Pengamatan Makroskopik HASIL DAN PEMBAHASAN

26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Makroskopik

Gambar 4.1 Foto makroskopik perlakuan kontrol negatif Gambar 4.1 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian salep silver sulfadiazine. Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada hari ke-1 tampak pucat dan terdapat bintik-bintik kemerahan. Luka pada hari ke-2 didominasi warna kemerahan, dan luka pada hari ke-3 tampak sebagian warna mulai kecoklatan. Luka pada hari ke-4 dan ke-5 tampak warna didominasi kecoklatan. Ukuran luas luka hari ke-1 4,17 cm dan hari ke-5 2,78 cm. Pada Gambar 4.2 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian basis salep. Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Dapat dinilai pada hari ke-1 luka tampak pucat. Pada hari ke-2 luka tampak didominasi warna kemerahan dan lebih 27 merah pada bagian pinggir. Pada hari ke-3 dan ke-4 sebagian warna mulai kecoklatan, pada bagian ujung kanan warna masih kemerahan. Sedangkan pada hari ke-5 warna didominasi kecoklatan. Ukuran luas luka hari ke-1 5,62 cm dan hari ke-5 3,59 cm. Gambar 4.2 Foto makroskopik perlakuan kontrol positif Dapat dilihat pada Gambar 4.3 merupakan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 10. Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Penilaian pada hari ke-1 luka tampak pucat. Pada hari ke-2 luka tampak warna mulai coklat dan merah tua di bagian tengah. Sedangkan pada hari ke-3, ke-4 dan ke-5 luka didominasi warna kecoklatan. Ukuran luas luka hari ke-1 5,29 cm dan hari ke-5 3,76 cm. 28 Gambar 4.3 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 10 Gambar 4.4 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 20 Gambar 4.4 diatas memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 20. Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Penilaian pada hari ke-1 luka tampak pucat. Pada hari ke-2 luka mulai berwarna kecoklatan. Pada 29 hari ke-3 dan ke-4 warna luka didominasi coklat dan terdapat kemerahan di ujung kanan. Sedangkan pada hari ke-5 warna luka dominan coklat. Ukuran luas luka hari ke-1 9,84 cm dan hari ke-5 3,58 cm. Gambar 4.5 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 40 Gambar 4.5 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 40. Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada hari ke-1 tampak pucat pada daerah tepi dan merah tua pada bagian tengah. Pada hari ke-2 luka tampak kecoklatan di bagian pinggir dan berwarna merah tua di bagian tengah. Sedangkan pada hari ke-3, ke-4, dan ke-5 luka berwarna merah tua kehitaman. Ukuran luas hari ke-1 4,27 cm dan hari ke-5 3,81 cm. Gambar 4.6 merupakan foto makroskopik luka pada hari ke-1 semua perlakuan, luka yang diamati adalah luka pada daerah bokong. Penilaian pada masing-masing perlakuan luka tampak pucat. Luka pada kontrol negatif dan perlakuan 2 terdapat bintik-bintik kemerahan. Pada kontrol positif terdapat kemerahan di pinggiran luka. Sedangkan pada perlakuan 3 terdapat merah kecoklatan di tengah luka. Ukuran luas luka pada kontrol negatif 4,17 cm, kontrol positif 5,62 cm, perlakuan 1 5,29 cm, perlakuan 2 9,84 cm, dan perlakuan 3 4,27 cm. 30 Gambar 4.6 Foto maksorkopik hari ke-1 Gambar 4.7 Foto makroskopik hari ke-2 Gambar 4.7 merupakan foto makroskopik luka ke-2 pada semua perlakuan, luka yang diamati adalah luka di daerah bekat bokong. Luka pada kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan 1 tampak dominasi warna kemerahan. Pada 31 perlakuan 2 luka tampak lebih dominan kecoklatan. Sedngkan pada perlakuan 3 tampak daerah tepi luka yang berwarna merah tua kecoklatan. Gambar 4.8 merupakan foto makroskopik luka hari ke-3 dan yang akan diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada kontrol negatif tampak kemerahan dan lebih sedikit kecoklatan dibanding yang lain. Luka pada kontrol positif tampak pinggiran luka kemerahan dan daerah tengah yang kecoklatan. Luka pada perlakuan 1 dan 2 tampak kecoklatan. Sedangkan luka pada perlakuan 3 tampak pada daerah tepi merah tua dan daerah tengah kehitaman. Gambar 4.8 Foto makroskopik hari ke-3 Gambar 4.9 merupakan foto makroskopik luka hari ke-4 dan yang akan diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada kontrol negatif, masih terdapat bintik-bintik kemerahan dibanding yang lain. Pada kontrol positif daerah ujung luka tampak kemerahan. Pada perlakuan 2 daerah ujung luka kemerahan dan didominasi kecoklatan. Sedangkan pada perlakuan 1 dan 3, tampak warna luka merah tua kehitaman. 32 Gambar 4.9 Foto makroskopik hari ke-4 Gambar 4.10 Foto makroskopik hari ke-5 Gambar 4.10 merupakan foto makroskopik luka hari ke-5 dan yang akan diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka masing-masing perlakuan tampak dominasi warna yang kecoklatan. Luka pada kontrol negatif masih tampak kemerahan yang lebih banyak dibanding kontrol positif. Luka pada perlakuan 3 tampak warna lebih kehitaman dibanding yang lain dan dibanding perlakuan 1. 33 Ukuran luas luka pada kontrol negatif 2,78 cm, kontrol positif 3,59 cm, perlakuan 1 3,76 cm, perlakuan 2 3,58 cm, dan perlakuan 3 3,81 cm.

4.2 Hasil Pengukuran Luas Permukaan Luka

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 10 Detik Dengan Plat Besi)

0 18 62

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI LUKA BAKAR

0 2 83