13 RO
E IT
Rumus ROA dengan
after-tax
dan rumus ROA dengan menggunakan EBIT memperhatikan
return
untuk seluruh pemberi dana. Perbedaan dari kedua metode ini adalah jenis laba yang digunakan antara sebelum bunga
dan pajak atau setelah pajak. Perhitungan ROA juga bisa menggunakan dasar
operating
Prihadi, 2010: 155
:
RO Perhitungan ROA yang sederhana adalah menggunakan laba bersih
Hery, 2015: 228: RO
Laba ersih Total set
ROA dapat menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan. Menurut Hery 2015: 228, semakin tinggi nilai ROA atau semakin tinggi hasil
pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Sebaliknya semakin rendah ROA atau semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah pula jumlah laba yang
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai ROA maka
semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Ramadhani 2015 mengatakan ROA dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
mengalokasikan dan mengelola sumber dayanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 Penelitian ini menggunakan rumus ROA untuk mengukur kinerja
keuangan pada perusahaan. Rumus ROA mengandung unsur laba bersih, dan total aset. Laba bersih perusahaan dapat dilihat pada laporan laba
rugi. Total aset diukur dengan melihat total utang jangka panjang dan jangka pendek pada neraca.
2.
Return on Investment
ROI ROI memperhitungkan laba yang diperoleh dikaitkan dengan investasi
yang digunakan untuk meghasilkan laba tersebut Munawir, 2001: 105. ROI
Menurut Prastowo dan Rifka 2002: 85, terminologi Return on Investment ROI sangatlah luas untuk mengukur hubungan antara laba
yang diperoleh dan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba sehingga ratio untuk mengukurnya dibagi menjadi dua, yakni Return on
Asset ROA dan Return on Equity ROE. 3.
Return on Equity
ROE ROE dapat disebut laba atas modal sendiri, ekuitas, atau
net asset.
Perhitungan ROE dapat menggunakan basis sebelum pajak, maupun setelah pajak Prihadi, 2010: 160:
ROE
ROE PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 4.
Net Profit Margin
NPM NPM mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah
penjualan. Ratio ini memberikan gambaran mengenai laba bagi para pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan Prastowo, 2002: 91:
NPM Laba bersih
Penjualan 5.
Gross Profit Margin
GPM Rasio laba kotor terhadap penjualan merupakan selisih antara penjualan
dan harga pokok penjualan. GPM mengukur efisiensi produksi dan penetuan harga jual Prastowo, 2002: 90.
GPM Laba Kotor
Penjualan
E. Efisiensi Investasi
Efisiensi dapat diartikan sebagai penggunaan sumber daya yang dimiliki dengan tepat dan tidak melakukan pemborosan sumber daya tetapi
digunakan secara maksimal sehingga dapat menekan biaya yang dianggarkan di dalam proses pengelolaan perusahaan.
Menurut Hartanto 2015: 5, investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu
atau dalam arti luas investasi dapat dikatakan sebagai penggunaan aktiva yang produktif untuk mengubah satu unit konsumsi yang tertunda untuk dihasilkan
menjadi lebih dari satu unit konsumsi mendatang. Dari pernyataan Hartanto PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 2015: 5, dapat diketahui bahwa alasan sebuah entitas memutuskan
melakukan sebuah investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar pada masa mendatang dari nilai yang bisa didapatkan sekarang dengan
nilai modal yang sama. Menurut McNichols dan Stubben 2008 di dalam Lenard 2012, keputusan investasi tergantung pada ekspektasi manajer akan
manfaat yang diterima dan investasi tersebut juga bergantung pada ekspektasi dari pertumbuhan masa depan dan permintaan barang dan jasa.
Menurut Hodgson 2000, efisiensi investasi adalah fungsi dari risiko,
return
dan
total cost
dari manajemen investasi yang sangat berkaitan dengan kendala yang dioperasikan oleh investor. Sari dan Suaryana 2014
mengatakan, efisiensi dalam investasi adalah kondisi perusahaan yang dalam melakukan investasinya terhindar dari
overinvestment
dan
underinvestment
. Menurut Triwardhani 2015, kondisi
underinvestment
terjadi karena manajer lebih memilih tidak menjalankan proyek NPV positif karena manajer belum
tentu mendapatkan keuntungan secara pribadi pada proyek tersebut karena keuntungan yang didapatkan digunakan untuk membayar pemegang saham
debt holders
. Sebaliknya, kondisi
overinvestment
terjadi saat manajer memilih menjalankan proyek NPV positif karena manajer ingin mendapatkan
banyak keuntungan bagi dirinya sendiri dari kelebihan hasil proyek yang didapatkannya.
Penilaian atas investasi dapat dihitung dengan rasio
leverage
. Rasio
leverage
, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 dalam memenuhi seluruh kewajibannya Hery 2015: 167. Menurut
Ramadhani 2015,
leverage
digunakan untuk mengukur perbedaan tingkat risiko yang diambil oleh pembuat keputusan dalam melakukan investasi pada
efisiensi investasi. Beberapa rumus dalam rasio
leverage
sebagai berikut: 1. Total Utang terhadap Ekuitas
Total Debt to Equity
Total utang terhadap ekuitas ini memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko
hutang tidak tertagih Prastowo, 2002: 84 Total Utang
Total Modal 2. Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Long Term Debt to Equity
Rumus Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas menurut Subramanyam 2014: 44
Kewajiban Jangka Panjang Ekuitas Pemegang Saham
3. Kelipatan Bunga yang Dihasilkan
Times Interest Earned
Kelipatan bunga yang dihasilkan
times interest earned
mengukur kemampuan operasi perusahaan dalam memberikan proteksi kepada
kreditor jangka panjang dalam membayar bunga Prastowo, 2002: 85. Laba Sebelum Pajak dan eban unga
eban unga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI