pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Belajar dan pembelajaran diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan
menguasai materi pelajaran, dimana pengetahuan itu sumbernya dari luar diri, tetapi dikonstruksikan dalam diri individu siswa Sagala, 2011: 61-63.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses dimana guru mata pelajaran matematika mengajarkan matematika kepada
siswanya, yang di dalamnya guru berperan sebagai fasilitator dalam menciptakan suatu kondisi dan pelayanan terhadap kemampuan siswa mengenai matematika
sehingga terjadi suatu interaksi antara guru dengan siswa serta antar siswa untuk memecahkan masalah, mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi
pengalaman serta pengembangan kreativitas. Guru dapat memilih dan menggunakan model, pendekatan, yang
melibatkan partisipasi siswa agar aktif dalam pembelajaran matematika. Siswa juga memperoleh pengalaman langsung melalui aktivitas yang siswa lakukan
seperti menebak, menemukan, mencoba sehingga pembelajaran matematika efektif.
2.1.4 Model Pembelajaran Creative Problem Solving CPS
2.1.4.1 Pengertian CPS
Creative Problem Solving CPS pertama kali dikembangkan oleh Alex Osborn pendiri The Creative Education Foundation dan co-founder of highly
successful New York Advertising Agency. Pada tahun 1950-an Sidney Parnes bekerjasama dengan Alex Osborn melakukan penelitian untuk menyempurnakan
model ini. Sehingga, model CPS ini juga dikenal dengan nama The Osborn-
Parnes Creative Problem Solving Models. Pada awalnya CPS ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan tujuan agar para karyawan memiliki kreativitas
yang tinggi dalam setiap tanggungjawab pekerjaannya, namun dalam perkembangannya, model ini juga diterapkan di dunia pendidikan.
Creative Problem Solving berasal dari kata creative, problem, dan solving. Mitchell dan Kowalik 1999 mengatakan bahwa creative artinya banyak ide baru
dan unik dalam mengkreasi solusi serta mempunyai nilai dan relevan, problem artinya suatu situasi yang memberikan tantangan, kesempatan, yang saling
berkaitan, sementara solving artinya merencanakan suatu cara untuk menjawab atau menemukan jawaban dari suatu masalah.
Myrmel 2003: 7 “Creative Problem Solving is the process of identifying
challenges, generating ideas, and implementing innovative solutions to produce auniqe
product”, dimaknai CPS adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tantangan, menggeneralisasikan suatu gagasan, dan mengimplementasikan solusi
yang inovatif untuk menghasilkan suatu pemecahan yang unik. Pepkin 2004 berpendapat bahwa model CPS adalah suatu model pembelajaran yang
memusatkan pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
Pembelajaran model CPS adalah suatu kegiatan pengembangan dari kreativitas memecahkan masalah di kelas yang dimulai dengan menghadapkan
siswa pada suatu masalah, siswa bekerjasama dalam satu kelompok untuk mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah tersebut, kemudian siswa
mendiskusikan strategi untuk membangun pengetahuannya.
2.1.4.2 Tahap-tahap CPS