Kromatografi Gas - Spektro Massa

D. Kromatografi Gas - Spektro Massa

Kromatografi Gas – Spektro Massa merupakan kombinasi pemisahan antara kromatografi gas menggunakan detektor spektrometri massa. Kombinasi ini merupakan salah satu teknik untuk memisahkan, mengukur dan mengidentifikasi senyawa organik yang bersifat volatil dan semivolatil dalam campuran kompleks Anonim, 2009. Kelebihan dari metode ini yaitu dapat memisahkan senyawa dengan baik dan dapat langsung di deteksi struktur senyawanya, serta kelemahan ini yang hanya dapat memisahkan senyawa volatil dan semivolatil Anonim, 2009. Spektrometri massa merupakan suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Spektra massa dapat diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan me Khopkar, 1990. Metode ini merupakan teknik analisis yang menyediakan informasi secara kualitatif dan kuantitatif mengenai komposisi atom dan molekul dari senyawa organik dan anorganik dan struktur kimianya, sehingga dapat diperoleh bobot molekulnya Pradyot, 1995. Prinsip dasar dari spektrometri massa adalah pembentukan ion baik dari senyawa organic maupun anorganik dengan metode tertentu dan terjadi pemisahan ion tersebut berdasarkan massanya dalam satuan mz sehingga dapat terdeteksi secara kualitatif dan kuantitatif Gross, 2004 Gambar 5. Skema Sistem Spektrometri Massa Sastrohamidjodjo, 2001. Spektra massa digambarkan dengan grafik batangan. Setiap peak dalam spectra menyatakan suatu fragmen molekul. Fragmen-fragmen disusun sedemikian rupa sehingga peak-peak ditata menurut kenaikan me dari kiri ke kanan dalam spektra. Intensitas peak sebanding dengan kelimpahan relatif fragmen-fragmen, yang tergantung pada stabilitas relatifnya. Peak tertinggi dalam suatu spektra disebut peak dasar dengan nilai intensitas sebesar 100; peak-peak yang lebih kecil memiliki nilai intensitas sebesar 20, 30 relatif terhadap peak dasar. Kadang-kadang peak dasar ini disebabkan oleh ion molekul, tetapi sering berasal dari suatu fragmen yang lebih kecil Fessenden and Fessenden, 1994.

E. Keterangan Empiris

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metanol dan Etanol dalam Deodoran Imperial Leather Sportif secara Kromatografi Gas

38 190 47

Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol

6 50 94

PENDAHULUAN Keefektifan Dosis Ferri Klorida (FeCl3) Terhadap Penurunan Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Limbah Cair Etanol (CIU) Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK ETANOL LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber amarincans Bl.) DAN PENETAPAN KADAR ZERUMBON-NYA Profil Kromatogram Ekstrak Etanol Lempuyang Emprit (Zingiber amarincans Bl.) Dan Penetapan Kadar Zerumbon-Nya Dengan Metode Kromatografi Cair Ki

0 1 12

PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK ETANOL LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber amarincans Bl.) DAN PENETAPAN KADAR ZERUMBON-NYA Profil Kromatogram Ekstrak Etanol Lempuyang Emprit (Zingiber amarincans Bl.) Dan Penetapan Kadar Zerumbon-Nya Dengan Metode Kromatografi Cair Ki

0 0 17

JUAL BELI ALKOHOL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DI PABRIK CIU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 26

Optimasi metode penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi 'Ciu' rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo dengan metode Kromatografi Gas.

0 3 110

Optimasi metode penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi 'Ciu' rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo dengan metode Kromatografi Gas

1 4 108

Penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi ``CIU`` rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 108

Validasi metode penetapan kadar etanol hasil produksi \"Ciu\" rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 94