Uji Hipotesis Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

51 1. Tidak terjadi heterokedastisitas, jika nilai sig alpha 0,05 2. Terjadi heterokedastisitas, jika nilai sig alpha 0,05

3. Uji Hipotesis

Peneliti menggunakan beberapa uji hipotesis, diantaranya adalah uji statistik F, uji statistic t dan koefisien determinasi. a. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam pengolahan data menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solutions SPSS versi 22.0, pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai sifnifikan uji F. Dengan tingkat signifikansi 5, Nilai F tabel didapat dari nilai degree of freedom df 1 = k-1, degree of freedom df 2 = n-k. tabel = { α ; df 1 = k-1, df 2 = n-k} Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA Analysis of Variance melalui bantuan program SPSS versi 22.0. Dari hasil output SPSS, uji-F dapat dilihat nilai F pada tabel ANOVA. Pengujian ini dilakukan dengan uji-F pada confident level 95 dan tingkat F tabel = { α ; df 1 = k-1, df 2 = n-k} 52 kesalahan analisis α 5 dengan ketentuan degree of freedom df 1 = k –1, degree of freedom df 2 = n-k. maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai signifikansi F 0.05, maka H ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikansi F 0.05, maka H diterima, artinya semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam pengolahan data menggunakan program komputer SPSS versi 22.0, pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai sifnifikan uji t. Dengan tingkat signifikansi 5, Uji-t yang mengguakan t tabel pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat kesalahan dalam analisa α = 5, dengan ketentuan degree of freedom df1 = n-k-1, dimana n adalah besarnya sampel, k adalah jumlah variabel. t- tabel = { α ; df = n – k } maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: t- tabel = { α ; df = n – k } 53 1. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka H ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen hampir memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Ghozali, 2011 Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai Adjusted , yang dapat fluktuasi apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Nilai Adjusted adalah sebesar satu berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen 54 dan ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted adalah sebesar satu berarti fluktuasi variabel dependen sebelumnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai Adjusted berkisar antara nol sampai satu. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemempuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilainya mendekati nol, berarti semakin rendah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut peneliti sajikan rumus-rumus mengenai perhitungan dari variabel- variabel yang diambil dalam penelitian ini, baik variabel independen dan variabel dependen. Dimana variabel independen terdiri dari Struktur Aktiva, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaaan, Sales Growth, dan Likuiditas. Sedangkan Financial Leverage sebagai variabel dependen.

1. Variabel Dependen Dependent Variable