Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian Alat atau Instrument penelitian Tata Cara Penelitian

19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang efek antiinflamasi topikal ekstrak Milk Thistle ® pada mencit betina galur Swiss merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama 1 Variabel bebas : konsentrasi ekstrak Milk Thistle ® 2 Variabel tergantung : tebal edema kulit punggung mencit b. Variabel pengacau : 1 Variabel pengacau terkendali a Subyek uji : mencit betina galur Swiss b Umur : 2-3 bulan c Berat badan : 20-25 gram d Keadaan subyek : sehat 2 Variabel pengacau tak terkendali : kondisi patofisiologi mencit yang digunakan dalam penelitian.

2. Definisi operasional

a. Konsentrasi ekstrak Milk Thistle ® berupa sejumlah berat ekstrak dalam bentuk serbuk Milk Thistle ® g tiap bobot basis g yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan dengan satuan gg bb. Konsentrasi yang digunakan yaitu 1,67; 2,5; dan 3,75. b. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya benda asing. Respon inflamasi berupa merah, nyeri, bengkak, perubahan fungsi, dan panas. Dalam hal ini, yang diamati berupa edema pada kulit punggung mencit. c. Tebal edema merupakan tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat dari tebal lipat kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3 yang diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. d. Efek antiinflamasi adalah kemampuan suatu zat uji ekstrak Milk Thistle ® dalam mengurangi edema pada kulit punggung mencit akibat injeksi karagenin 3 secara subkutan. e. Uji antiinflamasi adalah uji yang menggunakan mencit betina galur Swiss sebagai hewan uji yang diradangkan pada kulit punggung mencit dan diukur ketebalan lipat kulit punggungnya reaksi edema yang terjadi mengunakan jangka sorong digital dan dibandingkan dengan perlakuan topikal ekstrak Milk Thistle ® f. Pemberian topikal adalah pemberian seri konsentrasi ekstrak Milk Thistle ® dengan cara mengoleskannya pada kulit punggung mencit setelah diinjeksikan dengan karagenin 3. g. Konsentrasi optimum adalah konsentrasi tertinggi dari ekstrak Milk Thistle ® yang menunjukan efek antiinflamasi topikal yang dilihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari penghambatan inflamasi yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol Biocream ® . h. Injeksi subkutan adalah injeksi yang dilakukan pada jaringan dibawah kulit punggung mencit.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Hewan uji : mencit betinaa galur Swiss, dengan umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram yang diperoleh dari Laboratorium Imunologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bahan uji : ekstrak Milk Thistle ® diperoleh dari NATUREX 3. Zat Inflamatogen : Karagenin tipe 1 Sigma Chemical Co yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 4. NaCl fisiologi 0,9 sebagai pelarut karagenin diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Biocream ® yang diproduksi oleh Merck diperoleh dari Apotek K-24 jalan Seturan Raya 101 A Catur Tunggal, Yogyakarta. 6. Veet cream ® yang diperoleh dari toko Alfamart jalan Paingan, Yogyakarta.

D. Alat atau Instrument penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam ini terdiri dari : 1. Alat induksi dan pengukuran edema kulit punggung mencit dan lain- lain a. Neraca analitik b. Alat pencukur bulu mencit c. Spuit injeksi 1 ml d. Stopwatch e. Jangka sorong Digital Caliper “Wipro” f. Mortir dan stamper

