Biocream Landasan teori PENELAAHAN PUSTAKA

F. Biocream

® sediaan obat topikal merupakan sediaan obat yang mengandung dua komponen dasar, yaitu zat pembawa dan zat aktif. Zat aktif merupakan komponen bahan topikal yang memiliki efek terapeutik, sedangkan zat pembawa merupakan bagian inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif berkontak dengan kulit. Idealnya zat pembawa ini mudah untuk dioleskan, mudah debersihkan serta tidak mengiritasi. Salah satu bahan pembawa yang dapat digunakan misalnya biocream ® . biocream ® bersifat ambifilik berkhasiat sebagai WO atau OW yahendri dan yenny, 2012. Biocream merupakan system emulsi yang stabil dengan distribusi lemak dan air yang merata. Biocream ® menggabungkan sifat-sifat emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak. Biocream dapat dicampur dengan air, zat-zat yang larut dalam air, lemak, maupun zat-zat yang larut dalam lemak, tanpa mengganggu stabilitasnya, sehingga sangat sesuai dengan kondisi fisiologis kulit dan tidak mengandung zat-zat alergen Ikatan Apoteker Indonesia, 2012.

G. Landasan teori

Inflamasi didefinisikan sebagai reaksi peradangan local pada jaringan tehadap infeksi atau cidera yang melibatkan lebih banyak mediator disbanding respon imun yang didapat. Tetapi apabila respon inflamasi ini tidak dikontrol dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis lanjutan, seperti asma dan rheumatoid arthritis. Gejala dari inflamasi antara lain rubor, calor, tumor, dolor, dan function laesa. Terapi farmakologi yang sering diberikan untuk mengatasi inflamasi adalah dengan pemberian obat NSAID. Obat golongan ini memiliki mekanisme menghambat COX-1 dan COX-2 sehingga mediator inflamasi prostaglandin tidak terbentuk. adanya efek samping obat tradisional atau obat herbal sering kali menjadi pilihan utama dalam menangani inflamasi. salah satunya adalah Milk Thistle. Silymarin merupakan kandungan utama dari Milk Thistle di mana silymarin tersebut dapat juga berperan dalam efek anti inflamasi. Pada Certificate of Analysis COA disebutkan bahwa kandungan silymarin yang terdapat pada ekstrak yaitu sebesar 80 . Pengujian aktivitas antiinflamasi secara topikal dilakukan dengan pengukuran tebal kulit punggung mencit yang telah terinduksi karagenin yang dilakukan setiap jam selama enam jam. Adanya penurunan edema pada kelompok perlakuan ekstrak Milk Thistle ® dibandingkan dengan kelompok kontrol karagenin menunjukkan bahwa ekstrak Milk Thistle ® memiliki efek antiinflamasi topikal.

H. Hipotesis