Jakarta Islamic Index Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Jakarta Islamic Index

Pasar modal syariah Islamic Stock Exchange adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya tidak bertentangan dengan syariat Islam Rodoni dan Hamid, 2008. Di Indonesia secara historis keberadaan pasar modal syariah dimulai dan diperkenalkan pada pertengahan tahun 1997 melalui instrumen reksadana syariah. Berkat adanya kerja sama antara PT Bursa Efek Jakarta BEJ dengan PT Danareksa Investment Manajement DIM pada bulan juli 2000 berhasil dibentuk Jakarta Islamic Index JII. Kemudian pembentukan ini diikuti dengan peluncuran Obligasi Syariah Mudharabah oleh PT Indosat di penghujung tahun 2002. Namun secara resmi, peluncuran pasar modal syariah di Indonesia terjadi pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003, setelah melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pengawas Pasar Modal dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Burhanuddin, 2010. Fungsi pasar modal syariah menurut MM.Metwally adalah 59 sebagai berikut: Heri Sudarsono, 2008. a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya. b. Memungkinkan bagi pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya. d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham. e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagimana tercermin pada harga saham. Instrumen yang dilarang dalam pasar modal syariah menurut Abdul Hamid 2009 diantaranya sebagai berikut: a. Saham Istimewa Preferred Stock Saham istimewa adalah saham yang memberikan hak lebih besar daripada saham biasa dalam deviden pada waktu perseroan dilikuiditas. b. Forward Contract Forward contract merupakan salah satu jenis transaksi yang diharamkan bertentangan dengan syariah. Forward contract merupakan bentuk jual beli hutang yang didalamnya terdapat 60 unsur riba, sedangkan transaksi jual beli dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. c. Opsi Opsi adalah transaksi yang tidak disertai dengan underlying asset atau real aset, dengan kata lain objek yang ditransaksikan tidak dimiliki oleh pihak penjual. Opsi termasuk dalam kategori gharar penipuanspekulasi dan maysir judi. d. Transaction Margin on Trading Transaksi ini adalah dimana pembeli membayar sebagian harga secara tunai, yang sisanya dilunasi dari pinjaman kepada bank melalui perantara dengan syarat surat berharga tersebut dijadikan jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjaman. e. Transaction Short – Shelling Transaksi ini merupakan suatu bentuk transaksi jual beli dimana penjualan terhadap surat berharga yang belum dimiliki pada waktu akad. Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan prinsip hukum Islam adalah Ahmad Rodoni, 2009. a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. b. Usaha lembaga keuangan konvensional ribawi termasuk perbankan dan asuransi konvensional. 61 c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram. d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Dalam rangka kegiatan pasar modal syariah ada beberapa lembaga penting yang secara langsung terlibat dalam kegiatan pengawasan dan perdagangan, yaitu: BAPEPAM, Dewan Syari’ah Nasional DSN, Bursa Efek, Perusahaan Efek, Emiten, profesi dan lembaga penunjang pasar modal serta pihak terkait lainnya. Khususnya untuk kegiatan pengawasan akan dilakukan secara bersama oleh BAPEPAM dan DSN. Adapun tahapan atau seleksi untuk saham yang masuk dalam indeks syariah antara lain Heri Sudarsono, 2008 : a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalis besar. b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90. c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar market capitalization 62 terbesar selama satu tahun terakhir. d. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan tingkat likuiditas rata – rata nilai perdagangan regurel selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen index pada awal bulan januari dan juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan di monitor secara terus-menerus berdasarkan data-data public dan media. Index harga saham setiap hari dihitung menggunakan harga saham terahir yang tersedia di bursa.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif