Organoleptis, homogenitas, dan pH

B. Evaluasi Sifat Fisik

Evaluasi sifat fisik nanokrim KAD dilakukan sehari setelah pembuatan sediaan. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari pengujian sifat fisik tidak dipengaruhi oleh pengadukan dalam proses pembuatan sehingga hasil tidak bias. Parameter yang dilihat dalam evaluasi sifat fisik yaitu organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat.

1. Organoleptis, homogenitas, dan pH

Pengujian organoleptis dilakukan dengan mengamati beberapa aspek, yaitu warna, bau, konsistensi, dan ada tidaknya pemisahan fase pada nanokrim KAD. Pengujian organoleptis penting untuk dilakukan karena aspek pengamatan tersebut berkaitan erat dengan penerimaan dan kenyamanan pasien atau konsumen. Nanokrim KAD yang dibuat dengan menggunakan VCO dan kombinasi surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan propilen glikol menghasilkan organoleptis seperti yang tersedia pada tabel IV. Tabel IV. Data organoleptis, homogenitas, dan pH nanokrim KAD Parameter Nanokrim KAD Warna Putih kekuningan Bau Khas kelapa Konsistensi Kental Pemisahan fase Tidak ada Homogenitas Homogen pH 7,004 ± 0,076 Bau khas kelapa pada nanokrim KAD timbul karena adanya VCO. VCO memberikan bau khas seperti kelapa. Konsistensi nanokrim yang kental disebabkan oleh adanya Tween 80 dalam sistem emulsi tersebut. Tween 80 merupakan polimer yang dapat meningkatkan konsistensi suatu sediaan. Evaluasi homogenitas pada nanokrim KAD bertujuan untuk melihat bahwa seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan tercampur merata. Homogenitas suatu sediaan akan mempengaruhi efek terapetik zat aktif yang terkandung. Hal ini disebabkan karena zat aktif tersebar merata sehingga kadar obat selalu sama pada setiap penggunaan sediaan. Selain itu, pengujian homogenitas juga dapat digunakan untuk mengevaluasi proses pencampuran bahan, apakah berlangsung dengan baik dan efektif. Hasil pengujian homogenitas nanokrim KAD tersaji pada tabel IV. Nanokrim KAD yang dihasilkan homogen, yang berarti kinerja mixer dalam proses pencampuran cukup efektif. Nanokrim KAD memiliki pH 7,004 ± 0,076 tabel IV. Nilai pH tersebut sesuai dengan persyaratan pH sediaan topikal, yaitu 4,5 – 7 Swastika et al., 2013. Evaluasi pH sediaan merupakan suatu evaluasi yang penting karena dapat memprediksi resiko adanya iritasi jika sediaan diaplikasikan pada kulit. Iritasi pada kulit terjadi jika pH sediaan tidak sesuai dengan pH kulit. pH yang terlalu basa maupun terlalu asam dapat mengganggu keseimbangan pH kulit sehingga menyebabkan integritas stratum corneum menurun, serta terjadi iritasi dan kulit bersisik.

2. Tipe emulsi

Dokumen yang terkait

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA DENGAN KOMBINASI DUA SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISERIL MONOSTEARAT (GMS) ATAU DENGAN LESITIN

5 23 47

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA SAWIT DALAM AIR MENGGUNAKAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISEROL MONOSTEARAT ATAU LESITIN

0 11 37

UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80 UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80.

0 0 7

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80.

0 0 21

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan span 80 menggunakan mixer.

4 50 88

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan polietilen glikol 400 menggunakan mixer.

6 46 85

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

EFEK PERBANDINGAN SURFAKTAN DAN KOSURFAKTAN PADA MIKROEMULSI OVALBUMIN TIPE WO DENGAN MINYAK KEDELAI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA (Mikroemulsi WO dengan Surfaktan Span 80 –Tween 80 : Kosurfaktan Etanol 96= 5:1; 6:1 dan 7:1)

0 0 130

SURFAKTAN TWEEN 80 DAN KOSURFAKTAN PEG 400 MENGGUNAKAN METODE SNEDDS (SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM)

1 5 18