Faktor Ikatan Karakteristik komposit berpenguat serat tandan kosong kelapa sawit menggunakan NaOH dengan fraksi volume 4%, 6% dan 8%

katalis berperan dalam reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi atau substrat untuk sementara terjerap. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. Banyak sedikitnya katalis yang diberikan pada pembuatan komposit juga berpengaruh pada sifat mekanik yang dihasilkan oleh komposit nantinya. 2.6.7 Void Void atau gelembung udara merupakan akibat yang tidak bisa dihindari pada saat proses pembuatan. Untuk itu sebisa mungkin meminimalkan void yang dihasilkan pada bahan komposit. Void kekosongan yang terjadi pada matrik sangatlah berbahaya, karena pada bagian tersebut penguat tidak didukung oleh matrik, sedangkan penguat selalu akan mentransfer tegangan ke matrik. Hal seperti ini menjadi penyebab munculnya crack, sehingga komposit akan gagal lebih awal. Kekuatan komposit terkait dengan void adalah berbanding terbalik yaitu semakin banyak void maka komposit semakin rapuh dan apabila sedikit void komposit semakin kuat. Void juga dapat mempengaruhi ikatan antara serat dan matrik , yaitu adanya celah pada serat atau bentuk serat yang kurang sempurna yang dapat menyebabkan matrik tidak akan mampu mengisi ruang kosong pada cetakan. Bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI komposit tersebut menerima beban, maka daerah tegangan akan berpindah ke daerah void sehingga akan mengurangi kekuatan komposit tersebut. Pada pengujian tarik komposit akan berakibat lolosnya serat dari matrik. Hal ini disebabkan karena kekuatan atau ikatan interfacial antara matrik dan serat yang kurang besar Schwartz, 1984.

2.7 Kaidah Pencampuran Komposit

Rules of Mixture Dalam pemilihan bahan komposit, haruslah dipilih kombinasi yang optimum dari sifat masing-masing bahan penyusunnya. Pencampuran dengan kombinasi yang optimum akan menghasilkan komposit dengan unjuk kerja yang baik pula. Sifat-sifat komposit ditentukan oleh phase matrik dan phase reinforcing sebagai bahan penyusunnya, bentuk geometri bahan penyusunnya serta interaksi antar phase penyusun komposit. Rongga udara void, tidak merekatnya phase reinforcing pada phase matrik interface, rusak atau retaknya serat crack danadanya rongga antara phase reinforcing dan phase matrik interphase harusdihindari. Gambar 2.13Interface dan Interphase Sumber : http:3.bp.blogspot.com- 3w_ee5g3rogvrmevprtdyiaaaaaaaaaqtwezr2qni0gzms320new2bpictur.jpg PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.14 a Crack,b Interface Sumber :http:3.bp.blogspot.com- 3w_ee5g3rogvrmehgyrtdyiaaaaaaaaaqtwezr2qni0gzms32uh8new2bpictur.jpg Bahan komposit dibuat untuk memperbaiki sifat-sifat dari bahan penyusunnya. Komposit meningkatkan kekuatan tarik matrik dan mengurangi regangan matrik. Komposit juga menurunkan kekuatan tarik serat dan meningkatkan regangan serat. Serat yang bersifat getas tetapi memiliki kekuatan tarik yang tinggi dipadukan dengan matrik yang memiliki kekuatan tarik rendah dan regangan yang besar. Perpaduan tersebut menciptakan suatu bahan yang memiliki sifat-sifat yang lebih baik. Perbaikan sifat-sifat inilah yang membuat komposit banyak digunakan sebagai bahan yang digunakan dalam bidang teknik dan 29 industry. Perpaduan bahan-bahan terus dilakukan untuk mendapatkan bahan baru yang mempunyaisifat- sifat lebih baik dari bahan-bahan yang sudah ada. Dibawah ini adalah perhitungan tentang bahan komposit: a. Massa Komposit m c , r m c m m m   2.1 Dengan : m m = massa matrik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI r m = massa reinforcing b. Volume komposit V c , v r m c V V V V    2.2 Dengan : m V = volume matri r V = volume reinorcing v V = volume void rongga, cacat c. Kerapatan komposit c  , c r r m m c r m c c c V V V V m m V m           2.3 Dengan : m  = kerapatan matrik r  = kerapatan reinforcing Atau : , r r m m c f f        2.4 Dengan : c m m V V f  dan , c r r V V f  2.5 2.Fraksi Volume Jika fraksi volume adalah perbandingan volume bahan pembentuk komposit terhadap volume komposit. Misal : Vr = Reinforcing Vm = Matrik Vcat = Katalis Vcom = 100 Maka : , Vkomposit Vcat Vm Vr    2.6

2.9 Presentasi Jumlah Serat

Presentase jumlah serat mempengaruhi karakteristik dari komposit yang dihasilkan. Presentase dapat dihitung berdasarkan fraksi volume maupun fraksi berat komposit. Fraksi volume merupakan rasio antara volume komponen peyusun dengan volume total komposit. Berikut ini adalah persamaan-persamaan perhitungan presentase serat berdasarkan fraksi volume komposit. Pada bahan komposit, jumlah fraksi volume komponen penyusunnya sama dengan satu, dan dengan mengasumsikan tidak adanya rongga udara:  Vm Vf 1, 2.7 Dengan : Vf = fraksi volume serat Vm = fraksi volume matrik Sedangkan fraksi berat dapat dituliskan , 1  Wm Wf 2.8 Dengan : Wf = fraksi berat serat Wm = fraksi berat matrik Massa jenis total komposit merupakan gabungan dari massa jenis komponen penyusunnya : mVm fVf c      , 2.9 Dengan : c  = massa jenis komposit f  = massa jenis serat Vf = fraksi volume serat m  = massa jenis matrik Vm = fraksi volume matrik Persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut: c  = 1 Vf m fVf     c  = , m Vf m f      2.10 Sehingga fraksi volume serat dapat diketahui dari persamaan: Vf = , m f m c       2.11 Dengan mengetahui besar massa jenis total komposit dan komponen penyusunnya maka fraksi volume serat akan dapat diketahui. Fraksi volume serat dalam komposit merupakan parameter penting dalam mengatur sifat mekanik komposit lamina yang dihasilkan. Pada umumnya besar fraksi volume bahan komposit sekitar 20 sampai 60, tergantung serat yang digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan.

2.10 Release Agent

Release agent atau zat pelapis yang berfungsi untuk mencegah lengketnya produk pada cetakan saat proses pembuatan. Pelapisan dilakukan sebelum proses pembuatan dilakukan. Release agent yang biasa digunakan antara lain: waxes semir, mirror glass , polyvynil alcohol, film forming, dan oli. Jenis-jenis release agent lainnya dapat dilihat pada Gambar 2.15. A B C D Gambar 2.15J jenis-jenis Release Agent: A. Spray Waxe, B. Greazepaselin Oil, C. Polyvinylalcohol , D. Film Morning. Sumber : https:www.techtransfer.comblogoil-andgrease-aplplication-methods