Tindak Representatif Tindak Komisif

18 implisit adalah yang tanpa menghadirkan kata-kata yang menyatakan pelaku. Di balik kalimat-kalimat performatif yang implisit itu tentunya ada pihak yang meminta agar kita melakukan apa yang dimintanya. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung maksud dan fungsi atau daya tuturan Rustono, 1999:37.Lubis dalam Setiawan, 2005 :22 memberikan definisi lebih rinci dengan beberapa batasan mengenai tindak ilokusi yaitu pengucapan suatu pernyataan, tawaran, janji, pertanyaan, permintaan maaf dan sebagainya. Ini erat hubungannya dengan bentuk-bentuk kalimat yang mewujudkan suatu ungkapan. Subyakto-Nababan Dalam Setiawan, 2005 : 22 menambahkan bahwa tindak ilokusi adalah tindak bahasa yang diidentifikasikan dengan kalimat pelaku yang eksplisif. Tindak ilokusi merupakan tekanan atau kekuatan kehendak orang lain yang terungkap dengan kata-kata kerja : menyuruh, memaksa, mendikte kepada dan sebagainya. Contoh tindak tutur ilokusi : この仕事、たいへんですね。 Kono shigoto, taihendesune. Teori tindak tutur Austin merupakan teori tindak tutur yang berdasarkan pembicara, sedangkan Searle melihat tindak tutur berdasarkan pendengar.Jadi, Searle berusaha melihat bagaimana nilai ilokusi itu ditangkap dan dipahami pendengar. Searle membuat klasifikasi dasar tuturan yang membentuk tindak tutur ilokusi menjadi lima jenis tindak tutur, yaitu :

1. Tindak Representatif

Universitas Sumatera Utara 19 Menurut Yule 2006:92 :“Representatives are speaker changes the world via words. The speaker believe to be the case or not. Statements of fact, assertions, conclusions, and descriptions, as illustrated in are all examples of the speaker representating the world as he or she believes it is.” ‘Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang menyatakan keyakinan penutur tentang ihwal realita eksternal.Tindak tutur ini berfungsi memberi tahu orang-orang mengenai sesuatu.Artinya, pada tindak tutur jenis representatif penutur berupaya agar kata-kata atau tuturan yang dihasilkan sesuai dengan jenis realita dunia.’ Searle dalam Leech:1993, menyebutkan tindak tutur jenis ini sebagai tindak tutur asertif, yang mengidentifikasikan dari segi semantik karena bersifat proposisional. Selain itu, yang bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara kata-kata atau tuturan dengan fakta duniawi terletak pada pihak penutur.Yang termasuk ke dalam jenis tindak tutur representatif ini, adalah tuturan-tuturan yang bersifat penegasan, pernyataan, pelaporan dan pemerian. Contoh tindak tutur representatif : a. The earth is flat. b. Chomsky didn’t write about peanuts. c. It was a warm sunny day.

2. Tindak Komisif

“Commisives are those kinds of speech acts that speakers use to commit themselves to some future action. They express what the speaker intends. They are Universitas Sumatera Utara 20 promise, refusals, pledges, and as shown in, they can be performed by the speaker alone, or by the speakers as a member of a group.” Yule 2006 memberi pemahaman bahwa tindak tutur komisif, penutur menindaklanjuti atau memenuhi apa yang dituturkan. Tuturan semacam ini mengekspresikan apa yang dimaksudkan oleh penutur. Dalam penggunaan tindak tutur komisif, penutur bertanggung jawab atas kebenaran apa yang dituturkan. Leech 1993 mengatakan jenis tindak tutur ini memiliki fungsi menyenangkan. Menyenangkan maksudnya adalah menyenangkan pihak pendengarnya karena dia tidak mengacu kepada kepentingan penutur. Jenis tindak tutur yang termasuk ke dalam jenis tindak tutur ini menurut Yule 2006:94 adalah perjanjian, ancaman, penolakan dan jaminan . Contoh tindak tutur kommisif : a. I’ll be back. b. I’m going to get it right next time.

3. Tindak Ekspresif