Pelaksanaan Demokrasi
73
A. Pengertian dan Hakikat Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “demos” dan “cratos.” Demos artinya penduduk dan kratos artinya kekuasaan. Oleh karena itu,
demokrasi dapat diartikan ‘kekuasaaan ada di tangan rakyat’. Dalam sistem demokrasi, rakyat adalah yang berkuasa dan paling berdaulat. Pemerintah
atau pemimpin bangsa, tidak bisa menjalankan program apapun yang bertentangan dengan aspirasi atau kehendak rakyat.
Pemimpin dalam pengertian ini adalah seseorang yang memberikan pelayanan kepada rakyat, bukan yang dilayani oleh rakyat. Dalam sistem
demokrasi, pemimpin adalah pelayan. Rakyat adalah ‘raja’ yang harus menda patkan pelayanan yang baik dari pemimpinnya.
Dengan demikian sistem demokrasi adalah sistem pemerintahan yang cocok untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang berdaulat, khususnya, bagi pengem bangan bangsa dan negara Indonesia pada masa yang akan datang.
Setiap rakyat Indonesia, dalam kehidupan demokrasi dihargai hak asasinya secara sama. Setiap orang tidak dibeda-bedakan berdasarkan
suku, agama, ras, antargolongan SARA, dan lain sebagainya. Di dalam kehidupan yang tidak demokratis, orang kaya akan senantiasa mendapat
perlakuan berlebih dibandingkan dengan orang miskin. Di dalam sistem yang tidak demokratis, pejabat tinggi mendapatkan perlakukan
yang berlebih dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki jabatan. Kondisi seperti ini, termasuk ke dalam tindakan yang tidak demokratis
dan dapat disebut diskriminatif, yaitu tindakan yang membeda-bedakan orang berdasarkan suku bangsa, ras, golongan, jabatan, kekayaaan, atau
lain sebagainya.
2. Hakikat Demokrasi
Dalam UUD 1945, Pasal 27 Ayat 1 dinyatakan dengan tegas bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Artinya,
bahwa setiap warga Indonesia tidak boleh dibeda-bedakan haknya. Setiap orang harus dihargai haknya secara sama sebagai warga negara Indonesia.
Sehubungan dengan budaya demokrasi ini, ada tiga wujud budaya yang harus dipahami oleh setiap warga negara Indonesia.
a. Wujud ide mentifact, artinya budaya demokrasi yang berkaitan dengan ide, pikiran, gagasan atau ilmu pengetahuan. Setiap orang
wajib menghargai adanya perbedaan pendapat atau perbedaan ide antara sesama warga. Sepanjang ide atau gagasan yang
dikemukakan itu memiliki landasan yang kuat dan ada alasan yang masuk akal, maka setiap warga negara wajib menghargainya.
Adapun jika pendapat atau gagasannya masih memiliki landasan yang lemah atau tidak ada alasan yang kuat, setiap warga negara
pun memiliki kewajiban untuk mengingatkannya.
Jika seseorang memiliki landasan yang kuat, ia harus siap menerima kritik dari orang lain, menerima masukan dari orang
lain, dan mengakui kelemahan diri serta keunggulan orang lain. Orang seperti ini dapat disebut sebagai orang demokrat. Dengan
demikian orang yang keras kepala bukanlah orang demokrat.
Kata Penting
t .FOUJGBDU t FNPT
t 4PDJPGBDU
Figur
Abraham Lincoln ialah Presiden Amerika yang menyatakan bahwa
demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Sumber: www.gurilla.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII
74
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1 Dalam budaya demokrasi, berbeda pendapat adalah sesuatu
hal yang wajar. Walaupun demikian, pendapat, gagasan, atau ide tersebut harus dilandasi oleh dengan alasan yang kuat.
2 Jika alasan seseorang tidak kuat, seorang demokrat harus mengakui adanya kele mahan dari gagasannya, dan mengakui
keunggulan dari pemiki ran orang lain. 3 Menerima gagasan yang lebih baik adalah salah satu sikap
terpuji dari seorang demokrat. Seorang demokrat bukan orang egois dalam mem pertahankan pendirian. Seorang
demokrat harus terbuka untuk menimbang-nimbang keunggulan dan kelemahan sebuah gagasan.
4 Oleh karena itu, dalam suasana demokrasi ini, budaya saling menasihati, saling mengingatkan, atau saling mengkritik
menjadi salah satu hal yang sangat penting. b. Budaya demokrasi dalam wujud tindakan dan perbuatan sociofact.
Pada kategori yang kedua ini, budaya demokrasi diwujudkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan seseorang. Jika mentifact mengacu
pada masalah ide atau gagasan yang bersifat abstrak tidak kelihatan, dalam sociofact ini budaya demokrasinya sangat kentara, yaitu terlihat
dalam bentuk perbuatan.
Pengembangan budaya demokrasi dapat dilakukan dalam berbagai tindakan. Misalnya, melalui sikap toleransi dan sikap
tanggung jawab sosial. Tindakan seseorang mengedepankan sikap toleransi. Artinya, setiap warga negara Indonesia, memberikan
kebebasan, memberikan keleluasaan kepada warga negara yang lain untuk melaksanakan ide atau gagasannya sesuai dengan
ke hendak atau aspirasinya masing-masing. Dalam kehidupan ber agama, sikap toleransi ini diwujudkan dengan memberikan
ke leluasaan kepada penganut agama lain untuk menjalankan ibadat sesuai dengan kepercayaannya sendiri.
c. Bentuk lembaga institusiofact. Sebuah sistem demokrasi atau budaya demokrasi, tidak hanya dikembangkan dalam masalah
pemikiran atau tindakan, tetapi juga dalam bentuk lembaga sosial. Oleh karena itu, dalam lembaga pemerintahan yang demokratis
dikenal pembagian kekuasaan.
Menurut Affan Gaffar, dalam ilmu politik dikenal dua macam
pemahaman demokrasi, yaitu demokrasi normatif dan demokrasi
empirik. Demokrasi normatif secara jelas tercantum dalam konstitusi
negara pasal 1 Ayat 2 UUD 1945. Adapun demokrasi empirik
dipandang dari partisipasi warga negara dalam organisasi politik dan
teratur tidaknya pengisian jabatan politik.
Cakrawala
Kegiatan Mandiri 4.1
Menurut pendapatmu, apakah maksud dari demokrasi dalam suatu negara? Bagaimana sikapmu jika terjadi perbedaan pendapat dengan temanmu?
Tulis jawabanmu dalam buku tugas, kemudian laporkan hasilnya kepada gurumu.
Dalam kajian sejarah, sudah banyak teori pembagian kekuasaan.
Salah satunya dari Montesquieu 1688–1755. Menurut Montesquieu, kekuasaan dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Legislatif, yaitu pihak yang merumuskan atau membuat undang-
undang. Di Indonesia dikenal dengan sebutan Dewan Perwakilan Rakyat DPR.
b. Eksekutif, yaitu pihak yang menjalankan undang-undang atau ke tata negaraan, biasa disebut dengan istilah pemerintah.
Kemukakanlah pendapatmu tentang pelaksanaan budaya demokrasi dalam
masyarakat Indonesia. Tulis dalam buku tugasmu dan laporkan hasilnya
kepada gurumu.
Bagaimana Pendapatmu?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelaksanaan Demokrasi
75
c. Yudikatif, yaitu pihak yang mengontrol, mengadili, atau menegak- kan hukum dan peraturan perundang-undangan, atau disebut
juga Mahkamah Agung atau Pengadilan. Sebuah negara yang sudah memiliki ketiga lembaga negara secara
terpisah dapat dikatakan sebagai negara yang sudah demokrasi. Ada- pun negara yang masih memegang seluruh kewenangan membuat,
men jalankan, dan menegakkan hukum oleh seseorang misalnya, oleh satu orang raja, maka dapat disebut tidak sesuai dengan budaya
demokrasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang demokratis adalah mereka yang mau melakukan pembagian kekuasaan sehingga
pemimpin tersebut tidak terjerumus ke bentuk pemerintahan yang otoriter atau diktator.
3. Demokrasi yang Ada di Dunia