Motivasi Mahasiswa TINJAUAN PUSTAKA

4. Motivasi biogenetis dan motivasi sosiogenetis Motif biogenetis merupakan motivasi yang berasal dari kebutuhan- kebutuhan organisme demi melanjutkan kehidupannya secara biologis. Motif ini bersifat universal artinya tidak terikat oleh umur, jenis kelamin, suku, daerah dan lain sebagainya. Sedangkan motif sosiogenetis timbul sebagai akibat dari interaksi sosial dengan orang atau hasil kebudayaan. Dengan kata lain, motif ini tergantung pada hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Hasibuan 2002:163, dikelompokkan menjadi: 1. Motif Motive Motif adalah suatu perangsang keinginan want dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Motif meliputi: a. Dana yang cukup b. Situasi lingkungan yang mendukung c. Menghargai pendapat orang lain d. Rasa takut dan cemas e. Fasilitas memadai f. Dukungan teman g. Pemberian peringatan 2. Harapan Expectancy Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku untuk tercapainya tujuan. Harapan meliputi: a. Masa depan yang cerah b. Pemberian penghargaan c. Sesuai prosedur d. Tepat waktu 3. Insentif Incentive Insentif adalah memotivasi seseorang dengan memberikan hadiah imbalan kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Insentif meliputi: a. Intrinsik 1 Penyelesaian 2 Pencapaian prestasi b. Ekstrinsik 1 Pemberian hadiah Menurut Sardiman 1998:82, motivasi pada diri seseorang juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif, sehingga orang senantiasa bekerja lebih kreatif dan lebih baik 6. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri di atas, berarti orang itu mempunyai motivasi yang kuat. Ciri-ciri motivasi tersebut sangat penting untuk diterapkan pada diri mahasiswa dalam menjalankan kuliahnya. Dalam masa kuliah, agar berhasil baik, mahasiswa harus tekun mengerjakan tugas kuliah, ulet dalam memecahkan suatu masalah dan hambatan secara mandiri. Mahasiswa yang baik tentu tidak akan terjebak dalam sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Mahasiswa juga harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya rasional. Bahkan lebih lanjut mahasiswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum dan bagaimana memecahkan permasalahannya Sardiman, 1986: 83. Sebagai mahasiswa seharusnya mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas perkuliahannya, termasuk dalam mengikuti perkuliahan di kelas sampai motivasi dalam membuat skripsi hingga lulus kuliah. Dalam membuat skripsi yang tidak dituntut desakan cepat selesai secara resmi membuat mahasiswa mempunyai motivasi yang lemah dalam mengerjakan skripsi sehingga mahasiswa santai dalam mengerjakan skripsi yang menimbulkan kelamaan dalam masa kuliah gara-gara mengerjakan skripsi yang lama. Untuk menghindari kelamaan dalam mengerjakan skripsi maka motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi harus kuat. Motivasi yang tinggi dalam mengerjakan skripsi dapat ditandai dengan sikap positif yang ditimbulkan oleh mahasiswa itu sendiri. Sikap positif tersebut antara lain kemauan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, usaha untuk menyelesaikan skripsi dalam waktu yang cepat, rajin untuk berkonsultasi dan bertanya kepada dosen pembimbing berkaitan dengan skripsi, rajin dalam mencari bahan untuk skripsi dan berusaha untuk berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan masalah berkenaan dengan skripsinya.

D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Motivasi

Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi. Kondisi sosial ekonomi atau sosial ekonomi adalah tempat atau posisi yang dimiliki seseorang orang tua dalam suatu kelompok masyarakat yang di dalamnya mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tempat tinggal yang dipandang penting oleh masyarakat. Keadaan sosio-ekonomi keluarga mempunyai peranan dalam perkembangan anak. Adanya perekonomian yang cukup, lingkungan materiil yang melimpah dalam keluarganya, ia mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk memperkembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alatnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari lapisan bawah cenderung tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara mendorong berkembangnya motif berprestasi Dimyati Mahmud 1990 :86. Selain itu, bukan hanya perbedaan kemampuan saja melainkan perbedaan kesempatan dan faktor lingkungan. Kondisi sosial ekonomi orang tua yang serba terbatas kurang mendukung diduga kuat akan melemahkan semangat mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya. Mahasiswa kurang termotivasi untuk segera menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawabnya. Oleh sebab penyelesaian skripsi terkadang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sebaliknya, jika kondisi sosial ekonomi orang tua yang serba tercukupi, maka akan memudahkan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Jadi antara kondisi sosial ekonomi orang tua terdapat hubungan dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut : Ha 1 : Ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.

2. Hubungan Prestasi Akademik dengan Motivasi Mahasiswa dalam

Mengerjakan Skripsi Prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh seseorang selama mengalami proses belajar di perguruan tinggi yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh melalui tes dari sejumlah matakuliah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

0 41 84

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

6 66 65

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar

0 5 7

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

Hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi - USD Repository

0 3 107

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 155