21
paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham
biasa. c
Terdapat kebijakan dividen yang konstan, yaitu perusahaan akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan, tidak terpengaruh
seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi. d
Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta
kesempatan bertumbuh, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.
Pecking order theory tidak mengindikasikan target struktur modal. Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan
tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat
menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.
4. Financial Leverage
Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan dalam rangka membiayai aktivitas operasionalnya. Dalam arti harfiah, leverage bearti
pengungkit atau tuas. Menurut Weston Copeland 2005, financial leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang terhadap total modal sendiri atau
nilai total perusahaan. Bila semua dana berasal dari pemilik dalam bentuk
22
saham biasa, perusahaan tidak terikat dengan kewajiban untuk membayar tunai secara berkala dalam pembiayaannya. Tetapi, bunga atas hutang yang
diambil dalam rangka pembiayaan perusahaan, biasanya merupakan biaya tetap keuangan yang harus dibayar tanpa mempedulikan tingkat laba
perusahaan. Makin besar hutang yang diambil maka makin besar biaya tetap keuangan yang harus ditambahkan pada biaya tetap operasi.
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang
lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham R. Agus Sartono : 2008.
Dalam hal ini, financial leverage diartikan sebagai penggunaan hutang, sedangkan beban tetap yang dimaksud adalah berupa bunga. Pada analisis
rasio keuangan, financial leverage dihitung melalui perbandingan total hutang dan total aset perusahaan, dimana dalam laporan keuangan perusahaan disebut
leverage ratio. Rasio-rasio leverage menunjukkan besarnya modal yang berasal dari pinjaman modal asing yang dipergunakan untuk membiayai
investasi dan operasional perusahaan. Sumber yang berasal dari modal asing akan meningkatkan rasio perusahaan. Biasanya leverage diukur dengan
menggunakan Debt to Equity Ratio DER yang menunjukkan perbandingan antara total hutang jangka pendek dan jangka panjang dengan modal sendiri
modal saham biasa dan saham preferen atau diukur menggunakan Debt to Total Asset menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana
yang dibelanjai dengan hutang atau berapa bagian aktiva yang digunakan
23
untuk menjamin hutang. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri dan menunjukkan
semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
5. Faktor-Faktor Penentu Kebijakan Struktur Modal