viskositas sediaan. Suhu yang tinggi akan menurunkan viskositas suatu sediaan semisolid Dash et al., 2014.
7. Daya sebar
Daya sebar menunjukan luas area penyebaran sediaan ketika sediaan tersebut diaplikasikan pada kulit Ravindra and Muslim 2013. Daya sebar
merupakan salah satu sifat fisik yang penting dalam efektivitas sediaan pada target obat, ekstrusi sediaan dari kemasan, kemudahan saat diaplikasikan, dan
memenuhi keinginan konsumen Dash et al., 2014. Daya sebar suatu sediaan dipengaruhi oleh viskositas sediaan. Semakin tinggi viskositas suatu sediaan,
maka semakin rendah daya sebar sediaan tersebut Garg, Aggrawal, Garg, and Singla, 2002.
Daya sebar juga digunakan dalam menentukan jenis krim berdasarkan konsistensinya. Krim sebanyak satu gram diletakkan pada suatu kaca dan diberi
beban 125 gram pada bagian atas. Selanjutnya dilakukan pengukuran diameter sediaan setelah satu menit. Apabila diameter krim ≤ 50 mm disebut semistiff
cream, sedangkan jika diameter krim 50 mm tetapi 70 mm disebut semifluid cream Garg et al., 2002.
8. Daya lekat
Daya lekat suatu krim berhubungan dengan lamanya kontak antara krim dengan kulit. Selain itu, daya lekat juga berkaitan dengan kenyamanan pasien
saat menggunakan krim tersebut. Krim yang baik akan dapat menjamin waktu kontak sediaan dengan kulit yang efektif sehingga tujuan penggunaan tercapai,
namun tidak terlalu lengket saat digunakan. Daya lekat juga mempengaruhi
efektivitas kerja dari zat aktif di lokasi pemberian krim. Semakin lama krim melekat pada kulit maka diharapkan semakin efektif dalam memberikan efek
terapetik karena semakin banyak zat aktif yang dilepaskan dari basis dan terabsorpsi melalui kulit. Viskositas berpengaruh terhadap daya lekat sediaan.
Semakin tinggi viskositas sediaan, maka semakin besar daya lekatnya atau semakin lama waktu lekatnya Swastika, Mufrod, and Purwanto, 2013.
9. Rasio pemisahan fase
Rasio pemisahan fase merupakan salah satu parameter stabilitas fisik krim emulsi. Pengukuran rasio pemisahan fase dilakukan dengan
membandingkan volume fase emulsi yang terpisah terhadap volume total emulsi. Berikut merupakan rumus untuk menentukan rasio pemisahan fase Putra and
Setyawan, 2013. Rasio pemisahan fase F =
� �� � �ℎ
� �
Suatu emulsi dikatakan stabil bila rasio volume pemisahan fase sama dengan satu. Jika rasio pemisahan fase mendekati satu, dapat dikatakan bahwa
emulsi semakin stabil. Kecepatan pemisahan fase berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Semakin tinggi viskositas krim, maka semakin lambat
kecepatan pemisahan fase dan krim akan semakin stabil Putra and Setyawan, 2013.
G. Pemerian Eksipien 1. Tween 80