22
3.8 Cara Kerja Penelitia
3.9.1 Penyediaan Daun Binahong
Daun binahong Anredera cordifolia Tenore Steenis kering dibeli dari Toko Tanaman Obat Herbal Binahong Jakarta
Indonesia Jalan Palmerah Utara 2 Jakarta Barat Indonesia 11480. Produsen memelihara dan mengolah tanaman ini di Cisarua,
Bogor. Sampel dipetik dan dibersihkan dengan air, lalu melalui proses pengeringan sampai kandungan air pada daun habis. Daun
binahong basah sebanyak 4.145 kg setelah proses pengeringan didapatkan sebanyak 423,81 gr.
3.9.2 Determinasi Binahong
Binahong dilakukan
determinasi untuk
mengetahui kepastian jenis spesiesnya. Determinasi dilakukan di Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Konservasi Tumbuhan –
Kebun raya Bogor di Jalan Ir. H. Juanda No. 13 P.O.BOX 309 Bogor 16003, Indonesia. Sampel dikirim pada tanggal 23 Januari
2014 dalam keadaan segar berupa daun dan tangkainya. Hasil determinasi berupa surat pernyataan dikirim melalui jasa pos dalam
4 hari.
3.9.3 Pembuatan Ekstrak
Daun binahong kering lalu dibuat ekstrak kental. Ekstraksi dilakukan di Badan Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
BALITRO dengan tahapan: 1.
Sebanyak 423,81 gr daun binahong kering dihaluskan mengunakan mesin grinder dengan kehalusan 3 mm, dan
didapatka 370 gr. 2.
Sebanyak 370 gr daun binahong kering yang telah halus direndam dalam pelarut etanol 96 dengan perbandingan 1 : 5.
3. Rendaman dikocok selama 2-3 jam, lalu didiamkan selama
kurang lebih 24 jam.
23
4. Setelah 24 jam dipisahkan debris dan filtrate nya dengan
menggunakan kertas saring. 5.
Kemudian hasil filtrat di evaporasi dengan menggunakan alat vakum evaporator dengan suhu 60
C sehingga diperoleh ekstrak kental.
3.9.4 Pembuatan Salep Ektrak Daun Binahong
21
Penggunaan sediaan salep berpedoman pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Paju dkk tahun 2012. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui efektifitas salep ekstrak daun binahong pada luka yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Hasil
dari penelitian tersebut adalah salep ekstrak daun binahong memberikan efek yang semakin baik pada konsentrasi yang
semakin tinggi.
21
Maka pada penelitian ini digunakan pula sediaan salep dengan konsentrasi yang sama untuk melihat pengaruhnya
pada pengurangan luas luka bakar yang tidak terinfeksi. Alasan lain penggunaan sediaan salep yaitu karena sediaan
salep dapat membantu memperpanjang kontak bahan aktif dengan luka dan diketahui memiliki fungsi yang oklusif sehingga dapat
menjaga luka dari paparan lingkungan sekitar. Selain itu sediaan salep dapat menutup luka 5-10 lebih besar dari pada sediaan
cream.
22,23
Cara pembuatan salep ekstrak daun binahong adalah: a.
Setelah didapat ekstrak kental, dilakukan pembuatan salep dengan basis salep yaitu adeps lanae dan vaselin alba.
21
b. Pembuatan salep menggunakan lumpang dan alu yang
dipanaskan terlebih dahulu dengan disiram air 50˚C.
21
c. Masukkan adeps lanae terlebih dahulu dan diaduk hingga
lebur.
21
d. Kemudian masukkan vaselin alba dan diaduk dengan
kecepatan konstan sampai homogen.
21
24
e. Terakhir masukan ekstrak kental daun binahong sesuai
konsentrasi 10, 20, dan 40 dan diaduk sampai homogen.
21
Formulasi salep 10:
21
R Ekstrak kental daun binahong 3g
Basis salep 27g
m.f salep 30g
Formulasi salep 20:
21
R Ekstrak kental daun binahong 6g
Basis salep 24g
m.f salep 30g
Formulasi salep 40:
21
R Ekstrak kental daun binahong 12g
Basis salep 18g
m.f salep 30g
3.9.5 Pengujian Sediaan Salep