Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
49 2. Jenis tujuan terdiri dari tujuan tuntas dan tujuan yang berkembang.
3. Ruang lingkup tujuan meliputi materi kajian dan melihat dampak dari suatu kegiatan belajar.
Tujuan berdasarkan kedudukan yang terdiri dari tujuan akhir, artinya suatu tujuan yang menggambarkan penyelesaian keseluruhan dilihat dari sudut
pandang tugas tertentu. Sebagai contoh tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah tujuan akhir yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan
di Indonesia baik melalui jalur sekolah maupun bukan jalur sekolah. Adapun tujuan antara yaitu landasan untuk mencapai tujuan akhir, sifatnya
lebih operasional, ruang lingkupnya lebih terbatas dan lebih mudah diketahui tercapai tidaknya tujuan tersebut. Misalnya kurikulum
pendidikan disusun untuk mencapai tujuan akhir pendidikan. Jenis tujuan yang terdiri dari tujuan tuntas mastery objectives merupakan
tujuan pengajaran yang diharapkan tercapai dalam satu satuan pelajaran Satpel atau unit pelajaran. Sedangkan tujuan yan berkembang
developmental objectives merupakan tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, analisa, sintesa, dan sikap. Tujuan ini tidak
mungkin tercapai dalam waktu yang singkat artinya memerlukan waktu yang lama untuk dapat dikuasai atau menjadi milik siswa.
Ruang lingkup tujuan meliputi materi kajian yang merupakan ruang lingkup yang berkembang dari lingkungan yang dekat dengan kehidupan
siswa sampai dengan kehidupan yang sangat jauh berada di luar lingkungan fisik keberadaan siswa dan akhirnya mengglobal. Melihat
50 dampak dari suatu kegiatan belajar yaitu ruang lingkup yang menghasilkan
adanya tujuan yang dinamakan tujuan pengajaran instructional objectives dan tujuan pengayaan nurturant objectives.
Secara keseluruhan seseorang yang belajar ilmu-ilmu sosial harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal berikut, seperti
yang dikutip dan diterjemahkan oleh Hasan Hamid 1996: 109 dari Senesh, Wronski dan Bragaw, Philips, Trigg :
1. Ruang lingkup dan pokok kajian 2. Struktur keilmuan dari setiap disiplin
3. Fakta, konsep, peristiwa yang dianggap penting 4. Pokok-pokok pikiran keilmuan
5. Teori-teori penting 6. Tokoh-tokoh yang melahirkan teori
7. Isu penting yang ada di masyarakat kini
Memahami ilmu-ilmu sosial seseorang hendaknya membatasi terlebih dahulu permasalahan yang dikaji, memahami struktur, teori, dan pokok-
pokok pikiran keilmuan, mengetahui tokoh-tokoh yang melahirkannya, mengkaji isu-isu penting yang ada di masyarakat dan selanjutnya
menghubungkan dengan teori-teori yang telah dipelajari untuk mengambil suatu kesimpulan atau suatu tindakan tertentu sehubungan dengan isu-isu
tersebut. Disamping itu, pendidikan ilmu-ilmu sosial perlu mengembangkan:
51 1. Aspek sikap, nilai dan moral sebagai berikut: a religius, b menghormati
orang tua, kepedulian sosial, dan lain-lain, c toleransi, d gotong royong, d hak asasi manusia.
2. Aspek konatif, yakni aspek kepribadian yang berkenaan dengan kemauan, keinginan dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bertolak dari batasandefinisi IPS Pendidikan IPS dari NCSS yang telah dipaparkan di atas, yaitu mengkaji ilmu-ilmu sosial, humaniti dan
gabungan dari berbagai disiplin ilmu, yaitu antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filosofi, ilmu politik, psikologi, agama,
sosiologi, matematika, dan ilmu alam. Selanjutnya NCSS Sapriya, 2009 : 10 menyatakan bahwa:
“....The primary purpose of social studies is help to young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as
citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world”.
Artinya bahwa tujuan utama pendidikan IPS adalah untuk membantu anak muda
dalam mengembangkan
kemampuanpotensi membuat
keputusankebijakan publik sebagai warga negara yang baik, dalam kehidupan masyarakat demokratis di sebuah dunia yang saling
ketergantungan. Dari tujuan tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan PIPS menurut NCSS adalah membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan, khususnya kemampuan dalam membuat keputusan yang
52 berhubungan dengan kebijakanaturan-aturan untuk masyarakat secara
umum, baik pada lingkup nasional maupun internasional. Sehubungan dengan hal itu, Hasan Hamid 1996: 98-99 mengemukakan
tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni:
1. Pengembangan kemampuan intelektual siswa. 2. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat dan bangsa. 3. Pengembangan diri sebagai pribadi.
Tujuan pengembangan kemampuan intelektual siswa di atas, yaitu berorientasi
pada pengembangan
kemampuan intelektual
yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu. Tujuannya adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan memahami disiplin ilmu-ilmu sosial serta kemampuan prosesual dalam mencari
informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun tujuan utamanya adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial.
Maksud pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, adalah berorientasi pada pengembangan
diri siswa dan kepentingan masyarakat yang dinamakan kemampuan sosial. Tujuannya mengembangkan kemampuan partisipasi dalam
kegiatan-kegiatan kemsyarakatan dan bangsa termasuk tanggung jawab sebagai warga dunia. Selain itu, juga mengembangkan pemahaman dan