steel cementite sebagai partikulat, Tire carbon sebagai partikulat, Oxide-Base
Cermet oksida logam sebagai partikulat.
Gambar 2.7 a. Flat flake sebagai penguat b. Filler sebagai penguat Sumber: http:3.bp.blogspot.com-
owtpgqejuxqwruu281lhliaaaaaaaaacnyuzyizhpxagtwl- bhqkjes7kty9swee6wcews16006.png
Dispersion strengthened particle a
Fraksi partikulat sangat kecil, jarang lebih dari 3. b
Ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 10-250 nm.
2.3.3.2 Flake composites
Komposit serpihan terdiri atas serpihan-serpihan yang saling menahan dengan mengikat permukaan atau dimasukkan ke dalam matrik. Pengertian dari serpihan
adalah partikel kecil yang telah ditentukan sebelumnya yang dihasilkan dalam peralatan yang khusus dengan orientasi serat sejajar permukaannya. Sifat-sifat khusus
yang dapat diperoleh dari serpihan adalah bentuknya besar dan datar sehingga dapat disusun dengan rapat untuk menghasilkan suatu bahan penguat yang tinggi untuk luas
penampang lintang tertentu. Pada umumnya serpihan-serpihan saling tumpang tindih pada suatu komposit sehingga dapat membentuk lintasan fluida ataupun uap yang
dapat mengurangi kerusakan mekanis karena penetrasi atau perembesan.
2.3.3.3 Fiber Fibricius Composite
Komposit serat Fibricius Composite adalah komposit yang terdiri dari serat dan matrik yang dibuat secara fabrikasi, misalnya serat ditambah resin sebagai bahan
perekat. Komposit serat merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu lamina atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat. Serat yang
digunakan bisa berupa fibers glass, fibers carbon ,fibers nylon, dan fibers graphite. Serat ini disusun secara acak chopped strand mat maupun dengan orientasi tertentu
bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih komplek seperti anyaman, sebagai contoh FRP Fibrous Reinforce Plastik plastik yang diperkuat dengan serat dan banyak
digunakan, yang sering disebut fiber glas, contoh lainya PCB Pulp Cement Bord semen yang diperkaya dengan serat pulp dan dicetak dalam lembaran datar atau
gelombang. PCB menggantikan papan asbes dalam penggunaanya, karena asbes akan terhisap dan merugikan kesehatan dengan menimbulkan ganguan kesehatan pada
paru-paru. Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,
sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh
matrik akan diteruskan kepada serat. Sehingga serat akan menahan beban sampai beban maksimum, oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus
elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun komposit. Tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung da
ri serat yang digunakan,
karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban sampai
beban maksimum. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang lebih tinggi dari pada matrik penyusun komposit Vlack L.
H., 1985. Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu:
a. Continuous Fibre Composite
Tipe ini mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriknya. Tipe ini mempunyai kelemahan pemisahan antar lapisan.
Jenis
komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
Gambar 2.8 Continuous fibre composite.Gibson, 1994
b. Woven Fibre Composite bi-directional
Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya mengikat antar lapisan. Susunan serat memanjangnya yang tidak
begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan melemah.
Gambar 2.9
Woven Fiber Composite. Gibson, 1994
3. Discontinous Fibre Composite Discontinous Fibre Composite
adalah tipe komposit dengan serat pendek.
Gambar 2.10
Hybrid FiberComposite . Gibson, 1994
Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 : a Aligned discontinous fibre
b Off-axis aligned discontinous fibre c Randomly oriented discontinous fibre
2.3.3.4 Struktural
Komposit struktural dibentuk oleh reinforce-reinforce yang memiliki bentuk lembaran-lembaran. terdiri dari sekurang-kurangnya dua material berbeda yang
direkatkan bersama-sama. Proses pelapisan dilakukan dengan mengkombinasikan aspek terbaik dari masing-masing lapisan untuk memperoleh bahan yang berguna.
Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua yaitu struktur dan
struktur sandwich. a
Laminate Laminate
adalah gabungan dari dua atau lebih lamina satu lembar komposit dengan arah serat tertentu yang membentuk elemen struktur secara integral pada
komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan proses laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah saja
unidirectional lamina pada umumnya tidak menguntungkan karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri
dari beberapa macam lamina atau lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan bersama sebagai sebuah unit struktur. Struktur laminate
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2.11 Mikrostruktur lamina. Widodo, 2008
b Sandwich panels
Komposit sandwich merupakan salah satu jenis komposit struktur yang sangat potensial untuk dikembangkan. Komposit sandwich merupakan komposit yang
tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dari flat composite metal sheet sebagai kulit permukaan skin serta meterial inti core di bagian tengahnya berada di
antaranya.Core yang biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan PU, polyvynilClorida
PVC, dan honeycomb. Komposit sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai kekakuan dan kekuatan yang
tinggi. Sehinggga untuk mendapatkan karakteristik tersebut, pada bagian tengah diantara kedua skin dipasang core. Struktur komposit sandwich bisa di lihat pada
Gambar 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.12 Structural Composites Sandwich Panels.Widodo, 2008
2.4 Faktor Ikatan
Fiber-
Matrik Komposit berpenguat serat banyak diaplikasikan pada alat-alat yang
membutuhkan material yang mempunyai perpaduan dua sifat dasar yaitu kuat namun juga ringan. Komposit serat yang baik harus mampu menyerap matrik yang
memudahkan terjadi antara dua fase Schwartz, 1984. Selain itu komposit serat juga harus mempunyai kemampuan untuk menahan tegangan yang tinggi, karena serat dan
matrik berinteraksi dan pada akhirnya terjadi pendistribusian tegangan. Kemampuan ini harus dimiliki oleh matrik dan serat. Hal yang mempengaruhi ikatan antara serat
dan matrik adalah void, yaitu adanya celah pada serat atau bentuk serat yang kurang sempurna yang dapat menyebabkan matrik tidak akan mampu mengisi ruang kosong
pada cetakan. Bila komposit tersebut menerima beban, maka daerah tegangan akan berpindah ke daerah void sehingga akan mengurangi kekuatan komposit tersebut
Schwartz, 1984.
2.5 Faktor Ikatan
Filler-
Matrik
Dengan adanya partikel berupa filler, maka pada beberapa daerah pada resin sebagai matrik akan terisi oleh partikel, sehingga pada saat terjadi interlamellar
stretching , deformasi yang terjadi pada bagian amorph dapat diminimalisir oleh
partikel. Mekanisme penguatannya adalah bahwa dengan adanya partikel, maka jarak antara
bagian polimer
yang strukturnya
kristalin berbentuk
seperti lempenganlamelar akan diperpendek oleh adanya partikel tadi. Dengan semakin