Financial Leverage Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

21 paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham biasa. c Terdapat kebijakan dividen yang konstan, yaitu perusahaan akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan, tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi. d Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan bertumbuh, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia. Pecking order theory tidak mengindikasikan target struktur modal. Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.

4. Financial Leverage

Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan dalam rangka membiayai aktivitas operasionalnya. Dalam arti harfiah, leverage bearti pengungkit atau tuas. Menurut Weston Copeland 2005, financial leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang terhadap total modal sendiri atau nilai total perusahaan. Bila semua dana berasal dari pemilik dalam bentuk 22 saham biasa, perusahaan tidak terikat dengan kewajiban untuk membayar tunai secara berkala dalam pembiayaannya. Tetapi, bunga atas hutang yang diambil dalam rangka pembiayaan perusahaan, biasanya merupakan biaya tetap keuangan yang harus dibayar tanpa mempedulikan tingkat laba perusahaan. Makin besar hutang yang diambil maka makin besar biaya tetap keuangan yang harus ditambahkan pada biaya tetap operasi. Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham R. Agus Sartono : 2008. Dalam hal ini, financial leverage diartikan sebagai penggunaan hutang, sedangkan beban tetap yang dimaksud adalah berupa bunga. Pada analisis rasio keuangan, financial leverage dihitung melalui perbandingan total hutang dan total aset perusahaan, dimana dalam laporan keuangan perusahaan disebut leverage ratio. Rasio-rasio leverage menunjukkan besarnya modal yang berasal dari pinjaman modal asing yang dipergunakan untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan. Sumber yang berasal dari modal asing akan meningkatkan rasio perusahaan. Biasanya leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio DER yang menunjukkan perbandingan antara total hutang jangka pendek dan jangka panjang dengan modal sendiri modal saham biasa dan saham preferen atau diukur menggunakan Debt to Total Asset menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau berapa bagian aktiva yang digunakan 23 untuk menjamin hutang. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri dan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

5. Faktor-Faktor Penentu Kebijakan Struktur Modal