Rumusan Masalah Anatomi Prostat Anatomi prostat, Lewis 1918

Menurut American Urological association AUA guidelines 2010, indikasi absolut pembedahan pada BPH adalah sebagai berikut: 1. Insufisiensi ginjal akibat obstruksi saluran kemih pada buli. 2. Infeksi saluran kemih atau Urinary Tract Infection UTI berulang. 3. Calculi baldder. 4. Gross hematuria berulang. 5. Retensi urine yang berulang. Perkembangan teknologi membuat seorang urologis mampu mencapai seluruh area sistem urinarius dengan menggunakan endoskopi yang meminimalkan trauma pada pasien. Prosedur endoskopi pada sistem urinarius memerlukan penggunaan cairan irigasi untuk mendilatasi ruang mukosa secara halus, membersihkan darah, dan memotong jaringan atau debris untuk membersihkan lapangan operasi. Bozdar, Memon, Paryani, 2010.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah Karakteristik pasien Beningn Prostate Hyperplasia BPH yang menjalani Transurethral Resection of the Prostate TURP di Divisi Urologi, Department Bedah, RSUP Haji Adam Malik, Medan?” 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karateristik pasien Beningn Prostate Hyperplasia BPH yang menjalani tindakan operasi Transurethral Resection of the Prostate TURP. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik penderita penyakit benign prostate hyperplasia BPH. 2. Mengidentifikfasi indikasi absolut pembedahan TURP pada penderita BPH 3. Mengetahui dan memahami karakteristik pasien benign prostate hyperplasia BPH yang menjalani tindakan operasi transurethral resection of the prostate TURP berdasarkan indikasi absolut pembedahan BPH.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat diharap menjadikan sebagai pengetahuan peneliti mengenai karakteristik pasien Beningn Prostate Hyperplasia BPH yang menjalani Transurethral Resection of the Prostate TURP dan menjadi suatu pengalaman yang nyata dalam mengembangkan kemampuan peneliti di bidang penelitian kesehatan.

1.4.2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat jadikan sebagai informasi dan masukan kepada masyarakat malah menambah pengetahuan terhadap karakteristik pasien Beningn Prostate Hyperplasia BPH yang menjalani tindakan operasi Transurethral Resection of the Prostate TURP. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Prostat

Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul fibromuskuler, yang terletak disebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra uretra pars prostatika dan berada disebelah anterior rektum Drake et. al.,2007. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa kurang lebih 18 gram, dengan jarak basis ke apex kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm dengan tebal 2 cm. Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus, yaitu, lobus medius, lobus lateralis 2 lobus, lobus anterior, dan lobus posterior.Selama perkembangannya lobus medius, lobus anterior, lobus posterior akan menjadi satu dan disebut lobus medius saja Basuki, 2011.

2.1 Anatomi prostat, Lewis 1918

Prostat didapatkan membentuk 70 dari unsur kelenjar dan 30 dari stroma fibromuskular. Mc Neal 1976 membagi kelenjar prostat dalam beberapa zona, antara lain adalah: zona perifer, zona sentral, dan zona transisional. Zona perifer membentuk 70 dari jaringan kelenjar prostat dan mencakupi bagian posterior dan lateral kelenjar tersebut. Zona transisional mencakupi 5 hingga 10 daripada jaringan kelenjar prostat. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional yang letaknya proximal dari spincter externus di Universitas Sumatera Utara kedua sisi dari verumontanum. Zona sentral mencakupi 25 dari jaringan kelenjar prostat dan membentuk konus sekitar duktus ejakulatorius sehingga ke basis kandung kemih.

2.2 Anatomi zona dari kelenjar prostat, McNeal 1981, 1988