Kedudukan yang Sama di Depan Hukum Kepatuhan Hukum

Perundang-undangan Nasional 53

C. Menaati Perundang-undangan Nasional

Sebagaimana dinyatakan dalam Penjelasan UUD 1945, bahwa 1. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum rechtsstaat, tidak berdasarkan atas kekuasaan machsstaat. 2. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi hukum dasar, tidak bersifat absolutisme kekuasaan yang tidak terbatas. Dalam negara hukum, baik pemerintah, aparatur negara, maupun seluruh rakyat harus tunduk pada hukum dan tidak boleh bertindak sewenang-wenang. Negara hukum memiliki asas persamaan di muka umum. Hal ini berarti tidak ada kekebalan hukum bagi siapa pun. Sumber hukum tertinggi di negara Indonesia adalah UUD 1945. Oleh karena itu, seluruh peraturan perundang-undangan dan segala kebijakan yang akan diberlakukan harus sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.

1. Kedudukan yang Sama di Depan Hukum

Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di depan hukum. Warga negara merupakan subjek dari hukum itu sendiri. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 27 Ayat 1, bahwa “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dalam hal ini tegas bahwa tidak ada diskriminasi di dalam hukum, baik yang menyangkut hak maupun kewajiban. Jika berhubungan dengan hak seorang warga negara, hukum akan melindungi dan menjaga agar hak itu tetap terjaga. Adapun dikaitkan dengan kewajiban, hukum akan memaksa semua orang untuk menaatinya. Penyimpangan dari aturan tersebut, hukum akan memberi kan sanksi dengan tegas. Hukum baru akan berfungsi jika ada kesadaran dari masyarakat untuk menaati dan menjunjung tinggi hukum dan peraturan lainnya. Hukum adalah aturan yang baru berfungsi jika semua warga negara mematuhinya. Tanpa kesadaran untuk menaati hukum dan perundang-undangan yang berlaku, maka hukum tidak akan berfungsi dengan baik.

2. Kepatuhan Hukum

Kepatuhan hukum merupakan bentuk perwujudan dari kesadaran hukum warga negara. Orang yang sadar akan hak dan kewajiban akan berjuang menuntut pemenuhan hak-haknya dan akan melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara. Kesadaran dan kepatuhan hukum berlaku untuk semua warga negara dan dalam keadaan apa pun. Carilah bersama anggota kelompokmu beberapa RUU yang telah menjadi UU. Tulis hasilnya dalam buku tugas, kemudian laporkan kepada gurumu. Kegiatan Kelompok 3.1 d Tingkat IV dalam rapat paripurna. Laporan hasil pem- bicaraan tingkat III, pendapat akhir fraksi, pengambilan keputusan, dan sambutan oleh pemerintah. 7 Pengesahan oleh presiden menjadi undang-undang dan pengu muman dalam Lembaran Negara. Kata Penting t ,PNJTJ t 3BQBU1BSJQVSOB t -FHJTMBTJ Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII 54 Kepatuhan merupakan sikap menerima dan melaksanakan secara ikhlas peraturan yang berlaku dengan keteguhan hati tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Adapun ciri-ciri orang yang patuh pada hukum sebagai berikut. a. Selalu memegang teguh aturan hukum yang ada dalam melaksana- kan suatu tindakan. b. Selalu melaksanakan aturan hukum dengan selurus-lurusnya. c. Selalu menerapkan aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. d. Selalu mengamankan agar aturan hukum itu tetap dilaksanakan. Kepatuhan pada hukum mutlak diperlukan untuk kepentingan bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan. Apabila warga negara tidak melaksanakan aturan hukum, akan terjadi kekacauan dalam kehidupan serta mengurangi rasa aman. Kesadaran dan kepatuhan hukum tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Faktor Internal Faktor internal berasal dari diri sendiri, yaitu sifat atau karakter pribadi yang menyebabkan dirinya kurang peka terhadap peraturan. Misalnya, sifat: 1. suka berbohong; 2. kurang memiliki rasa malu; 3. kurang teliti, tergesa-gesa dan sebagainya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal berasal dari pengaruh lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, teman sebaya, atau pengaruh lingkungan masyarakat luas. Misalnya: 1. kurang harmonisnya keluarga; 2. berteman dengan teman sebaya yang kurang baik perilakunya; 3. bertempat tinggal di lingkungan masyarakat yang kurang baik dan sehat perilakunya. Kemukakanlah pendapatmu tentang pejabat yang dijatuhi hukuman penjara, tetapi mendapatkan perlakuan istimewa ketika di dalam penjara. Tulis dalam buku tugasmu dan laporkan hasilnya kepada gurumu. Bagaimana Pendapatmu? Carilah bersama anggota kelompokmu tentang kesadaran dan kepatuhan hukum di lingkunganmu. Tulis jawabanmu dalam buku tugas, kemudian laporkan kepada gurumu. Kegiatan Kelompok 3.2

3. Kritis terhadap Perundang-undangan