Kritis terhadap Perundang-undangan Menaati Perundang-undangan Nasional

Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII 54 Kepatuhan merupakan sikap menerima dan melaksanakan secara ikhlas peraturan yang berlaku dengan keteguhan hati tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Adapun ciri-ciri orang yang patuh pada hukum sebagai berikut. a. Selalu memegang teguh aturan hukum yang ada dalam melaksana- kan suatu tindakan. b. Selalu melaksanakan aturan hukum dengan selurus-lurusnya. c. Selalu menerapkan aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. d. Selalu mengamankan agar aturan hukum itu tetap dilaksanakan. Kepatuhan pada hukum mutlak diperlukan untuk kepentingan bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan. Apabila warga negara tidak melaksanakan aturan hukum, akan terjadi kekacauan dalam kehidupan serta mengurangi rasa aman. Kesadaran dan kepatuhan hukum tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Faktor Internal Faktor internal berasal dari diri sendiri, yaitu sifat atau karakter pribadi yang menyebabkan dirinya kurang peka terhadap peraturan. Misalnya, sifat: 1. suka berbohong; 2. kurang memiliki rasa malu; 3. kurang teliti, tergesa-gesa dan sebagainya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal berasal dari pengaruh lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, teman sebaya, atau pengaruh lingkungan masyarakat luas. Misalnya: 1. kurang harmonisnya keluarga; 2. berteman dengan teman sebaya yang kurang baik perilakunya; 3. bertempat tinggal di lingkungan masyarakat yang kurang baik dan sehat perilakunya. Kemukakanlah pendapatmu tentang pejabat yang dijatuhi hukuman penjara, tetapi mendapatkan perlakuan istimewa ketika di dalam penjara. Tulis dalam buku tugasmu dan laporkan hasilnya kepada gurumu. Bagaimana Pendapatmu? Carilah bersama anggota kelompokmu tentang kesadaran dan kepatuhan hukum di lingkunganmu. Tulis jawabanmu dalam buku tugas, kemudian laporkan kepada gurumu. Kegiatan Kelompok 3.2

3. Kritis terhadap Perundang-undangan

Dalam negara demokrasi, berbeda pendapat dalam mem per juangkan kepentingan merupakan suatu keadaan yang wajar terjadi. Setiap kelompok kepentingan berhak memperjuangkan kepen tingannya. Akan tetapi, dalam sistem demokrasi tidak dibenarkan kelompok mayoritas menekan atau menindas kelompok minoritas. Salah satu prinsip dalam demokrasi adalah memerhatikan berbagai kepentingan yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut jika dikaitkan dengan perlakuan undang-undang yang berlaku untuk semua warga negara, tidak ada undang-undang yang tidak memer hatikan kepentingan masyarakat. Artinya, ada sikap kritis dalam masya rakat untuk memberikan kritikan dan koreksi terhadap berlaku nya undang-undang tersebut. Di unduh dari : Bukupaket.com Perundang-undangan Nasional 55 Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengkritik peraturan perundang-undangan yang tidak memerhatikan kepentingan masyarakat, yaitu sebagai berikut. Kemukakanlah pendapatmu tentang para pelaku korupsi yang melarikan diri ke luar negeri. Tulis dalam buku tugasmu dan laporkan hasilnya kepada gurumu. Bagaimana Pendapatmu? Sumber: Tempo, 14 Mei 2006 a. Melalui Jalur Hukum Masyarakat dapat melaporkan kepada pemerintah mengenai peraturan perundang-undangan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Saluran yang dapat ditempuh, yaitu melaporkan kepada Mahkamah Konstitusi untuk ditindaklanjuti melalui peninjauan kembali secara hukum judicial review atas pemberlakuan undang-undang tersebut. Mahkamah Konstitusi akan menguji dan menilai apakah peraturan perundang-undangan tersebut memang benar-benar tidak bertentangan dengan undang-undang di atasnya. Jika terbukti, Mahkamah Konstitusi dapat memutuskan agar peraturan perundang-undangan tersebut dicabut berlakunya atau dikoreksi. Namun, jika pengajuan tersebut dianggap tidak terbukti, peraturan perundang-undangan tersebut masih berlaku. b. Melalui Aksi Demonstrasi Aktivitas berunjuk rasa atau demonstrasi dijamin oleh UUD 1945, yaitu Pasal 28 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetap- kan dengan undang-undang.” Namun, aktivitas dari aksi demonstrasi dilaku kan secara terkendali dan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi yang ber martabat, tidak menimbulkan keributan dan aksi-aksi anarkis. Selama aksi dilakukan dengan benar dan tertib, maka aksi ini sangat positif dalam kehidupan demokrasi sebagai bentuk partisipasi rakyat dalam mematuhi dan mengkritik peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Melalui Opini Publik Memengaruhi pendapat masyarakat tentang permasalahan yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang dianggap bertentangan dengan kepentingannya, dapat dilakukan dengan cara membangun opini publik dalam masyarakat. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam membangun opini publik, yaitu dengan cara diskusi, menulis, dan memanfaatkan media massa dalam memberikan saluran-saluran informasi dan menjelaskan fakta- fakta yang menguatkan alasan keberatan terhadap peraturan perundang- undangan yang dikritiknya secara cerdas. Diskusikan dengan anggota kelompokmu mengenai aksi-aksi demonstrasi dalam mengkritik perundang-undangan. Tulis jawabanmu dalam buku tugas, kemudian laporkan kepada gurumu. Mari, Berdiskusi Menyampaikan pendapat dengan berunjuk rasa tentang suatu perundang-undangan merupakan ciri bahwa masyarakat kritis terhadap undang-undang yang dibuat oleh pemerintah dan DPR. Gambar 3.3 Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII 56

D. Kasus dan Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia