Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa aplikasi komposit masih terbatas disebabkan oleh faktor ekonomi. Komposit menggunakan serat gelas atau material teknik yang
lain sebagai penguat, biaya bahan mentah dan biaya fabrikasi akan menjadi tinggi. Hal ini jelas terlihat pada bidang industri yang memanfaatkan material komposit,
seperti pada bidang penerbangan dan kelautan.
2.2 Natrium hidroksida
Natrium hidroksida NaOH, juga dikenal sebagai soda kaustik alkali itu adalah dasar logam kaustik. Hal ini digunakan di banyak industri, terutama sebagai basis
kimia yang kuat dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan diterjen dan sebagai pembersih tiriskan. Produksi di seluruh dunia pada tahun 2004
adalah sekitar 60 juta ton, sementara permintaan adalah 51 juta ton. Natrium hidroksida murni adalah padatan putih yang tersedia dipelet, serbuk, butiran, dan
sebagai larutan jenuh 50. Ini adalah higroskopis dan mudah menyerap karbon dioksida dari udara sehingga harus di simpan dalam wadah kedab udara. Hal ini
sangat larut dalam air dengan pembebasan panas. Hal ini juga larut dalam etanol dan methanol meskipun pemeran kelarutan rendah dalam pelarut dari pada kalium
hidroksida. Natrium hidroksida cair merupakan basis yang kuat, namun suhu tinggi yang di perlukan aplikasi batas, hal ini tidak larut dalam meter dan pelarut non-polar.
Sebuah larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. Natrium hidroksida di dominasi ion, mengandung kation natrium
hidroksida dan anion. Anion hidroksida natrium hidroksida membuat dasar yang sangat kuat yang bereaksi dengan asam membentuk air dan garam yang sesuai.
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam protik untuk memberikan air dan garam yang sesuai.
Sebagai contoh, dengan asam klorida, natrium klorida terbentuk:
NaOH aq + HCl aq → NaCl aq + H
2
O l Secara umum reaksi netralisasi tersebut diwakili oleh satu persamaan ionik sederhana
bersih: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OH-aq + H + aq → H
2
O l
2.3 Komponen Bahan Komposit
Material komposit terdiri dari dua buah penyusun yaitu reinforcement bahan pengisi dan matrik. Bahan komposit merupakan penggabungan dua macam bahan
atau lebih yaitu matrik dan reinforcement agent.
2.3.1
Matrik Resin Matrik dalam komposit berfungsi sebagai bahan mengikat serat menjadi
sebuah unit struktur, melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau memindahkan beban eksternal pada bidang geser antara serat dan matrik, sehingga
matrik dan serat saling berhubungan. Matrik pada komposit dapat berbentuk :
a.Logam b.Keramik
c.Polimer Pembuatan komposit serat membutuhkan ikatan permukaan yang kuat antara
serat dan matrik. Selain itu matrik juga harus mempunyai kecocokan secara kimia agar reaksi yang tidak diinginkan tidak terjadi pada permukaan kontak antara
keduanya. Untuk memilih matrik harus diperhatikan sifat-sifatnya antara lain seperti tahan terhadap panas, tahan cuaca yang buruk dan tahan terhadap goncangan yang
biasanya menjadi pertimbangan dalam pemilihan material matrik. Matrik memiliki fungsi:
1. Mengikat serat menjadi satu kesatuan struktur 2. Melindungi serat dari kerusakan akibat kondisi lingkungan
3. Mentransfer dan mendistribusikan beban ke serat 4.Menyumbangkan beberapa sifat seperti, kekakuan, ketangguhan dan tahanan listrik.