penelitian kualitatif dengan cara menambah data wawancara. Dan juga sebaliknya, jika dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti tidak puas dengan data wawancara
yang ada, maka bisa didukung dengan dukungan data kuantitatif, dan seterusnya.
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan melihat fenomena pemberian bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa di ketiga lembaga pendidikan tinggi.
Melalui studi dengan menggunakan pendekatan ini akan diketahui faktor-faktor yang berpengaruh pada proses bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa. Adapun
sasaran penelitian adalah untuk mengidentifikasi kebijakan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa dan mengidentifikasi efektifitas implementasi kebijakan
pemberian bantuan rusunawa mahasiswa di Kota Medan serta menganalisis proses pemberian bantuan tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan pendekatan ini disebabkan oleh
karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana implementasi proses pemberian bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa. Implementasi kebijakan yang ingin
diteliti ini dianalisis berdasarkan kajian teori yang ada. Van Zanten 1994 menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif bertujuan untuk mencari kedudukan
permasalahan dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Kebutuhan Data Penelitian
Dalam mendapatkan hasil dari penelitian ini terlebih dahulu harus ada data penelitian yang dimaksud. Data ini berguna sebagai bahan analisa terhadap fenomena
yang terjadi, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang jelas tentang obyek penelitian. Untuk itu perlu kiranya data tentang populasi yang ingin diteliti, baik itu
berupa data primer maupun data sekunder. 1.
Data Primer Data primer adalah merupakan data yang banyak diperoleh dari
sumberobyek penelitian langsung baik itu bersifat wawancara. Wawancara dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada
obyekresponden dengan tetap mengacu kepada daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Wawancara dilaksanakan kepada pengelola
rusunawa dan pihak lembaga pendidikan tinggi yang menangani masalah rusunawa mahasiswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak terkait yang berwenang dalam mengimplementasikan kebijakan bantuan pembangunan rusunawa pada
lembaga pendidikan tinggi. Dalam hal ini pihak yang dimaksud adalah pihak Kementrian Negara Perumahan Rakyat sebagai lembaga yang
memberikan bantuan pembangunan rusunawa pada lembaga pendidikan tinggi. Data yang didapatkan adalah data tentang kebijakan pemberian
bantuan pembangunan rusunawa lembaga pendidikan tinggi. Data
Universitas Sumatera Utara
sekunder ini dipergunakan untuk mendukung peneliti untuk mendapatkan data primer sehingga data primer dan sekunder yang didapatkan dapat
saling bersinergi untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Data sekunder ini juga memiliki keuntungan bagi peneliti karena tidak lagi
mencari data penelitian di lapangan, mengumpulkan responden, melatihnya menentukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan
yang banyak menyita waktu dan energi Singarimbun, 2006.
3.3 Kriteria Pengumpulan Data