Induksi Elektromagnetik DASAR TEORI

D. Induksi Elektromagnetik

1. Terjadinya GGL Induksi Michael Faraday 1991 –1867, seorang ilmuwan dari Jerman mengacu pada penemuan Oersted bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Karena termotivasi oleh gagasan tersebut kemudian pada tahun 1822, Faraday memulai melakukan percobaan-percobaan. Pada tahun 1831 Faraday berhasil membangkitkan arus listrik dengan menggunakan medan magnet. Hasil percobaan Faraday adalah sebagai berikut. a. Arus listrik terjadi ketika magnet bergerak mendekat atau menjauh dan tidak terjadi ketika magnet dalam keadaan diam. b. Gerakan magnet mendekat dan menjauh menimbulkan perubahan medan magnet. Dengan demikian arus listrik yang terjadi karena adanya perubahan medan magnet. c. Semakin cepat perubahan medan magnet terjadi, arus yang timbul semakin besar. Ini artinya kecepatan perubahan fluks magnetik mempengaruhi besar kecil arus listrik. d. Arus dan beda potensial akibat perubahan fluks magnetik dinamikan arus dan tegangan induksi. e. Gejala timbulnya arus dan tegangan akibat perubahan fluks magnetik dikenal dengan induksi elektromagnetik. 2. Prinsip Kerja Dinamo dan Generator Terjadinya arus induksi dan GGL induksi antara lain dengan cara kutub magnet digerakkan di dekat kumparan atau kumparan digerakkan di dekat kutub magnet. Karena kita menggerakkan kutub magnet berarti terdapat energi gerak atau energi kinetik. Jadi, dalam proses terjadinya arus induksi terdapat perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Akibat gerakan magnet di dalam suatu kumparan menimbulkan arus induksi yang secara langsung adanya energi lisrik yang ditimbulkan. dalam kehidupan sehari- hari berikut ini adalah peralatan yang menerapkan prinsip GGL induksi. a. Dinamo Sepeda Gambar 1. Dinamo Sepeda. Dinamo sepeda ada yang menerapkan magnet sebagai stator bagian yang diam dan kumparan sebagai rotor bagian yang berputar, tetapi pada umumnya menggunakan magnet sebagai rotor. Magnet berputar dekat kumparan yang berinti besi sebagai stator. Akibat perputaran magnet, garis gaya magnet yang memotong kumparan berubah-ubah akibatnya timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. Arus induksi akan mengalir sehingga lampu menyala, semakin cepat perputaran roda sepeda semakin terang nyala lampu. b. Generator Arus Bolak-balik Gambar 2. Generator Arus Bolak-balik Generator merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, generator terbagi menjadi generator arus bolak-balik dan generator arus searah.Generator arus bolak-balik disebut juga alternator terdiri dari magnet, kumparan yang berinti besi, cincin luncur dan sikat karbon. Pada PLTA, generator dihubungkan dengan sudu-sudu yang dapat diputar oleh aliran air terjun, putaran sudu-sudu menyebabkan kumparan berputar. Ketika kumparan berputar terjadi perubahan fluks magnet yang dilingkup oleh kumparan tersebut, akibatnya pada kumparan akan mengalir arus induksi. GGL induksi dari kumparan dihubungkan dengan cincin sikat karbon ke rangkaian di luar generator. Selanjutnya listrik yang dihasilkan generator bisa ditransmisikan ke rumah-rumah. c. Generator Arus Searah Gambar 3. Generator Arus Searah Generator arus searah DC memiliki satu cincin yang dibelah sehingga dinamakan cincin belah atau komutator. Kedua sikat karbon bersentuhan dengan kedua cincin belah secara bergantian, sehingga salah satu sikat karbon selalu berpolaritas positif dan yang lain berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir ke luar generator adalah searah DC. 3. Prinsip Kerja Transformator Trafo Transformator adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolakbalik. Transformator sering disebut trafo. Sebuah transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Gambar 4. Transformator Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut. a. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah. b. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah- ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolak- balik pada kumparan sekunder. Dari sebuah percobaan dapat ditunjukkan, bahwa: a. Perbandingan antara tegangan primer Vp dengan tegangan sekunder Vs sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer Np dan lilitan sekunder Ns. b. Perbandingan antara kuat arus primer Ip dengan kuat arus sekunder Is sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan lilitan primer. Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut. Ada dua hal perlu dipahami untuk transformator ini, yaitu: a. Transformator hanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak balik AC, tidak untuk arus searah DC b. Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya daya yang masuk kedalam transformator tersebut. 4. Efisiensi Tranformator Efisiensi tranformator, adalah persentase harga perbandingan antara besar energi yang dilepas transformator tiap sekon pada kumparan sekunder dengan energi yang diterima transformator setiap sekon pada kumparan primer. Energi tiap sekon disebut daya. Oleh karena itu, efisiensi dapat dinyatakan dalam perbandingan daya sekunder, Ps dan daya primer, Pp, kali 100 dan dapat ditulis 5. Karakteristik Transformator dan penerapannya a. Trasformator Step-Up Penaik tegangan i. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, Np Ns ii. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, Vp Vs. iii. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, Ip Is b. Trafo step-down i. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, Ip Ns ii. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder Vp Vs iii. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, Ip Is 26

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Dan Intensitas Belajar Pada Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 6 Suraka

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI POPONGAN 02 KARANGAN

1 2 15

Pengaruh Aspek-aspek Dukungan Orang Tua Terhadp Kemampuan Self-Regulation Dalam Bidang Akademik Pada Siswa/i SMP Bunda Maria di Pamanukan, Subang.

0 0 49

Hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa di SMP Maria Immaculata Yogyakarta.

1 2 103

Efektifitas pembelajaran cooperative learning dengan metode Round Robin Brainstorming pada materi akuntansi kelas 8 SMP Bunda Maria, Pamanukan.

0 0 100

Pembelajaran fisika tentang persamaan kalor dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar, keaktifan dan minat siswa.

0 1 163

Efektifitas pembelajaran cooperative learning dengan metode Round Robin Brainstorming pada materi akuntansi kelas 8 SMP Bunda Maria, Pamanukan

0 0 98

MEDIA PERMAINAN TREASURE HUNT UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA TOPIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

0 1 17

Hubungan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar fisika mengenai induksi elektromagnetik di SMP Bunda Maria Pamanukan - USD Repository

0 0 103