di mulainya membajak sawah, dalam prosesi perkawinan menggunakan mayam satuan hitung pada perhiasan emas 1 mayam = 3 gram sebagai mas kawin, meugang yaitu memasak daging sapi, kerbau ataupun kambing yang dilaksanakan dua hari atau satu hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh semua masyarakat yang ada di Aceh mulai dari orang yang kurang mampu maupun orang kaya.dan kalaupun tidak sanggup untuk membeli daging maka kelurganya membantu membelikan daging hampir seperti suatu kewajiban. Kebiasaan masyarakat Malinau Setiap masyarakat mempunyai kebiasaan yang berbeda – beda, termasuk masyarakat Malinau. Salah satu kebiasaan masyarakat Mainau, adalah bertato, Dalam masyarakat Malinau, bertato bukan hanya sekedar seni, tetepi lebih berkaitan dengan adat. Kebiasaan lainnya adalah memenjangkan telinga, walaupun sekarang sudah mulai erkurang.

3. Perbedaan antara norma antar daerah dan kebiasaan antar daerah