Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Subjek penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII H SMP N 7 Semarang. Kemudian kelas VIII H diberi perlakuan berupa pembelajaran CPS untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar dalam pembelajaran tersebut. Subjek yang dipilih untuk penelitian kualitatif adalah enam siswa dari kelas VIII H yang diketahui terlebih dahulu karakteristiknya, dalam hal ini siswa diberi instrumen angket AQ. Maka akan diperoleh siswa dengan AQ tipe quitters, campers, dan climbers. Adapun kriterianya, 1 dua siswa AQ quitters diambil dari kelompok siswa AQ quitters dengan skor terendah pada tes AQ, 2 dua siswa AQ campers diambil dari kelompok siswa AQ campers dengan skor rata-rata pada tes AQ, 3 dua siswa AQ climbers diambil dari kelompok siswa AQ climbers dengan skor tertinggi pada tes AQ, hal ini dilakukan supaya siswa yang terpilih benar-benar siswa AQ rendah, sedang, dan tinggi, 4 keenam siswa yang terpilih mampu berkomunikasi dengan baik saat mengkomunikasikan pendapatide secara lisan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2010. Dalam menggunakan teknik triangulasi selain peneliti berusaha mengumpulkan data, peneliti juga dapat mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data. Teknik triangulasi mencakup pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Teknik angket untuk mengelompokkan siswa berdasarkan AQ. Kemudian dilakukan pembelajaran CPS dalam kelas penelitian. Setelah itu diberikan tes kemampuan pemecahan masalah untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar dalam pembelajaran CPS. Melalui tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara secara mendalam terhadap subjek terpilih dapat diperoleh data untuk dianalisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan AQ.

3.3.1 Teknik Angket

Teknik angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari partisipan Sugiyono, 2010: 199. Teknik angket digunakan untuk memperoleh data hasil angket AQ untuk mengklasifikasikan tipe AQ siswa. Pengisian angket pada saat penelitian dilakukan di kelas VIII yang terpilih yaitu VIII H. Kemudian dilanjutkan dengan triangulasi yang menggunakan metode wawancara dari hasil tes pemecahan masalah. Subjek diwawancarai berdasarkan hasil tes yang dilakukan dengan jawaban sebelumnya tidak diperlihatkan.

3.3.2 Teknik Observasi Partisipasif

Teknik observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap tingkah laku dan aktivitas siswa. Dalam observasi partisipasif peneliti terlibat dalam kegiatan orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian Sugiyono, 2010: 310. Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai guru yang melakukan pengajaran serta melakukan observasi aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas.

3.3.3 Teknik Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi garis singgung lingkaran. Tes kemampuan pemecahan masalah matematika ini berbentuk uraian. Tes tersebut diberikan kepada kelas penelitian untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran CPS dapat mencapai ketuntasan. Kemudian hasil tes kemampuan pemecahan masalah subjek terpilih dianalisis kemampuan pemecahan masalah tiap AQ.

3.3.4 Teknik Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2010: 317. Materi wawancara adalah mengenai pembelajaran dengan menggunakan model CPS mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hambatan yang dihadapi. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur, di mana menurut Sugiyono 2010: 320 wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan untuk pengumpulan datanya. Dalam pelaksanaannya, proses tanya-jawab yang dilakukan peneliti dan guru mengalir seperti percakapan biasa. Wawancara dilakukan kepada semua subjek penelitian secara satu persatu, sehingga peneliti mendapatkan data untuk dianalisis.

3.4 Instrumen Penelitian