16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Struktur Modal
Menurut Weston dan Brigham 2008, struktur modal merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk ke dalam sisi kanan neraca
sumber modal perusahaan. Pengertian struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen
yang mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan mencerminkan perimbangan antara seluruh
hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Van Horne dan Wachowicz 2012 mengatakan struktur modal
merupakan bauran proporsi pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen dan saham biasa dan
struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang meminimalkan biaya modal perusahaan sehingga memaksimalkan nilai perusahaan.
Menurut Weston dan Copeland 2005,
struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham. Dengan tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan
harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai.
Menurut Rodoni dan Ali 2010, struktur modal adalah proporsi dalam
17
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari
dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Menurut Riyanto 2008, struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal
sendiri.
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan struktur modal adalah proporsi dalam pemenuhan kebutuhan
belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau
panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Setiap perusahaan dapat memperoleh dana dari 2 sumber, yaitu dari perusahaan itu sendiri dan dari luar perusahaan. Proporsinya tergantung dari
kebijakan perusahaan itu sendiri. Dana ini nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan usahanya.
Target dari struktur modal adalah menciptakan suatu komposisi hutang dan modal yang paling tepat dan yang paling menguntungkan dari segi
keuangan bagi perusahaan. Jika perusahaan memiliki hutang yang besar maka modal perusahaan otomatis juga besar. Modal yang besar menyebabkan
perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dimana disertai dengan risiko yang besar pula.
18
2. Komponen Struktur Modal
Menurut Riyanto 2008, Struktur modal suatu perusahaan memiliki beberapa komponen yang terdiri dari :
1 Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang yaitu hutang dengan jangka waktu relative panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun, yang umumnya digunakan
untuk membelanjai perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi perusahaan. Jumlah hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka
panjang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Pada umumnya pinjaman
jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek.
Waktu jatuh tempo hutang jangka panjang pada umumnya lebih dari satu tahun, biasanya 5 sampai 20 tahun. Pinjaman hutang jangka
panjang dapat berupa pinjaman berjangka pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja permanen, untuk melunasi
hutang lain, atau membeli mesin dan peralatan dan penerbitan obligasi. Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur debt
ratio dilakukan dengan cara membagi total hutang jangka panjang dengan total aset. Semakin tinggi debt ratio, semakin besar jumlah modal
pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.