ejakulasi retrograd dan pada sebagaian kecil dapat mengalami impotensi. Hasil terbaik diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. Untuk
keperluan tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan obstruksi dari pasien nonobstruksi Rahardjo, 1999.
2.4 Transurethral resection of prostate TURP, Loughlin et al 2011
Evaluasi ini berperan selektif dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan TURP. Suatu penelitian menyebutkan bahwa hasil obyektif TURP meningkat dari
72 menjadi 88 dengan mengikutsertakan evaluasi urodinamik pada penilaian pra-bedah dari 152 pasien. Mortalitas TURP sekitar 1 dan morbiditas sekitar
8. Saat ini tindakan TURP merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan di seluruh dunia. Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans-uretra
dengan mempergunakan cairan irigan pembilas agar supaya daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan yang dipergunakan
adalah berupa larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik pada saat operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murah
adalah H2O steril aquades Rahardjo, 1999; Presti et al, 2013. b. Trans Urethral Incision of Prostate TUIP
Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi ukuran prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu
besar dan pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau incisi leher buli-buli atau bladder neck incision BNI pada jam 5
dan 7. Terapi ini juga dilakukan secara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai alat seperti yang dipakai pada TURP tetapi memakai alat pemotong
Universitas Sumatera Utara
yang menyerupai alat penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai dekat ke verumontanum dan harus cukup dalam sampai tampak kapsul prostat
Presti et al, 2013.
c. Pembedahan dengan laser Laser prostatectomy Oleh karena cara operatif operasi terbuka atau TURP untuk mengangkat
prostat yang membesar merupakan operasi yang berdarah, sedang pengobatan dengan TUMT dan TURF belum dapat memberikan hasil yang sebaik dengan
operasi maka dicoba cara operasi yang dapat dilakukan hampir tanpa perdarahan. Penggunaan laser untuk operasi prostat pertamakali diusulkan oleh Sander 1984.
Untuk mengobati carcinoma prostat yang masih lokal dengan memakai Nd YAG Neodymium, Yttrium Aluminium Garnet Roehrborn, 2013.
Solid state Nd YAG ini pertamakali diperkenalkan tahun 1964 tapi baru tahun 1975 baru dicoba dibidang urologi untuk mengablasi tumor buli superficial
Hoffstetter. PcPhee menulis mengenai penggunaan YAG laser untuk photo irradiasisegmental pada mukosa buli Roehrborn, 2013
Nd YAG mempunyai panjang gelombang 1064 nm sehingga gelombang ini tidak banyak diserap oleh air seperti laser CO2 dan mempunyai sifat divergensi
tetapi masih mempunyai daya penetrasi yang cukup dalam. Apabila laser Nd YAG ini mengenai jaringan prostat energinya akan berubah menjadi energi termal
yang dapat menguapkan jaringan dengan Nd YAG tanpa kontak dengan jaringan mempunyai efek laser maksimal pada kedalaman 3mm dibawa mukosa dan efek
termal dapat mencapai 100°C sehingga pada kekuatan 40 – 60 watts akan
menyebabkan koagulasi pada kedalaman 3mm sehingga akan terjadi letusan kecil yang disebut “pop corn effect” Roehrborn, 2013.
Waktu yang diperlukan untuk melaser prostat biasanya sekitar 2-4 menit untuk masing-masing lobus prostat lobus lateralis kanan, kiri dan medius. Pada waktu
ablasi akan ditemukan pop corn effect sehingga tampak melalui sistoskop terjadi ablasi pada permukaan prostat, sehingga uretra pars prostatika akan segera akan
menjadi lebih lebar, yang kemudian masih akan diikuti efek ablasi ikutan yang kan menyebabkan “laser nekrosis” lebih dalam setelah 4-24 minggu sehingga
Universitas Sumatera Utara
hasil akhir nanti akan terjadi rongga didalam prostat menyerupai rongga yang terjadi sehabis TURP.
