Batasan Penelitian Implementasi Kebijakan Bantuan Pembangunan Rusunawa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Di Kota Medan, Studi Kasus Rusunawa USU, UMA Dan IAIN Sumatera Utara

Proses analisis dilaksanakan terhadap masing-masing sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Proses analisis diawali dengan mengidentifikasi tentang kebijakan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa, baik itu dari kebijakan pemerintah pusat maupun maupun kebijakan yang telah diimplementasikan oleh lembaga pendidikan tinggi. Dari hasil identifikasi terhadap terhadap kebijakan ini akan ditentukan apakah kebijakan pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi tersebut saling berhubungan. Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap implementasi kebijakan pada proses bantuan pembangunan rusunawa. Dari hasil identifikasi akan diketahui bagaimana pengaruh kebijakan terhadap proses bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa. Setelah proses identifikasi tersebut dilaksanakan selanjutnya dianalisis implementasi kebijakan pada proses bantuan pembangunan rusunawa tersebut. Dari hasil analisis terhadap kebijakan tersebut tentu akan memberikan suatu kesimpulan dari hal yang diteliti serta memberikan rekomendasi tentang implementasi kebijakan tersebut.

3.5 Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian dilakukan dengan mengolah ketentuan yang ada dalam kebijakan tentang bantuan pembangunan rusunawa pada perguruan tinggi dengan menentukan parameter penelitian. Adapun parameter yang digunakan adalah: 1. Bentuk bantuan rusunawa 2. Penggunaan rusunawa 3. Luasan rusunawa untuk asrama 4. Luasan rusunawa untuk hunian Universitas Sumatera Utara 5. Ketentuan rancang bangun rusunawa 6. Kriteria penerima bantuan pembangunan rusunawa 7. Penyelenggara pendidikan 8. Kriteria akademik penyelenggara pendidikan 9. Jumlah pendidik danatau tenaga kependidikan 10. Persyaratan yang dipenuhi bantuan pembangunan rusunawa 11. Pemenuhan persyaratan bantuan non teknis 12. Pemenuhan persyaratan administrasi 13. Bentuk surat permohonan bantuan pembangunan baru 14. Surat dukungan dari lembaga pendidikan tinggi 15. Surat pernyataan dari lembaga pendidikan tinggi 16. Surat kesanggupan penyertaan

17. Penyertaan dari Pemerintah Daerah

18. Kesiapan pengelola 19. Persyaratan teknis lokasi 20. Persyaratan teknis lahan 21. Memenuhi persyaratan teknis rancang bangun

22. Surat pernyataan kesanggupan jika tidak menggunakan DED dari

Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Universitas Sumatera Utara Adapun parameter lainnya yang digunakan dalam menguji efektifitas implementasi kebijakan berdasarkan syarat-syarat penting efektifitas kebijakan yang dikemukakan oleh Eduards dalam Isworo 1996 yaitu: 1. Komunikasi Parameter yang digunakan adalah kelancaran komunikasi antara pemberi bantuan dan penerima bantuan. 2. Sumber daya manusia Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia baik dari pemberi bantuan maupun penerima bantuan. 3. Disposisi Parameter yang digunakan adalah komitmen para pelaksana di lapangan, sejauh mana keterlibatan dan peran para pihak dalam mengimplementasikan kebijakan. 4. Struktur birokrasi Parameter yang digunakan adalah proses birokrasi yang lancar dan tidak berbelit-belit dalam melaksanakan aturan di lapangan. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Terhadap Penerapan Kebijakan Secara Praktek di Lapangan