Gambar 3.27 Bentuk dan Ukuran Spesimen Uji Tarik
3.6 Cara Penelitian
komposit yang di uji dengan metode pengujian tarik dan bentuk patahanya, pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui seberapa kekuatan
komposit dengan bahan tambah serat tandan kosong kelapa sawit. Bentuk patahan akan dilihat pada saat benda uji patah saat di uji tarik, apakah patah getas
atau patah debonding.
3.6.1 Pengujian Tarik
1. Benda uji disiapkan.
2. Kertas milimeter blok diletakkan pada printer.
3. Mesin kemudian dinyalakan, lalu benda uji dipasang pada grip.
4. Grip dikencangkan, dan jangan terlalu keras agar tidak merusak benda uji.
5. Pemasangan extensometer pada uji dan nilai elongationnya diatur menjadi
nol. 6.
Nilai beban diatur juga menjadi nol. 7.
Kecepatan uji diatur, area start ditekan sebanyak dua kali kemudian tombol down ditekan.
8. Hentikan proses penarikan secepatnya setelah spesimen patah, catat gaya tarik
maksimum dan pertambahan panjangnya. 9.
Sesudah mendapatkan data dari pengujian tarik, proses pengujian tarik diulang untuk benda uji selanjutnya sampai selesai.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian
Hasil pengujian spesimen komposit berpenguat serat tandan kosong kelapa sawit, dilakukan pengolahan diatas serta perhitungan. Hasil data dan
perhitungan yang diperoleh akan di tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
4.1.2. Hasil pengujian tasik serat TKKS
Serat tandan kosong kelapa sawit yang digunakan telah diketahui nilai kekuatan tariknya setelah serat di uji tarik, dengan menggunakan metode
timbangan digital dengan kapasitas timbangan 1 gram. Hasil pengujian tarik serat dapat di lihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Tarik Serat
4.2 Hasil Pengujian Benda Uji Tarik
Pengujian tarik dilakukan pada benda uji matrik dan komposit serat tandan kosong kelapa sawit, dengan fraksi volume sebesar 4, 6 dan 8.Pengujian
tarik pada fraksi volume 0 matrik menggunakan 6 spesimen. Fraksi volume serat 4 menggunakan 5 variasi spesimen pada proses pengujian tarik, 6
menggunakan 5 spesimen dan 8 menggunagan 4 spesimen. Hasil pengujian Ke
kua tan Ser
at kekuatan tarik pada serat TKKS
Spesimen D
mm A
mm
2
Beban kg
Kekuatan Tarik Mpa
Serat 0,32
0,08 0,61
74,80 Serat
0,36 0,10
0,57 55,92
Serat 0,30
0,07 0,85
119,12 Serat
0,30 0,07
0,55 77,08
Serat 0,28
0,06 0,68
111,18 Serat
0,36 0,10
0,46 45,13
Rata-rata 0,08
0,62 80,54
tarik didapatkan data beban dan pertambahan panjang. Data tersebut dapat dihitung kekuatan tarik, regangan dan modulus elastisitas dari setiap benda uji.
Langkah-langkah perhitungannya yaitu sebagai berikut: 1.
Semua spesimen dilakukan proses pengujian tarik dan menghasilkan data pada setiap variasinya
2.
Mencari data yang layak digunakan pada setiap variasi benda uji, karena terdapat range data yang cukup lebar pada setiap variasi 0, 4, 6 dan
8. Proses mencari data yang layak menggunakan metode Standar Deviasi. Menggunakan metode Standar Deviasi dapat dilihat pada tabel
4.1 dan 4.2.
1
2 2
n n
y y
S 4.1
Contoh perhitungan manual Tabel 4.1.1 Standar Deviasi Data Kekuatan Tarik dengan Fraksi Volume Serat
0 matrik Spesimen
UTS MPa UTS²
A - 0 42.8
1836.6 B - 0
49.9 2490.5
C - 0 54.8
3004.7 D - 0
56.8 3224.4
E - 0 55.7
3106.4 F - 0
52.3 2738.9
Rata-rata 52.1
2733.6 Σ1-6
312.4 16401.6