4. Tindakan Invasif Minimal a. Trans Urethral Microwave Thermotherapy TUMT
Cara memanaskan prostat sampai 44,5°C – 47°C ini mulai diperkenalkan
dalam tiga tahun terakhir ini. Dikatakan dengan memanaskan kelenjar periuretral yang membesar ini dengan gelombang mikro microwave yaitu dengan
gelombang ultarasonik atau gelombang radio kapasitif akan terjadi vakuolisasi dan nekrosis jaringan prostat, selain itu juga akan menurunkan tonus otot polos
dan kapsul prostat sehingga tekanan uretra menurun sehingga obstruksi berkurang.
Prinsip cara ini ialah memasang kateter semacam Foley dimana proximal dari balon dipasang antene pemanas yang baru dipanaskan dengan gelombang
mikro melalui kabel kecil yang berada didalam kateter. Pemanasan dilakukan antara 1-3 jam. Dengan cara pengobatan ini dengan mempergunakan alat
THERMEX II diperoleh hasil perbaikan kira-kira 70-80 pada symptom obyektif dan kira-kira 50-60 perbaikan pada flow rate maksimal. Mekanisme yang pasti
mengenai efek pemanasan prostat ini belum semuanya jelas, salah satu teori yang masih harus dibuktikan ialah bahwa dengan pemanasan akan terjadi perusakan
pada reseptor alpha yang berada pada leher vesika dan prostat.Cara kerja TUMT ialah antene yang berada pada kateter dapat memancarkan microwave kedalam
jaringan prostat. Oleh karena temperature pada antene akan tinggi maka perlu dilengkapi dengan surface costing agar tidak merusak mucosa ureter. Dengan
proses pendindingan ini memang mucosa tidak rusak tetapi penetrasi juga berkurang Loughlin et al,2011.
b. Trans Urethral Ballon Dilatation TUBD Dilatasi uretra pars prostatika dengan balon ini mula-mula dikerjakan
dengan jalan melakukan commisurotomi prostat pada jam 12.00 dengan jalan melalui operasi terbuka transvesikal. Konsep dilatasi dengan balon ini ialah
mengusahakan agar uretra pars prostatika menjadi lebar melalui mekanisme prostat di tekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretra melebar, kapsul prostat
Universitas Sumatera Utara
diregangkan, tonus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut dan reseptor alpha adrenergic pada leher vesika dan uretra pars prostatika dirusak
Presti et al,2013; Loughlin et al,2011.
c. Trans Urethral Needle Ablation TUNA Yaitu dengan menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk
menghasilkan ablasi termal pada prostat. Cara ini mempunyai prospek yang baik guna mencapai tujuan untuk menghasilkan prosedur dengan perdarahan minimal,
tidak invasif dan mekanisme ejakulasi dapat dipertahankan Muruve et al, 2012 d. Stent Urethra
Pada hakekatnya cara ini sama dengan memasang kateter uretra, hanya saja kateter tersebut dipasang pada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada yang
spiral dibuat dari logam bercampur emas yang dipasang diujung kateter Prostacath. Stents ini digunakan sebagai protesis indwelling permanen yang
ditempatkan dengan bantuan endoskopi atau bimbingan pencitraan. Untuk memasangnya, panjang uretra pars prostatika diukur dengan USG dan kemudian
dipilih alat yang panjangnya sesuai, lalu alat tersebut dimasukkan dengan kateter pendorong dan bila letak sudah benar di uretra pars prostatika maka spiral tersebut
dapat dilepas dari kateter pendorong. Pemasangan stent ini merupakan cara mengatasi obstruksi infravesikal yang juga kurang invasif, yang merupakan
alternatif sementara apabila kondisi penderita belum memungkinkan untuk mendapatkan terapi yang lebih invasif. Bentuk lain ialah adanya mesh dari logam
yang juga dipasang di uretra pars prostatika dengan kateter pendorong dan kemudian didilatasi dengan balon
sampai mesh logam tersebut melekat pada dinding uretra Presti et al,2013
2.9 Pengawasan Berkala BPH