Ciri-ciri Cerita Pendek Teks Cerita Pendek

b. Citra imaji adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan pengarang sehingga apa yang digambarkan itu dapat ditangkap oleh panca indera kita. 5. Penceritaan Penceritaan atau disebut juga sudut pandang point of view, yakni dilihat dari sudut mana pengarang bercerita. Penceritaan terbagi atas dua, yaitu pencerita intern dan pencerita ekstern. Pencerita intern adalah pencerita yang hadir di dalam teks sebagai tokoh. Cirinya adalah dengan memakai kata ganti aku. Penceritaan ekstern bersifat sebaliknya, ia tidak hadir dalam teks dan menyebut tokoh-tokoh dengan kata ganti orang ketiga atau menyebut nama. 6. Tema Tema adalah idegagasan yang ingin disampaikan pengarang dalam ceritanya. Tema ini akan diketahui setelah unsur prosa-fiksi itu dikaji. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar cerita, yaitu latar belakang pengarang, latar belakang sosial budaya, nilai-nilai kehidupan, dan aspek psikologis. Tokoh-tokoh di dalam cerpen memunyai sifat dan melakukan aktivitas seperti kehidupan manusia sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mangandung nilai- nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut. Penggambaran latar suasana sosial budaya masyarakat tempat tokoh hidup menunjukkan pula nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Nilai- nilai kehidupan dalam sebuah cerpen terkadang tidak disampaikan secara langsung oleh pengarang. Oleh sebab itu, untuk memahaminya seorang pembaca harus mengetahui dan memahami cerita dalam karya sastra tersebut secara keseluruhan. Dalam sebuah karya sastra, pengarang seringkali mengekspresikan berbagai fenomena kehidupan. Akan tetapi, seorang pengarang tidak begitu saja me-representasikan realitas sosial tersebut ke dalam karyanya. Filtrasi serta imajinasi pengarang pun memiliki andil dalam terwujudnya sebuah karya sastra. Melalui karya sastra pengarang dapat mengemukakan pandangan-pandangan tentang suatu hal dan menyampaikan berbagai nilai kehidupan. Nilai-nilai dalam sebuah cerpen mengandung pelajaran yang berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para pembaca atau penikmat sastra. Agar fungsi karya sastra sebagai penghibur dan media pendidikan dapat tercapai, maka harus menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita pendek meliputi: 1. nilai religi, yaitu nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan Tuhannya. 2. nilai moral, yaitu adab, adat kebiasaan seseorang, dan prilaku baik atau buruk seseorang. Nilai moral biasanya dibentuk oleh etika, baik etika kolektif, maupun etika personal. 3. nilai sosial, yaitu nilai yang timbul dari unsur sosialnya meliputi, 1 tokoh- tokoh yang diciptakannya sebagai pelaku sosial; 2 keadaan ekonomi yang menggerakkan elemen sosial simbol sosial; 3 konflik yang dibangun antartokoh sehingga cerita terasa utuh dan mimesis kehidupan; 4 ideologi tokoh-tokohnya; dan 5 sejarah perkembangan manusia yang dilihat di- gambarkan dalam cerita.