BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Terhadap Penerapan Kebijakan Secara Praktek di Lapangan
4.1.1 Analisa Proses Pengajuan Proposal Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan
Rusunawa Mahasiswa Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa khususnya pada
perguruan tinggi pada dasarnya merupakan program stimulan atau pemicu bagi daerah. Disadari bahwa kebutuhan unit rusunawa pada perguruan tinggi dilihat dari
banyaknya usulan yang masuk dari perguruan tinggi, tidaklah dapat dipenuhi penyediaannya oleh Pemerintah Pusat melalui APBN saja. Dengan adanya program
pembangunan rusunawa dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat sebagai suatu program stimulan atau percontohan, maka diharapkan berlangsung proses kerja sama
berbagai pihak terkait terutama pihak perguruan tinggi dan Pemerintah Daerah. Program yang bersifat stimulan atau percontohan ini menjadikan Program
Rusunawa harus mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi sehingga pemilihan daerah prioritas ditentukan melalui kompetisi selektif, yang mengadu pada kesiapan
dari tiap daerah baik dalam pembangunannya maupun pengelolaannya. Pembangunan rusunawa mahasiswa selain ditujukan untuk perguruan tinggi
negeri dan swasta juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hunian sementara pada pendidikan terpadu yang mengharuskan para pelajarmahasiswa untuk menginap
di lokasi pendidikan, terutama dalam kaitannya dengan peningkatan ilmu, kedisiplinan dan ketaqwaan. Namun karena dana APBN yang terbatas, maka
Universitas Sumatera Utara
penyediaan hunian sementara atau rusunawa mahasiswa pada pendidikan terpadu dikhususkan kepada lembaga pendidikan yang belum mampu dan masih memerlukan
bantuan pemerintah. Pada sumber pendanaan pembangunan rusunawa mahasiswa, terbuka
kemungkinan bagi perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS, menerima sumbangan dari pihak ketiga, baik darikalangan perusahaan asing atau swasta, yang
berkepentingan langsung maupun tidak langsung, terhadap peningkatan kapasitas dan kesejahteraan mahasiswa yang menjadi binaan dan calon-calon tenaga kerja yang
handal dan cekatan. Hal ini menjadi nilai lebih bagi usulan pembangunan rusunawa mengingat keterbatasan dana APBN, dan pembangunan melalui APBN bersifat
stimulan sehingga adanya bantuan dana pihak ketiga sangat diperlukan. Kriteria Pemilihan Daerah Prioritas merupakan alat seleksi bagi Kementrian
Negara Perumahan Rakyat untuk memilih usulan atau proposal pembangunan rusunawa yang diusulkan oleh perguruan tinggi, hal inipun harus dilakukan
dikarenakan keterbatasan dana yang tersedia dalam APBN menjadikan program penyediaan rusunawa ini menjadi sangat terbatas sehingga pemilihan lokasi program
ditentukan melalui skema kompetisi dalam pemilihan daerah prioritas. Kriteria Pemilihan Daerah Prioritas tersebut dituangkan dalam Rancangan
Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi, dengan maksud agar dapat dijadikan rujukan acuan bagi
perguruan tinggi dalam mengajukan usulan atau mengajukan proposal pembangunan rusunawa kepada pemerintah dan ditujukan untuk terselenggaranya mekanisme
Universitas Sumatera Utara
pengajuan proposal pembangunan rusunawa pada perguruan tinggi yang akan digunakan untuk menyeleksi usulan pembangunan Rusunawa sehingga penilaian
lebih komprehensif, seimbang dan transparan dalam rangka tercapainya peningkatan kualitas rusunawa.
Proses pengajuan proposal bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa Universitas Sumatera Utara dimulai dengan mengajukan proposal sesuai dengan
Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi pada tahun 2006, dan disetujui pada tahun 2007.
Adapun tata cara penyusunan dan pengajuan usulan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu berdasarkan
Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi terdiri dari:
1. Aspek Non Teknis
Kelengkapan administrasiaspek non teknis yang harus dilengkapi dalam proposal pembangunan rusunawa pada perguruan tinggi yaitu:
a. Surat Permohonan
Surat permohonan dari Rektor Universitas Sumatera Utara kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat cq Deputi Menpera Bidang
Perumahan Formal dan ditembuskan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
b. Usulan permohonanpengajuan melampirkan datainformasi jumlah
mahasiswa baru rata-rata orang per tahun, jumlah mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan, jumlah jurusan dan program studi S1, S2, S3, jumlah dosen tetap.
c. Surat Dukungan dari Pemerintah Daerah Gubernur Sumatera Utara
dan Walikota Medan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. d.
Rincian Skema Pengelolaan RusunawaAsarama Mahasiswa yang diusulkan yaitu bentuk pengelolaan, Struktur Organisasi Pengelola,
Komponen Biaya Operasional dan Pemeliharaan OM. 2.
Aspek Teknis Kelengkapan teknis yang harus dilengkapi dalam proposal pembangunan
rusunawa adalah: a.
Lokasi yang diusulkan sesuai dengan master plan kampus yang disahkan dalam SK Rektor Universitas Sumatera Utara. Lokasi yang
ditentukan sebagai lokasi rusunawa mahasiswa USU adalah di Kampus USU Jalan Dr. Mansyur Medan.
b. Kepemilikan dan Status Lahan, lahan dan lokasi pembangunan
rusunawa pada rusunawa mahasiswa USU adalah lahan milik perguruan tinggi dengan status hak milik.
c. Gambaran Lahan
Peruntukan Lahan, master plansite plan kampus Universitas Sumatera Utara sesuai dengan RUTRKRTRW atau turunannya yang sah.
