19 luar diri siswa. Seorang siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi
akan mencetak hasil belajar yang tinggi pula. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar secara teratur dan melaksanakan peraturan dengan penuh
tanggungjawab.
3. Motivasi Berprestasi
Siswa membutuhkan suatu dorongan yang mampu menggerakkan dirinya untuk mengikuti proses pembelajaran. Motivasi dalam belajar adalah hal
yang penting karena motivasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau
“motion” yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti penggerak. Menurut Sardiman 2007:73 motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam
dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Mc. Clelland dalam Hasibuan 2003: 162 mengelompokkan tiga kebutuhan
manusia yang dapat memberikan motivasi, yaitu : 1. Kebutuhan akan prestasi need for achievement = n. Ach merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang yang akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan
mengarahkan semua kemampuan yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja.
2. Kebutuhan akan afiliasi need for affiliation = n. Aff. merupakan daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang.
3. Kebutuhan akan kekuasaan need for power = n. Pow. merupakan daya penggerrak yang memotivasi semangat serta mengarahkan semua
kemampuan demi mencapai kekuasaan yang terbaik dalam organisasi.
Mc. Donald dalam Djamarah 2008:148 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
20 timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan
menurut Eysenck dan kawan – kawan dalam Slameto 2003: 170, motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep – konsep lain
seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya.
Menurut Djaali 2011: 103 motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis kebutuhan untuk berprestasi yang terdapat di dalam diri siswa
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu berprestasi setinggi mungkin.
Sementara itu, Heckhausen dalam Djaali 2011: 103 mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah
suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi
mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.
Jadi motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang. Dorongan tersebut memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak.
Sedangkan motivasi berprestasi adalah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa sebagai penggerak untuk melakukan aktivitas belajar sebagai
upaya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari yang diperoleh sebelumnya maupun dari yang dicapai orang lain. Siswa yang mempunyai
motivasi berprestasi yang tinggi akan selalu berusaha untuk mencapai prestasi setinggi mungkin.
21 Terdapat dua tipe motivasi sebagai berikut.
1. Motif Intrinsik motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motif Ekstrinsik Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena rangsangan dari luar.
Djamarah, 2008: 149-152
Lebih jauh Hamalik 2004:161 mengemukakan fungsi motivasi yaitu sebagai berikut.
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai suatu penggerak Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
Motivasi erat kaitannya dengan suatu tujuan. Munculnya motivasi mempengaruhi adanya kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan. Sehubungan
dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman 2007:85 sebagai berikut.
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan
disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujuan dapat menimbulkan motivasi dalam diri individu.
22 Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik
sebagai berikut. 1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggungjawab pribadi atas
hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan
2. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar risikonya
. 3. Mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik
dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. 5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik 6. Tidak tergugah untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan
lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang- lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.
Djaali 2011: 109
Beberapa cara untuk memberikan motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang diinginkan menurut Sardiman 2007: 92-95, yaitu sebagai berikut.
1. Memberi angka 2. Hadiah
3. Saingan kompetisi 4. Ego-involvement
5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil
7. Pujian 8. Hukuman
9. Hasrat utntuk belajar 10. Minat
11. Tujuan yang diakui
Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik memiliki tanggungjawab dalam menumbuhkan motivasi siswa.
Tidak semua siswa kegiatan belajarnya lancar, namun selama siswa memiliki motivasi yang tinggi, siswa akan terus berusaha untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik dalam belajar.
23
4. Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah