7
2.2.2 Luka Bakar
Integritas dari kulit sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan fungsinya sebagai barier antara lingkungan luar dengan bagian dalam
tubuh. Sehingga kerusakan pada kulit yang diakibatkan pembedahan atau trauma harus sesegera mungkin dibantu proses perbaikannya agar dapat
dikembalikan pada integritas awalnya.
1
Jutaan orang menderita akibat luka bakar dan mengalami disabilitas yang berdampak pada beban psikologik, sosial, dan ekonomi
baik pada penderita maupun keluarganya.
2
Menurut data dari WHO diperkirakan terdapat 265.000 kematian pertahun akibat luka bakar.
Mayoritas terjadi pada negara dengan pendapatan perkapita rendah sampai menengah dan hampir setengahnya terjadi di regio Asia Tenggara. Angka
kematian pada anak-anak akibat luka bakar 7 kali lebih tinggi pada negara dengan pendapatan perkapita rendah sampai menengah.
3
Data-data lain dari WHO mengenai angka kejadian luka bakar, diantaranya di India sekitar 1.000.000 orang mengalami luka bakar yang
ringan sampai parah per tahun nya. Setiap tahun terdapat 173.000 anak di Banglades mengalami luka bakar yang ringan sampai parah. Anak-anak di
Banglades, Kolumbia, Mesir, dan Pakistan, diantaranya 17 mengalami cacat yang temporer dan 18 mengalami cacat yang permanen.
3
Pada negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi, angka kematian akibat luka bakar telah menurun.
3
Seperti di Amerika Serikat, luka bakar menyebabkan 5.000 kematian per tahun dan mengakibatkan
lebih dari 50.000 pasien harus dirawat inap.
4
Pada tahun 2008 terjadi 410.000 kejadian luka bakar di Amerika, dan 40.000 diantaranya harus
mengalami perawatan di rumah sakit.
3
Banyak korban adalah anak-anak, yang sering mengalami pengelupasan kulit akibat tersiram air panas.
4
Dampak klinis luka bakar bergantung pada faktor-faktor penting seperti berikut: 1 kedalaman luka bakar; 2 luas permukaan yang
terkena; 3 adanya cedera dalam akibat ihalasi asap atau uap panas dan toksik; 4 efektivitas dan kecepatan terapi, terutama penatalaksanaan
cairan dan elektrolit serta pencegahan dan pengendalian infeksi pada luka.
8
Menurut Robbins dan Kumar, luka bakar dibagi menjadi dua kategori, yaitu luka bakar full-thickness dan partial-thickness. Luka bakar kategori
full-thickness yaitu yang melibatkan kerusakan total dari epidermis dan dermis, disertai hilangnya papila dermis yang seharusnya menyediakan sel
untuk regenerasi epitel. Luka bakar derajat III dan IV termasuk dalam kategori ini. Sedangkan kategori partial-thickness merupakan luka bakar
yang tidak menyebabkan kerusakan bagian yang lebih dalam dari dermis. Luka bakar derajat I yang hanya mengenai epitel dan luka bakar derajat II
yang mengenai epidermis dan dermis superfisial termasuk dalam kategori partial-thickness.
4
2.2.3 Penyembuhan Luka