Fungsi Motivasi Tujuan Motivasi

1 Ganjaran Menurut M. Ngalim Purwanto, ganjaran adalah “ alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang, karena perbuatanya atau pekerjaanya mendapat pengagaan”. 31 Ada beberapa bentuk ganjaran, diantaranya adalah: a Pujian Semua orang senang dipuji, demikian juga dengan siswa akan lebih bersemangat bila hasil pekerjaanya dipuji dan diperhatikan. Kondisi ini harus di manfaatkan guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Namun pujian yang diberikan harus tepat dan jangan berlebihan. b Hadiah Dalam dunia pendidikan, hadiah juga bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Misalnya hadiah diberikan kepada siswa yang berprestasi. Hadiah ini diberikan agar senantiasa siswa termotivasi dalam memperhatikan prestasi belajar mereka. c Teguran Teguran digunakan untuk memperbaiki siswa yang membuat kesalahan atau berkelakuan tidak baik. 2 Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa. 3 Persaingan 31 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995, cet-8, h. 182. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Persaingan dapat mendorong siswa untuk giat belajar. Sedangkan menurut Pupuh dan Sobry menambahkan mengenai beberapa hal harus dilakukan guru untuk memotivasi siswanya, antara lain. 32 : Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka tinggi,diploma,gelar, kehormatan dan sebagainya. 33 Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya yang akan diuraikan pada pembahasan mendatang. Kesalahan penggunaan motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan anak didik malas belajar. Karena itu guru harus bisa dan pandai mempergunakan motivasi ekstrisnsik ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses interaksi edukatif di kelas.

7. Indikator Motivasi

Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam dan dari luar diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dan semangat atau keinginan untuk belajar lebih semangat lagi. Indicator atau petunjuk yang dapat dijadikan acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1 Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu yang lama 2 Tidak mudah putus asa. 3 Tidak cepat puas dengan prestasi yang diperoleh 4 Menunjukan minat yang besar terhadap berbagai masalah belajar 32 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi belajar-mengajar; Melalui Penanaman Konsep Umum konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, 2007, h.18. 33 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, cet-1, h. 117.