Gambar 2. Gambar skematis kromatografi gas Anonim, 2011.
1. Gas Pembawa
Gas pembawa atau dengan kata lain fase gerak karena tujuan utamanya yaitu membawa sampel solute menuju kolom dan tidak berpengaruh pada
selektifitas. Syarat gas pembawa yaitu murni dan tidak reaktif, gas pembawa keadaan murni agar tidak berpengaruh pada detektor dan disimpan dalam tangki
bertekanan tinggi Gandjar, 2007. Tabel 2. Contoh Gas Pembawa dan Pemakaian Detektor.
Gas pembawa Detektor
Hidrogen Hantar panas
Helium Hantar panas
Ionisasi nyala Fotometri nyala
Termoionik Nitrogen
Ionisasi nyala Tangkap electron
Fotometri nyala Termoionik
Argon Ionisasi nyala
Argon + metana 5 Tangkap electron
Karbon dioksida Hantar panas
Gandjar, 2007.
2. Sistem Injeksi Sampel
Komponen utama selanjutnya adalah ruang suntik atau inlet. Fungsinya adalah untuk menghantarkan sampel ke aliran gas pembawa menuju kolom.
Gandjar, 2007. Pada kromatografi gas biasanya yang digunakan yaitu sampel berupa cairan, dan di injekkan ke dalam kotak panas yang berfungsi untuk
mengubah sampel cair menjadi fase gas flash vaporization tanpa terfraksinasi dan terdekomposisi. Pada kolom kapiler biasanya digunakan sampel yang sedikit
yaitu 0,1nL nanoliter yang membutuhkan gas pembawa, sehingga hanya dalam jumlah kecil sampel yang masuk ke dalam kolom Dean, 1995.
Dikarenakannya sampel yang diperlukan sangat kecil, dalam pengukurannya akan sulit maka akan digunakan teknik pemecah suntikan split
injection sehingga aliran gas akan dibagi 2 setelah sampel di ijeksikan, satu aliran
akan dimasukkan kedalam kolom, dan aliran lainnya akan dibuang Gandjar, 2007.
Gambar 3. Gambar sistem injeksi Gandjar, 2007.
3. Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam, sehingga merupakan komponen yang sentral
Gandjar, 2007. Kolom yang berfungsi sebagai pemisah mengandung fase diam yang bias berupa adsorben kromatografi gas, padat atau cairan. Kolom tersebut
terbuat dari logam, gelas, atau silika Dean, 1995. a. Kolom kemas.
Kolom dapat berbentuk apapun selama masih dapat mengisi tempat pemanas, kolom yang ada biasanya berbentuk melingkar, berbentuk U,
dan berbentuk W, tetapi yang paling sering digunakan adalah yang berbentuk melingkar Cristian, 2004.
b. Kolom kapiler. Jenis kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dan kolom
kapiler lebih sering digunakan dikarenakan kemampuan kolom kapiler memberikan harga jumlah plat teori yang sangat besar 300.000 Pelat
Gandjar, 2007.
4. Fase Diam