Pelaksanaan DESKRIPSI TEORI 1. Penjelasan Prakerin Praktik Kerja Industri

yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerjasama ini adalah bagaimana agar kerjasama ini benar-benar bermanfaat bagi kedua pihak.

2. Pelaksanaan

Proses pelaksanaan prakerin yang dilakukan siswa di DUDI harus tetap mengacu pada desain pembelajaran yang telah ditetapkan. Di samping itu pelaksanaan praktek industri dapat berupa “day release” atau “block release” atau kombinasi keduanya Soewarni,1993. Dalam penyelenggaraan “day release” waktu belajar dalam satu minggu digunakan waktu beberapa hari belajar di sekolah dan beberapa hari di DUDI, tergantung kesepakatan antara pihak sekolah dengan DUDI. Sedangkan dalam “block release” waktu belajar dibagi dalam hitungan bulan atau semester, dalam arti proses belajar dilakukan di sekolah beberapa bulan atau semester secara terus-menerus, kemudian bulan atau semester berikutnya di DUDI. Dalam praktek pelaksanaan prakerin terdapat beberapa masalah mengenai bagaimana perbandingan waktu belajar di sekolah dan waktu belajar di DUDI. Menurut Nolker 1993 tidak ada data ilmiah yang tepat mengenai perbandingan antara pembelajaran teori di sekolah dan pembelajaran praktek di DUDI yang akan memberi hasil yang terbaik. Begitu pula pengetahuan saat ini belum mampu menetapkan dengan tepat urutan-urutan serta koordinasi teori dan praktek dalam kurikulum. Hanya saja dalam kurikulum SMK edisi 2006 disebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan prakerin minimal adalah empat bulan. 36 Mengingat prakerin adalah program bersama antara pihak sekolah dan DUDI, maka penyampaian materi harus saling terkait, dalam arti pengajaran teori maupun praktek dasar di sekolah harus saling terkait dengan pembelajaran praktek di industri, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran pada pendidikan kejuruan. Bisa disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran praktek di industri ada beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain: 1 Pengajaran praktek harus tetap berpijak pada pembelajaran teori di sekolah dan perkembangan jenis pekerjaan di DUDI. 2 Pengajaran praktek harus diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapat pengalaman kerja secara lengkap. 3 Pengajaran praktek harus diatur mulai dari praktek yang bersifat sederhana menuju praktek yang bersifat lebih kompleks. Langkah-langkah kerja yang bersifat prosedural harus diajarkan secara bertahap, sehingga benar-benar mengerti dan dapat mempraktekkannya pada setiap tahap secara benar. 4 Harus ada petunjuk kerja praktek yang bersifat sederhana dan mudah dipahami yang dapat memberi arah pada siswa tentang hal-hal yang harus dilakukannya.

3. Evaluasi