berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan untuk pengumpulan datanya. Dalam pelaksanaannya, proses tanya-jawab yang dilakukan peneliti dan
guru mengalir seperti percakapan biasa. Wawancara dilakukan kepada semua subjek penelitian secara satu persatu, sehingga peneliti mendapatkan data untuk
dianalisis.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah Arikunto, 2009: 60. Menurut Sugiyono 2010: 306, peneliti merupakan instrumen utama pada
penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih subjek sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, analisis data, dan membuat kesimpulan. Peneliti sebagai instrumen utama artinya peneliti terlibat secara langsung dalam penelitian.
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat diutamakan karena pengumpulan data harus dilaksanakan dalam situasi yang sesungguhnya.
3.4.1 Angket AQ
Pada penelitian ini digunakan angket AQ untuk mengetahui sikap siswa dalam menghadapi masalah yang dibagi menjadi tiga tipe quitters, campers, dan
climbers. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penyusunan angket ini adalah sebagai berikut.
1 Menentukan bentuk instrumen angket yang akan digunakan 2 Menyusun kisi-kisi angket. Kisi-kisi angket AQ dapat dilihat pada
Lampiran 3. 3 Menyusun item pernyataan angket. Angket AQ dikembangkan
berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat memuat lima dimensi AQ. Angket yang memuat 48 item secara acak terdiri dari pernyataan favorable dan
unfavorable. Selengkapnya angket AQ dapat dilihat pada Lampiran 4. 4 Menentukan kriteria penskoran angket.
3.4.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk empat pertemuan. Lembar observasi dibuat sesuai dengan tahap-tahap model
pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran Creative Problem Solving. Lembar observasi pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 18.
3.4.3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Instrumen tes yang dimaksud adalah berupa tes kemampuan pemecahan masalah KPM yang berbentuk uraian. Tes bentuk uraian dipilih karena proses
berpikir siswa, pemahaman siswa terhadap masalah, langkah-langkah pengerjaan, langkah-langkah pemecahan masalah, serta ketelitian siswa dapat terlihat.
Sebelum soal tes dibuat telah dibuat kisi-kisi soal tes terlebih dahulu, kemudian soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru
matematika di sekolah, hal ini bertujuan untuk mengetahui validitas teoritik dari
instrumen yang akan dibuat. Sebelum tes diberikan kepada objek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada sampel yang telah ditentukan sebelumnya
untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan digunakan. Setelah instrumen diuji coba dan direvisi, instrumen berupa soal tersebut
diberikan kepada objek penelitian untuk memperoleh data. Selanjutnya dilakukan penilaian hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematika dengan memperhatikan tahap-tahap pemecahan masalah Polya. Tes KPM dapat dilihat pada Lampiran 14.
3.4.4 Pedoman Wawancara
Penyusunan instrumen pedoman wawancara dilakukan dengan mengacu kepada tahap pemecahan masalah menurut Polya. Pertanyaan wawancara
bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 20.
3.5 Teknik Analisis Data Soal Uji Coba Tes KPM