Suku Gorontalo di Gorontalo:
Kota Gorontalo Suku Banten
di Banten Suku Cirebon
di Jawa Barat: Kota Cirebon
Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
o
Suku Tengger di Jawa Timur
o
Suku Osing di Jawa Timur:
Banyuwangi
o
Suku Samin di Jawa Tengah:
Purwodadi
M. Macam-macam Ras
Ras Negroid : Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia,
mendiami Papua. Ras Weddoid : Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam,
bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur Kupang.
Melayu Tua Proto Melayu : Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan Yunan, mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.
Melayu Muda Deutro Melayu : Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan
berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan Dayak, dan Sulawesi.
N. Pengertian kekeluargaan
Kekeluargaan adalah interaksi antar manusia yang membentuk rasa saling memiliki dan terhubung satu sama lain, walaupun kekeluargaan memiliki banyak arti lain, dan hingga saat ini arti sebenarnya
dari kekeluargaan masih terus diperdebatkan oleh para antropolog. Kekeluargaan juga dapat digunakan untuk menghubungkan luasnya pergaulan manusia ke dalam satu system yang koheren
yang dapat membangun relasi dengan orang lain Schneider, 1918: 61. Menurut Lewis Henry Morgan pada bukunya yang berjudulSystems of Consanguinity and Affinity of the Human
Family 1871, ia membatasi kekeluargaan atas seks saudara perempuan dan laki – laki, generasi kakek, ayah, dan anak, serta pernikahan. Menurut pandangan saya teori ini telah tidak relevan lagi
dengan keadaan masyarakat modern saat ini, kekeluargaan tidak hanya ditentukan oleh hubungan darah yang bersifat biologis, kekuatan ekonomi seseorang memainkan peranan yang besar, begitu
pula emosi, kesehatan mental seseorang, serta kekompakan sebuah kelompok. Budaya kekeluargaan memang terasa asing saat ini di Barat, karena tingginya tingkat induvidualisme yang juga turut
menyebabkan pertanyaan dikalangan antropolog, apakah benar sesuatu yang bernama kekeluargaan itu ada. Namun tidak begitu dengan negara kita, Indonesia. Kekeluargaan telah menjadi budaya di
negeri ini, dan kita sebagai masyarakat di dalamnya menyadari penuh keberadaannya. Budaya kekeluargaan menjadi sesuatu yang sangat substansial bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Semangat kekeluargaan telah mendarah daging di dalam jiwa bangsa Indonesia.
O. Pengertian gotong royong
Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas
seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerja bakti, dilakukan untuk kepentingan
bersama; gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi
sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk
bahan makanan, uang, ataupun tenaga,kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat
adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga komunitas, hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun kepentingan pribadi tetapi rasa kemanusiaan
yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan
dari warga lainnya. sangat jelas sekali pola gotong-royong yang mereka lakukan yaitu azas timbal-balik.
Di Indonesia, bentuk kerja sama sudah lama dikenal dengan istilah gotong royong. Menurut Noto atmojo, gotong royong asli di Indonesia sudah mulai pada tahun
2.000 S.M, dan terdapat hampir diberbagai etnis yang ada di Indonesia. Istilah gotong royong berbeda-beda diberbagai daerah :
Di Tapanuli dikenali dengan nama Marsiurupan
Di Minahasa disebut Mapalus Kobeng
Di Ambon dikenal dengan nama Masohi
Di Sumbada menggunakan istilah Pawonda
Di Madura disebut Long Tinolong
Di Jawa Barat disebut dengan nama Liliuran
Di Sumatera Barat dikenal dengan nama Julojulo
Di Bali lebih dikenal dengan sebutan Subak
Di Jawa Tengah lebih dikenal dengan sebutan Sambatan
P. Bentuk-bentuk kerja sama dalam masyarakat