Pengertian Teks Teks Cerita Pendek
menampilkan tokoh serta wataknya dalam cerita, termasuk gaya bahasa. Oleh karena itu seorang penelaah harus mengetahui metodeteknik sebagai berikut.
a. Metode telling, yaitu suatu pemaparan watak tokoh dengan mengandalkan
eksposisi dan komentar langsung dari pengarang. Melalui metode ini keikut- sertaan pengarang dalam menyajikan perwatakan tokoh, sehingga para
pembaca memahami dan menghayati perwatakan tokoh melalui penuturan pengarang secara langsung.
b. Metode showing, yakni penggambaran karakteristik tokoh dengan cara tidak
langsung, tapi dengan cara menyajikan melalui dialog dan tingkah tokoh. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu
1 Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan secara terus menerus sehingga mendominasi sebagian besar cerita. Sedangkan
tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali-kali dalam cerita dalam porsi pencerita yang relatif pendek.
2 Tokoh Prontagonis dan Antagonis
Prontagonis adalah tokoh yang mendapat empati pembaca. Sementara tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik.
3 Tokoh Statis dan Tokoh Dinamis
Tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sifat atau watak yang tetap, tak berkembang sejak awal hingga akhir cerita. Sedangkan tokoh dinamis
adalah tokoh yang mengalami perkembangan watak sejalan dengan plot yang diceritakan.
2. Alur atau Plot
Alur adalah rangkaian peristiwa yang saling karena hubungan sebab akibat. Cara menganalisis alur adalah dengan mencari dan mengurutkan peristiwa demi
peristiwa yang memiliki hubungan kausalitas saja. Adapun pengaluran adalah urutan teks. Dengan menganalisa urutan teks ini, pembaca akan mengetahui
bagaimana pengarang menyajikan cerita itu. 3.
Latar Latar adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang dicerita-kan. Latar dalam cerita dapat diklasifikasikan menjadi 1 latar tempat, yaitu latar yang merupakan lokasi tempat terjadinya
peristiwa cerita, baik itu nama kota, jalan, gedung, rumah, dan lain-lain; 2 latar waktu, yaitu latar yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa cerita,
apakah berupa penanggalan, penyebutan peristiwa sejarah, penggambaran situasi malam, pagi, siang, sore, dan lain-lain; dan 3 latar sosial, yaitu keadaan yang
berupa adat istiadat, budaya, nilai-nilainorma, dan sejenisnya yang ada di tempat peristiwa cerita.
4. Gaya bahasa
Dalam menyampaikan cerita, setiap pengarang ingin ceritanya punya daya sentuh dan efek yang kuat bagi pembaca. Gaya bahasa style adalah cara mengungkap-
kan bahasa seorang pengarang untuk mencapai efek estetis dan kekuatan daya ungkap. Unsur style sebagai berikut.
a. Diksi, yaitu pemilihan kata yang sesuai dengan apa yang diungkapkan dan
diekspresikan yang ingin dihasilkan. Kata-kata yang dipilih bisa dari kosakata sehari-hari atau formal.