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan konsentrasi karagenin Karagenin 1,5 ;2 ; dan 3 dibuat dengan melarutkan masing- masing 0,375 ; 0,5 ; 0,75g karagenin dalam sedikit NaCl fisiologis 0,9 dalam gelas beaker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, selanjutnya ditambahkan NaCl fisiologis 0,9 hingga tanda. 2. Orientasi pemberian karagenin Mencit yang digunakan sebanyak 3 ekor. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan konsentrasi karagenin, yaitu kelompok pemberian karagenin 1,5, 2, dan 3 dengan masing-masing volume pemberian 0,2 ml secara subkutan. Sebelum diinjeksikan karagenin, kulit punggung mencit dicukur terlebih dahulu. Kulit punggung mencit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diukur sebelum pemberian karagenin dan sesudah pemeberian karagenin setiap 1 jam selama 6 jam. Edema pada kulit punggung mencit dari pemberian karagenin yang mengalami peningkatan tebal kulit sebesar 2-3 kali dari tebal awal dipilih sebagai konsentrasi penginduksi karagenin. 3. Pembuatan krim ekstrak Milk Thistle ® 1,67; 2,5; dan 3,75 Ekstrak Milk Thistle ® 1,67; 2,5; dan 3,75 dibuat dengan menimbang ekstrak Milk Thistle ® seberat 0,835; 0,125; dan 0,1875 g dilarutkan dalam 5 g basis Biocream. 4. Penyiapan hewan uji Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 33 ekor mencit betina galur Swiss, umur 2-3 bulan, berat badan 20-25 g. Hewan uji dibagi secara acak menjadi dua kelompok, kelompok untuk pra-studi sebanyak 3 ekor mencit dan kelompok perlakuan terdiri dari enam kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok kontol Biocream, kelompok tiga seri konsentarasi ekstrak Milk Thistle ® 1,67; 2,5; dan 3,75 dan masing-masing kelompok terdiri 5 ekor mencit. Penelitian dengan menggunakan hewan uji ini telah mendapatkan Medical and Health Research Ethics Committe MHREC Facultas Kedokteran Universitaas Gadjah Mada dengan Ref : KEFK908EC lampiran 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Pengujian dengan krim ekstrak Milk Thistle ® Sebanyak 30 ekor mencit betina dibagi secara acak menjadi enam kelompok perlakuan. Kelompok 1 kontrol negatif, kelompok 2 kontrol biocream ® , kelompok 3 kontrol positif, kelompok 4 ekstrak Milk Thistle ® dengan konsentrasi 1,67, kelompok 5 ekstrak Milk Thistle ® dengan konsentrasi 2,5, dan kelompok 6 ekstrak Milk Thistle ® dengan konsentrasi 3,75 dengan masing- mnasing 5 ekor mencit, dicukur bulu pada bagian punggungnya dan dibiarkan selama satu hari kemudian diinjeksikan dengan karagenin dengan konsentrasi 3 dan diukur edema yang muncul dengan jangka sorong setiap 6 jam. Mencit kelompok 1 hanya diinjeksikan dengan karagenin, mencit kelompok 2 dioleskan dengan biocream® basis ekstrak, mencit kelompok 3 dioleskan dengan hidrokortison asetat 2,5 sedangkan mencit kelompok 4, 5, dan 6 dioleskan dengan tiga peringkat seri konsentrasi ekstrak Milk Thistle ® serta dilihat penghambahtan imflamasinya dengan mengukur edema yang mengempis dengan jangka sorong setiap jam selama 6 jam. Masing-masing dari ekstrak Milk Thistle ® dengan tiga seri konsetrasi 1,67; 2,5; 3,75 dan krim hidrokortison asetat 2,5 ditimbang seberat 0,1 gram dan dioleskan pada area suntikan karagenin. Skema jalannya penelitian dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Skema jalannya penelitian Keterangan : Kel. 1 : injeksi karagenin 3 Kel. 2 : injeksi karagenin + diolesi hidrokortison asetat 2,5 Kel. 3 : injeksi karagenin + diolesi basis ekstrak Biocream ® Kel. 4 : injeksi karagenin + diolesi ekstrak Milk Thistle ® 1,67 Kel. 5 : injeksi karagenin + diolesi ekstrak Milk Thistle ® 2,5 Kel. 6 : injeksi karagenin + diolesi ekstrak Milk Thistle ® 3,75 Dihitung selisih edema kulit punggung mencit yang terinduksi karagenin dengan kulit normal mencit yang tidak terinduksi karagenin 30 ekor mencit dibagi menjadi enam kelompok Mencit diinjeksikan dengan larutan karagenin 3 secara subkutan pada Diukur kulit normal mencit sebelum diinjeksi dengan karagenin selama 1,5 dengan jangka sorong digital Masing-masing mencit terlebih dahulu dicukur bulu punggung mencit Edema diukur menggunakan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6 jam Kel. I Kel. II Kel. III Kel. IV Kel. V Kel. VI

F. Tata Cara Analisis Hasil