mengoptimalkan keterampilan yang dimiliki oleh siswa, maka kegiatan prakerin praktek kerja industri.
Seperti yang disebutkan pada penjelasan diatas, diadakannya prakerin praktek kerja industri dapat mengoptimalkan keterampilan siswa smk, karena di
dalam industri para siswa dilatih dididik dengan sistem yang ada di dunia industri, maka secara otomatis keterampilan mereka akan tumbuh dengan sendirinya. Yang
akhirnya nanti setelah mereka selesai melakukan kegiatan prakerin praktek kerja industri keterampilan yang didapatkan di dunia industri akan merak terapkan
kembali ke dalam proses pembelajaran disekolah. Selain masalah – masalah yang ada pada pemaparan diatas, masih terdapat
masalah yang lain, yaitu mengenai minat belajar yang kurang dari siswa itu sendiri, ada banyak hal yang mempengaruhi minat belajar siswa sangat kurang,
salah satunya adalah karena kurang minatnya siswa dalam melakukan praktikum, karena ada beberapa siswa yang lebih tertarik dan lebih minat belajar jika
melakukan praktikum dalam pengimplementasikan secara nyata. Nyata dalam hal ini adalah terjun langsung ke dalam industri.
Masalah yang seperti inilah yang pada akhirnya keberadaan kegiatan prakerin praktek kerja industri akan sangat penting dalam membantu
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Berdasarkan dukungan landasan teoritik yang diperoleh dari eksplorasi teori
yang dijadikan rujukan konsepsional variabel penelitian, maka dapat disusun Kerangka Pemikiran sebagai berikut :
1. Perencanaan
33
Perencanaan merupakan proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial,
karena perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi manajemen lainnya. Menurut T. Hani Handoko 1985:77 perencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Sebagaimana diungkapkan oleh Laird 1983 dalam tulisan Made Wena, bahwa agar praktek industri dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka perencanaan pembelajarannya harus dirancang secara sistematis.
Menurut Butler 1979 pada umumnya langkah-langkah perencanaan pembelajaran praktek industri meliputi:
1 perumusan tujuan pembelajaran praktek industri 2 penentuan isi pembelajaran praktek industri
3 perumusan penentuan prosedur kerja sama 4 merancang masalah yang berkaitan dengan administras
5 merancang penempatan kerja 6 menentukan alokasi waktu
7 merumuskan deskripsi dan wewenang masing – masing pihak yang terlibat
Pada dasarnya setiap sekolah kejuruan harus menjalin kerja sama dengan dunia usahaindustri, sejalan dengan Peraturan pemerintah RI No.291990
tentang Pendidikan Menengah, yang menyebutkan bahwa pendidikan sekolah kejuruan harus pula memenuhi persyaratan tersedianya potensi lapangan kerja
34
dan dukungan masyarakat termasuk DUDI pasal 7. Guna terwujudnya kerjasama itu, maka sekolah kejuruan harus aktif menjalin kerjasama dengan
DUDI, dimana kerja sama tersebut harus bersifat simbiose mutualistis, atau saling menguntungkan kedua pihak.
Menurut Made Wena 1996:226 beberapa langkah yang harus dilakukan oleh sekolah dalam usaha menjalin kerjasama tersebut antara lain:
a. Memilih DUDI sebagai mitra kerja yang tepat untuk belajar sesuai program studi siswa, yang memungkinkan siswa untuk melakukan
praktek secara lengkap. b. Mendatangi DUDI yang bersangkutan untuk menjelaskan tujuan dan
bentuk kerjasama, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab masingmasing pihak, dan sebagainya dalam bentuk proposal lengkap
sehingga DUDI bisa memahami lebih jauh tujuan kerjasama yang akan dijalin.
c. Membuat perjanjian kerjasama yang memuat hal-hal yang tertera dalam proposal kerjasama.
d. Merealisasikan kerjasama dalam kegiatan-kegiatan nyata. Mengingat pelaksanaan pendidikan sistem ganda pada pendidikan
kejuruan melibatkan pihak industri yang sacara struktural berbeda, maka perlu adanya perjanjian kerjasama yang bersifat formal antara keduanya. Menurut
Munch 1983 dokumen kerjasama setidaknya memuat a jenis dan organisasi pendidikan sistem ganda seperti waktu, materi, dan tujuan, b lama pendidikan
sistem ganda, c jadwal harian, dan d sistem pengupahan. Masalah penting
35
yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerjasama ini adalah bagaimana agar kerjasama ini benar-benar bermanfaat bagi kedua pihak.
2. Pelaksanaan