mirror glass , polyvynil alcohol, film forming, dan oli. Jenis-jenis release agent
lainnya dapat dilihat pada Gambar 2.15.
A B
C D
Gambar 2.15J jenis-jenis Release Agent: A. Spray Waxe, B. Greazepaselin Oil, C. Polyvinylalcohol
, D. Film Morning. Sumber : https:www.techtransfer.comblogoil-andgrease-aplplication-methods
2.11 Kekuatan Tarik
Pengujian tarik tensile test adalah pengujian mekanik secara statis dengan cara sampel ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya dimana gaya tarik
yang diberikan sebesar P Newton. Tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat mekanik tarik kekuatan tarik dari komposit yang diuji. Pertambahan panjang
l yang
terjadi akibat gaya tarikan yang diberikan pada sampel uji disebut deformasi. Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang
mula-mula. Regangan merupakan ukuran untuk kekenyalan suatu bahan yang harganya biasanya dinyatakan dalam persen Sears, 2002.
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan.Hubungan tegangan- regangan pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung pada laju
tegangan, temperature, kelembaban, dan seterusnya. Kekuatan tarik diukur dengan menarik sekeping sampel dengan dimensi yang seragam. Tegangan tarik
adalah gaya yang diaplikasikan, F, dibagi dengan luas penampang A yaitu:
2.12
Satuan yang dipakai adalah dyne per sentimeter kuadrat CGS atau Newton per meter kuadrat MKS. Perpanjangan tarik
adalah perubahan panjang l
sampel dibagi dengan panjang awal
l :
2.13 Perbandingan tegangan
terhadap perpanjangan
disebut modulus tarik E
2.14 = Modulus tarik
l l
A F
Gambar2.16 Alat Uji Tarik UTM Sumber: http:www.alatuji.comkategori143universal-testing-machine
Gambar 2.17 Kurva Tegangan Tarik
2.12 Tinjauan Pustaka
“Sifat–Sifat Fisik dan Mekanis Komposit Serabut Kelapa” oleh Johanes Martin Khristianto 2006. Khristianto melakukan penelitian mengenai komposit
serat alam, yang memanfaatkan serat alam sebagai penguat dan plastik sebagai matrik pengikat Natural Fiber Reinforced Plastic NFRP. Serat alam yang digunakan
adalah serabut kelapa dalam bentuk potongan dengan panjang antara 0.5-1.5 cm. Sedangkan matrik yang digunakan adalah resin polyester, sejenis plastik
thermosetting .
Dalam penelitiannya Khristianto melakukan beberapa pengujian untuk mengetahui karakter dari komposit yang terbentuk.Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian tarik dan impact.Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa semakin meningkatnya fraksi volume serat dalam komposit membuat daya
tahan komposit terhadap beban tarik semakin rendah.Sedangkan dari pengujian impact membuatnya semakin tahan beban impact.
“Study Perlakuan Alkali Dan Fraksi Volume Serat Terhadap Kekuatan Bending, Tarik, Dan Impact Komposit Berpenguat Serat Rami Bermatrik Polyester
BQTN 157” oleh Ludi Hartanto 2009. Hartanto melakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan bending, tarik, dan impact yang optimal dari komposit serat
rami pada fraksi volume 20,30,40,50 dengan variasi ketebalan 1 mm hingga 5 mm, dengan perlakuan alkali, menggunakan polyester BQTN 157 sebagai matriknya.
Pembuatan dengan cara press mold, pengujian bending yang dilakukan dengan acuan standart ASTM D 790-02, tarik dengan standart ASTM 638-02 dan impack charpy
dengan acuan standart ASTM D 256-00. Hasil pengujian didapat pengaruh alkali 2,4,6,dan 8 jam pada fraksi volume
20, 30, 40, 50, dengan variasi tebal 1mm hingga 5mm. Pada pengujian bending optimal rata-rata pada fraksi volume 40 dengan ketebalan 3mm dan paling
optimal pada alkali 2 jam,Pada uji tarik optimal pada fraksi volume 50 ketebalan 5mm dan paling optimal pada alkali 2 jam,dan Pada uji Impak optimal rata-rata pada
fraksi volume 40 dan 50 pada ketebalan 5mm dan paling optimal pada fraksi volume 50 alkali 6 jam.