Fase Diam Detektor Kromatografi Gas

3. Kolom

Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam, sehingga merupakan komponen yang sentral Gandjar, 2007. Kolom yang berfungsi sebagai pemisah mengandung fase diam yang bias berupa adsorben kromatografi gas, padat atau cairan. Kolom tersebut terbuat dari logam, gelas, atau silika Dean, 1995. a. Kolom kemas. Kolom dapat berbentuk apapun selama masih dapat mengisi tempat pemanas, kolom yang ada biasanya berbentuk melingkar, berbentuk U, dan berbentuk W, tetapi yang paling sering digunakan adalah yang berbentuk melingkar Cristian, 2004. b. Kolom kapiler. Jenis kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dan kolom kapiler lebih sering digunakan dikarenakan kemampuan kolom kapiler memberikan harga jumlah plat teori yang sangat besar 300.000 Pelat Gandjar, 2007.

4. Fase Diam

Fase diam yang dipilih berdasarkan polaritas dari sampel yang akan diujikan, dengan prinsip “ like dissolve like ”, oleh karena itu fase diam yang polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih polar, dan begitulah sebaliknya fase diam yang non polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih non polar Christian, 2004. Tabel 3. Jenis fase diam dan penggunannya. Fase diam Polaritas Golongan sampel Suhu maksimum o C Squalen Non polar Hidrokarbon 125 o C Apiezon L Non polar Hidrokarbon, ester, eter 300 o C Metil silikon Non polar Steroid, pestisida, alkaloida, ester 300 o C Dionil ptalat Semi polar Semua jenis 170 o C Dietilenglikosuksinat Polar Ester 200 o C Carbowax 20M Polar Alkohol, amina aromatik, keton 250 o C Gandjar, 2007.

5. Detektor

Komponen yang terpenting selanjutnya yaitu detektor. Detektor merupakan perangkat yang berada di ujung kolom tempat keluarnya fase gerak yang membawa sampel yang telah di pisahkan menjadi komponennya Gandjar, 2007. Detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Sensitivitas yang tinggi. b. Stabil. c. Waktu respon terhadap senyawa yang cepat. d. Respon yang baik pada semua komponen organik. e. Kemudahan penggunaan. Day dan Underwood, 1986. Tabel 4. Jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel dan kecepatan alir gas pembawa. Jenis detektor Jenis sampel Batas deteksi Kecepatan alir ml menit Gas pembawa H2 Udara Hantar panas Senyawa umum 5-100 ng 15-30 - - Ionisasi nyala Hidrokarbon 10-100 pg 20-60 30-40 200-500 Penangkap elektron Halogen organic, pestisida 0,05-1 pg 30-60 - 70-100 Nitrogen- fosfor Senyawa nitrogen organik dan fosfat organik 0,1-10 g 20-40 1-5 60-80 Fotometri nyala 393nm Senyawa-senyawa sulful 10-100 pg 20-40 50-70 100-150 Fotometri nyala 393nm Senyawa-senyawa fosfor 1-10 pg 20-40 120-170 - Fotoionisasi Senyawa-senyawa yang terionisasi dengan UV 2 pg 30-40 - - Konduktifitas elektronik Halogen, N, S 0,5 pg Cl 2 pg S 4 pg N 20-40 80 - Forier transform - infra red Senyawa-senyawa organik 1000 pg 3-10 - - Selektif massa Sesuai untuk senyawa apapun 10 pg- 10 ng 0,5-30 - - Emisi atom Sesuai untuk elemen apapun 0,1 – 20 pg 60-70 - - Gandjar, 2007. Flame-ionization detector FID adalah detektor yang paling popular dikarenakan memiliki sesitivitas yang tinggi 0,02 coloumb per gram dari hidrokarbon Dean, 1995. Detektor ini tidak sensitif terhadap kebanyakan bahan anorganik dan termasuk air, sehingga pelarut dapat diinjeksikan dan tidak mengganggu hasil kromatogram Christian, 2004. Gambar 4. Detektor FID Anonim 2011.

6. Pengaturan Suhu

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metanol dan Etanol dalam Deodoran Imperial Leather Sportif secara Kromatografi Gas

38 190 47

Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol

6 50 94

PENDAHULUAN Keefektifan Dosis Ferri Klorida (FeCl3) Terhadap Penurunan Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Limbah Cair Etanol (CIU) Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK ETANOL LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber amarincans Bl.) DAN PENETAPAN KADAR ZERUMBON-NYA Profil Kromatogram Ekstrak Etanol Lempuyang Emprit (Zingiber amarincans Bl.) Dan Penetapan Kadar Zerumbon-Nya Dengan Metode Kromatografi Cair Ki

0 1 12

PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK ETANOL LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber amarincans Bl.) DAN PENETAPAN KADAR ZERUMBON-NYA Profil Kromatogram Ekstrak Etanol Lempuyang Emprit (Zingiber amarincans Bl.) Dan Penetapan Kadar Zerumbon-Nya Dengan Metode Kromatografi Cair Ki

0 0 17

JUAL BELI ALKOHOL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DI PABRIK CIU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 26

Optimasi metode penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi 'Ciu' rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo dengan metode Kromatografi Gas.

0 3 110

Optimasi metode penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi 'Ciu' rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo dengan metode Kromatografi Gas

1 4 108

Penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi ``CIU`` rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 108

Validasi metode penetapan kadar etanol hasil produksi \"Ciu\" rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 94