Konstitusi yang Pernah Digunakan di Indonesia
25
A. Berbagai Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi menjadi sumber hukum
tertinggi dalam pelaksanaan pemerintahan negara. Konstitusi terdiri atas konstitusi tertulis UUD dan tidak tertulis Konvensi. Setiap
negara memiliki konstitusi tertulis dan tidak tertulis, kecuali Inggris dan Kanada yang tidak memiliki konstitusi tertulis.
Konstitusi lebih sering diartikan sebagai Undang-Undang Dasar UUD, yakni sebagai konstirusi tertulis. Dalam penyusunannya,
bahan konstitusi atau undang-undang dasar dapat diambil dari nilai- nilai dan norma dasar yang hidup di masyarakat. Selain itu, praktik
penye lenggaraan negara juga mem pengaruhi perumusan konstitusi. Oleh karena itu, penyusunan dan perumusan konstitusi atau UUD
didasari pokok-pokok pemikiran konseptual dan dikaitkan dengan semangat proklamasi kemerdekaan.
Negara Indonesia telah mengalami perkembangan yang diiringi oleh berlakunya berbagai macam konstitusi. Perkembangan tersebut
dibagi dalam beberapa periode, yaitu sebagai berikut. 1. Periode UUD 1945 I Pertama 18 Agustus 1945–27 Desember
1949 2. Periode Konstitusi RIS 27 Desember 1949–17 Agustus 1950
3. Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950–5 Juli 1959 4. Periode UUD 1945 II Kedua
a. Orde Lama 5 Juli 1959–11 Maret 1966 b. Orde Baru 11 Maret 1966–21 Mei 1998
c. Reformasi 21 Mei 1998–sekarang
1. Periode UUD 1945 Pertama 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949
Jumat, 17 Agustus 1945 merupakan momentum bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan
karena pada saat itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia diproklamasikan. Dengan prokla masi kemerdekaan itulah maka
berdiri NKRI. Pada 18 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidang yang menghasilkan tiga buah keputusan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintah Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden
dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden. c. Sebelum terbentuknya alat-alat negara lainnya, tugas presiden
dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia. Pada masa ini, lembaga-lembaga lain belum terbentuk, seperti DPR,
MPR, MA, dan BPK, yang baru terbentuk adalah lembaga ke pre sidenan. Jadi, kekua saan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dipegang oleh presiden.
Hal ini disebabkan suasananya masih dalam masa peperangan.
Undang-Undang Dasar 1945 menganut sistem pemerintahan kabinet presidensil, artinya menteri-menteri bertanggung jawab kepada
presiden. Namun dalam periode ini juga terjadi perubahan dalam sistem
Konstitusi berasal dari bahasa Prancis “Constituir” yang berarti membentuk
peraturan dasar awal tentang pembentukan negara. Menurut M.Ivor
Jennings, setiap konstitusi memuat dua hal, yaitu sebagai berikut.
1. Tentang wewenang dan cara
bekerjanya lembaga-lembaga negara.
2. Tentang perlindungan hak asasi manusia
Cakrawala
Figur
Wage Rudolf Supratman ialah pejuang nasional yang menciptakan lagu
“Indonesia Raya.”
Sumber: www. kebudayaan depdiknas. go.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII
26
pemerintahan. Hal tersebut terjadi setelah keluarnya Maklumat Pemerintah No.
X eks pada 14 November 1945, yang menyatakan
bahwa menteri-menteri tidak lagi bertanggung jawab kepada presiden, tetapi bertanggung jawab pada Komite Nasional Indonesia Pusat
KNIP, yang kemudian menjalankan kekuasaan legislatif. Setelah maklumat tersebut, kekuasaan aksekutif berpindah tangan kepada
perdana menteri sebagai akibat dibentuknya sistem pemerintah par- lementer. Dengan demikian, terjadi pergeseran dari sistem pemerin-
tahan presidensil ke parlementer.
2. Periode Konstitusi RIS 27 Desember 1949 sampai dengan17 Agustus 1950