Kerangka Teori Kerangka Konsep

2.5 Kerangka Teori

Obat bronkodilator pada pasien PPOK Antikolinergik antimuskarinik SAMA LAMA Efek sistemik : Batuk, supraventikular takiaritmia, retensi urin, akut glaukoma Rongga mulut : Xerostomia, iritasi oral Efek sistemik : Nausea, konstipasi, sakit kepala Rongga mulut : Xerostomia Agonis Beta 2 SABA LABA Efek sistemik : Tremor, takikardia, hipokalemia Rongga mulut : Xerostomia Efek sistemik : Tremor, takikardia, hipokalemia Rongga mulut : Xerostomia Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Xerostomia Obat bronkodilator pada pasien PPOK  Jenis obat  Lama pemberian obat Jenis Kelamin Usia pasien 30-60 tahun Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yang berusaha mempelajari dinamika hubungan antara faktor-faktor risiko variabel bebas dengan dampak atau efeknya variabel tergantung dengan melakukan pengukuran sesaat. 42 Penggunaan obat bronkodilator pada pasien PPOK dan xerostomia dapat diobservasi di satu waktu yang sama, yang artinya setiap pasien PPOK yang menjadi subjek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan obat bronkodilator yang dilihat dari jenis dan lama pemakaian obat dapat dilihat dari rekam medik serta terjadinya xerostomia diukur menurut keadaan atau status saat diobservasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan RSU Dr. Pirngadi yang berlokasi di Jalan Prof H. Yamin No. 47 Medan. Menurut SK Menkes No. 433 tahun 2007 menetapkan RSU Dr. Pirngadi sebagai rumah sakit pendidikan karena kelayakan rumah sakit dalam memenuhi sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pendidikan. 43 Pemilihan RSU Dr. Pirngadi ini dikarenakan rumah sakit ini merupakan rumah sakit pusat di Medan yang memiliki poli paru dengan alat pemeriksaan dan rekam medik yang lengkap sehingga mempermudah peneliti menemukan subjek penelitian. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 hingga bulan Februari 2015 sampai jumlah sampel terpenuhi.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Pasien penyakit paru obstruktif kronik PPOK di RSU Dr. Pirngadi Medan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Penggunaan Obat Kardiovaskular Terhadap Terjadinya Xerostomia Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di RSU Dr Pirngadi Medan

3 78 59

Perbandingan nilai Limfosit T CD8+ pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan laki-laki dewasa sehat perokok di RSUP H.Adam Malik Medan

0 68 74

Thalassemia Sebagai Penyakit Kronik Dilihat Dari Sudut Pandang Psikologis

0 80 21

Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2010-2011

1 63 90

Profil Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil Berdasarkan Penilaian BODE Index di RSUP H.Adam Malik dan RS PTP II Tembakau Deli Medan

2 58 67

Prevalensi Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan Periode Januari 2009 – Desember 2009

1 50 51

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Paru Obstruktif Kronik - Hubungan Penggunaan Obat Bronkodilator Terhadap Terjadinya Xerostomia Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Di Rsu Dr.Pirngadi Medan

0 0 16

Hubungan Penggunaan Obat Bronkodilator Terhadap Terjadinya Xerostomia Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Di Rsu Dr.Pirngadi Medan

0 1 13

Hubungan Penggunaan Obat Kardiovaskular Terhadap Terjadinya Xerostomia Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di RSU Dr Pirngadi Medan

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Penggunaan Obat Kardiovaskular Terhadap Terjadinya Xerostomia Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di RSU Dr Pirngadi Medan

1 1 11