16
2.2 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Bagan kerangka teori Luka bakar
Cedera jaringan dan atau vaskular
Respon vaskular dan pembekuan
darah Pelepasan mediator
inflamasi Respon inflamasi
Sekresi berbagai nutrisi, anti
mikroba, faktor pertumbuhan dan
enzim yang memfasilitasi
penyembuhan Binahong
Saponin
Asam ursolik
Memicu pembentukan
kolagen I
Stimulasi diferensiasi
keratinosit Asam
askorbat
Flavonoid Anti bakteri
Ancordin Membantu
inflamasi, angiogenensis
dan deposisi matriks
Proliferasi: granulasi dan
angiogenesis
Kontraksi tepi luka
Reepitelisasi dan migrasi epitel
17
2.3 Kerangka Konsep
Gambar 2.3 Bagan kerangka konsep
Variabel bebas :
Salep ekstrak daun binahong pada konsentrasi 10, 20, dan 30
Variabel terikat : Reduksi luas permukaan luka bakar
2.4 Definisi Operasional
Tabel 2.1 Definisi operasional
No Variabel
Pengukur Alat ukur Cara pengukuran
atau definisi operasional
Skala pengukuran
1. Luas
permukaan luka
Peneliti Penggaris Mengukur dengan
membuat garis batas pinggiran
luka pada hasil pengambilan foto
punggung tikus dalam sebuah
aplikasi aplikasi Macbiophotonics.
Numerik dalam
centimeter
2 Salep
ekstrak Salep yang terdiri
dari 10 ekstrak Kategorik
Luka bakar
Respon vaskular
Respon inflamasi
Fase proliferasi
Kontraksi tepi luka
Salep ekstrak daun binahong Reduksi
luas permukaan
luka
18
daun binahong
10 kental daun
binahong dan 90 basis salep.
2. Salep
ekstrak daun
binahong 20
Salep yang terdiri dari 20 ekstrak
kental daun binahong dan 80
basis salep. Kategorik
3. Salep
ekstrak daun
binahong 40
Salep yang terdiri dari 40 ekstrak
kental daun binahong dan 60
basis salep. Kategorik
4. Silver
sulfadiazine Obat topikal
antomikroba, didalamnya
mengandung silver, yang digunakan
secara luas sebagai manajemen infeksi
pada luka bakar.
19
Kategorik
5. Kontrol
negatif berupa
basis salep Salep yang terdiri
dari campuran homogen vaselin
alba dan adeps lanae.
Kategorik
19
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini melakukan intervensi sehingga dapat digolongkan dalam metode eksperimen. Dengan desain deskriptif analitik kohort, karena pada
penelitian ini dilakukan pengukuran luas luka pada hari pertama dan hari terakhir perlakuan lalu hasil pengukuran dianalisis dan dibandingkan pada setiap
kelompok perlakuan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitin
Waktu penelitian : Januari 2014-Agustus 2014
Lokasi penelitian : Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti Pisangan Ciputat, Tangerang Selatan
3.3 Populasi Penelitian
3.3.1 Populasi Target
Populasi target adalah tikus jantan Sprague dawley dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB dengan usia 3 bulan berat 300-400 g.
3.3.2 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah tikus jantan Sprague dawley dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi : Subjek secara genetik berasal dari populasi tikus jantan spesies Sprague dawley, dengan berat 300-400g ,dan tidak memiliki gangguan
kesehatan.