Metode emulsifikasi energi tinggi metode dispersi

droplet yang lebih besar. Fenomena ketidakstabilan ini dapat dicegah dengan adanya halangan sterik Ali et al., 2013. Ostwald ripening merupakan suatu fenomena ketidakstabilan fisik dalam nanoemulsi, di mana terjadi pertumbuhan ukuran droplet dari waktu ke waktu. Ostwald ripening disebabkan karena besarnya kelarutan droplet di dalam minyak sehingga dapat berdifusi melewati fase eksternal. Minyak rantai panjang memiliki viskositas yang tinggi, dapat mencegah Ostwald ripening pada nanoemulsi. Akan tetapi, pembentukan nanoemulsi menggunakan minyak rantai panjang akan lebih sulit terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kombinasi surfaktan dan kosurfaktan yang dapat saling berinteraksi secara sinergis dalam menurunkan tegangan permukaan Wooster et al., 2008.

D. Metode Pembuatan Nanokrim

Pembuatan nanoemulsi dapat dilakukan dengan menggunakan energi rendah metode kondensasi maupun energi tinggi metode dispersi. Metode dispersi meliputi pengadukan dengan kecepatan tinggi, emulsifikasi ultrasonik, dan homegenisasi bertekanan tinggi, emulsifikasi microfluidies, dan emulsifikasi membran. Sementara itu, metode kondensasi terdiri dari phase inversion temperature PIT, emulsion inversion point EIP, dan emulsifikasi spontan non- equilibrium Al-Edresi and Baie, 2009; Koroleva and Yurtove, 2012.

1. Metode emulsifikasi energi tinggi metode dispersi

Nanoemulsi yang dibuat dengan menggunakan metode dispersi akan menghasilkan droplet fase internal yang masuk dalam rentang ukuran nanoemulsi. Hal ini disebabkan karena adanya energi yang sangat tinggi dalam pembuatannya. Akan tetapi, ukuran droplet dapat meningkat karena ketidaksesuaian jumlah surfaktan dalam sistem tersebut. Surfaktan tersebut tidak dapat teradsorpsi secara sempurna pada permukaan droplet oleh seluruh droplet yang terdispersi, akibatnya terjadi koalesen pada sistem dan rata-rata ukuran droplet meningkat Koroleva and Yurtove, 2012. Gambar 6. Macam-macam metode emulsifikasi energi tinggi metode dispersi: a sistem rotor-stator, b homogenisasi energi tinggi, c emulsifikasi ultrasonik, dan d dispersi membran Schultz, Wagner, Urban, and Ulrich, 2004 a. Sistem rotor-stator Metode pengadukan dengan kecepatan tinggi sistem rotor-stator dapat dilakukan dengan berbagai alat seperti mixer, colloid mills, dan Silverson flow mixer. Peningkatan intensitas pengadukan dapat memperkecil ukuran droplet secara signifikan, hanya saja ukuran droplet tersebut hanya berkisar 200-300 nm. Rotor dengan kecepatan tinggi akan menghasilkan penghalusan tingkat tinggi di dalam kepala rotor dan memaksa komponen emulsi terhisap ke dalam sistem rotor stator tersebut. Adanya gaya sentrifugal pada sistem ini, mengakibatkan emulsi terlempar ke sekeliling rotor dan terjadi dispersi yang intens pada ruang antara rotor dan dinding dalam stator Koroleva and Yurtove, 2012. Sistem rotor-stator dapat dioperasikan secara diskontinu dan kontinu. Mixer dioperasikan secara diskontinu karena mixer hanya dapat memproduksi nanoemulsi dalam skala bets. Colloid mills dan Silverson flow mixer dioperasikan secara kontinu Schultz et al., 2004; Al-Edresi and Baie, 2009. b. Homogenisasi energi tinggi Sistem emulsi yang memiliki viskositas rendah hingga sedang dapat dibuat menggunakan metode homogenisasi tekanan tinggi. Metode ini dapat dioperasikan secara kontinu. Di bawah kondisi tekanan tinggi, sistem akan dipengaruhi oleh gaya geser, turbulen, dan kavitasi. Ukuran droplet pada emulsi ditentukan oleh aliran cairan yang tergantung oleh alat, viskositas cairan, dan tekanan dari homogenizer. Jika sistem mengandung jumlah surfaktan yang sesuai, maka metode ini dapat menghasilkan ukuran droplet 50-350 nm Koroleva and Yurtove, 2012. c. Ultrasonik Pembentukan nanoemulsi dengan menggunakan ultrasonik terjadi karena kavitasi, yaitu hilangnya gelembung dan pelepasan energi secara lokal. Energi yang dihasilkan berasal dari sonotrodes sonicator probes. Sonotrodes tersebut akan kontak dengan cairan dan memberi getaran pada cairan tersebut sehingga terjadi kavitasi. Kavitasi adalah pembentukan dan penghilangan rongga uap pada cairan yang mengalir. Penghilangan rongga tersebut mengakibatkan gelombang kejut yang meradiasi cairan sehingga memecah droplet yang terdispersi Setya, Talegaonkar, and Razdan, 2014. Peningkatan kekuatan ultrasonik sampai pada batas tertentu menghasilkan ukuran droplet yang lebih kecil. Peningkatan kekuatan melampaui batas tersebut tidak akan menghasilkan perubahan droplet yang signifikan. Akan tetapi penggunaan sonikasi energi tinggi dapat memicu terjadinya dekomposisi suhu dari air menjadi radikal H ● dan ● OH yang akan menyebabkan terjadinya dekomposisi molekul surfaktan dan terkumpul pada permukaan kavitasi gelembung. Selain itu emulsifikasi ultrasonik yang dapat digunakan dalam skala kecil Koroleva and Yurtove, 2012. d. Microfluidizer Emulsifikasi pada microfluidizer terjadi melalui tumbukan antara dua aliran cairan yang tidak saling campur dari microchannel yang berlawanan. Kedua aliran cairan tersebut didorong oleh suatu pompa yang bertekanan tinggi hingga 150 MPa. Tekanan tersebut memaksa cairan masuk ke dalam microchannel dan pada area tertentu terjadi tumbukan dan timbul gaya gesek besar sehingga menghasilkan emulsi yang sangat kecil. Selain karena gaya gesek dan tekanan, emulsifikasi pada microfluidizer juga disebabkan oleh kavitasi. Ukuran droplet yang dihasilkan tergantung pada sifat kedua cairan, aliran cairan, geometri channel, dan sifat dari permukaan channel. Ukuran droplet akan semakin kecil jika menurunkan kecepatan aliran dan viskositas fase eksternal dan meningkatkan kecepatan aliran dari fase internal Koroleva and Yurtove, 2012; Setya et al., 2014. e. Emulsifikasi membran Pada metode membran, droplet fase internal terbentuk dengan adanya ekstrusi cairan melalui pori-pori atau microchannel pada membran. Metode ini memiliki beberapa jenis desain emulsifikasi, yaitu emulsifikasi satu langkah, emulsifikasi dengan pre-emulsifikasi, dan emulsifikasi dengan pre-emulsifikasi dan inversion phase gambar 7. Emulsifikasi membran dengan pre-emulsifikasi akan menghasilkan ukuran droplet yang lebih kecil. Metode membran memiliki kekurangan yaitu produktivitas moderat karena kecepatan ekstrusi fase internal harus cukup rendah untuk mencegah pembentukan jet flowing secara terus menerus Koroleva and Yurtove, 2012. Gambar 7. Beberapa desain emulsifikasi membran: a emulsifikasi satu langkah, b dengan pre-emulsifikasi tanpa phase inversion, c dengan pre – emulsifikasi dan phase inversion Koroleva and Yurtove, 2012.

2. Metode emulsifikasi energi rendah metode kondensasi

Dokumen yang terkait

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA DENGAN KOMBINASI DUA SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISERIL MONOSTEARAT (GMS) ATAU DENGAN LESITIN

5 23 47

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA SAWIT DALAM AIR MENGGUNAKAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISEROL MONOSTEARAT ATAU LESITIN

0 11 37

UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80 UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80.

0 0 7

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80.

0 0 21

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan span 80 menggunakan mixer.

4 50 88

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan polietilen glikol 400 menggunakan mixer.

6 46 85

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

EFEK PERBANDINGAN SURFAKTAN DAN KOSURFAKTAN PADA MIKROEMULSI OVALBUMIN TIPE WO DENGAN MINYAK KEDELAI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA (Mikroemulsi WO dengan Surfaktan Span 80 –Tween 80 : Kosurfaktan Etanol 96= 5:1; 6:1 dan 7:1)

0 0 130

SURFAKTAN TWEEN 80 DAN KOSURFAKTAN PEG 400 MENGGUNAKAN METODE SNEDDS (SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM)

1 5 18