Kondisi lahan yang digunakan untuk pembangunan rusunawa mahasiswa USU merupakan lahan yang clean, yang berarti kondisi
Universitas Sumatera Utara
lahannya merupakan lahan siap bangun, sudah bersih dan tidak memerlukan pekerjaan cut and fill atau pekerjaan tambahan lainnya
yang berhubungan dengan pematangan lahan, serta telah didukung oleh kesiapan PSU lainnya, serta clear, yang berarti kondisi lahan
secara hukum atau legal aspek sudah ada kejelasan dan didukung oleh sertifikat dan perizinan yang jelas dari pihak yang terkait dan
berwenang. Luas lahan sesuai dengan luas ideal yang dipersyaratkan dalam
Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi. Kebutuhan lahan ini berdasarkan
dari besaran luas tapak bangunan yang berkisar antara 1.000 – 1.500 m
² dengan ketentuan Koefisien Dasar Bangunan yang berkisar antara 15 - 20.
d. Kondisi Eksisting Kampus dan Asrama Mahasiswa
Lokasi pembangunan rusunawa mahasiswa USU terletak di dalam kampus Universitas Sumatera Utara. Kondisi lahan yang dialokasikan
untuk rusunawa mahasiswa USU memiliki kemiringan kurang dari 3. Lahan ini merupakan bekas ladang dengan bentuk lahan persegi.
Lebar jalan menuju lokasi rusunawa dalan kondisi baik dengan lebar jalan kurang dari 7 m. Karena terletak di dalam kampus, maka tingkat
kebisingan di lokasi ini sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, di lokasi pembangunan rusunawa mahasiswa USU yang berada di dalam kampus USU ini sudah dilengkapi dengan dukungan
Prasarana, Sarana dan Utilitas PSU seperti: Prasarana: jaringan jalan, jaringan air limbah, jaringan pembuangan
sampah, jaringan drainase. Sarana: sarana penunjang pendidikan, sarana olah raga, sarana
kesehatan, sarana peribadatan. Utilitas: ketersediaan air tanah, jaringan air bersih PDAM, jaringan
listrik, jaringan telepon. Desain Perencanaan Rusunawa Usulan Perguruan Tinggi
Kelengkapan gambar yang meliputi gambar denah, tampak dan perspektif, yang mencakup gambar:
i. Site Plan, skala 1:500
ii. Blok Plan, skala 1:200
iii. Denah Bangunan, skala 1:100
iv. Detail Denah Ruang Hunian dan Ruang Bersama, skala 1:50
v. Tampak Bangunan, skala 1:100
vi. Perspektif Bangunan, Blok Plan dan Interior
vii. Penjelasan jumlah unit dan jumlah lantai rusunawa yang diusulkan
Secara keseluruhan, proses pengajuan proposal rusunawa USU ini telah mengikuti ketentuan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat No. 8PERMENM2006 tentang Pedoman Bantuan
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama. Semua ketentuan diikuti dan dilengkapi dengan
baik hingga proses verifikasi dan persetujuan atas proposal bantuan pembangunan rusunawa USU.
Pengajuan proposal rusunawa UMA merupakan tindak lanjut dari Workshop Percepatan Pengembangan Rusunawa pada Perguruan Tinggi pada tanggal 30
Agustus 2006 di Jakarta yang dihadiri oleh para rektor dari seluruh Indonesia, dikeluarkanlah Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Perumahan rakyat
dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 15SKBM2006, Nomor 176MPNLL2006, Nomor 1 Tahun 2006 tentang Program Pengembangan
Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa pada Perguruan Tinggi. Kesepakatan bersama tersebut mempunyai maksud dan tujuan sebagai salah satu perwujudan
koordinasi pelaksanaan program pemerintah bersama para pemangku kepentingan perumahan di daerah agar dapat memberdayakan masyarakat di bidang perumahan
khususnya pada perguruan tinggi serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan dan mengembangkan peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu, berdisiplin, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab, melalui penyediaan Asrama
Mahasiswa dalam bentuk Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa pada Perguruan Tinggi.
Usulan diajukan oleh pihak Universitas Medan Area berdasarkan Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada
Universitas Sumatera Utara
Perguruan Tinggi ini dapat digunakan bagi kriteria perencanaan dan rancang bangun rusunawa bagi mahasiswa dapat mendukung Peraturan Pemerintah PP DIKTI
Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi diselenggarakan melalui proses pembelajaran dan mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, untuk tercapainya manusia yang menguasai IMTAQ perlu didukung oleh fasilitas yang dapat menunjang proses belajar termasuk di
dalamnya adalah asrama rusunawa untuk mahasiswa. Proses pengajuan proposal bantuan pembangunan Rusunawa Mahasiswa
UMA pertama kali diajukan pada tahun 2006, yaitu setelah diadakannya Workshop Percepatan Pengembangan Rusunawa pada Perguruan Tinggi. Adapun tata cara
penyusunan dan pengajuan usulan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu berdasarkan Rancangan Pedoman Umum
Penyusunan dan Pengajuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi terdiri dari:
1. Aspek Non Teknis
Kelengkapan administrasiaspek nonteknis yang harus dilengkapi dalam proposal pembangunan rusunawa pada perguruan tinggi yaitu:
a. Surat Permohonan dari Rektor Universitas Medan Area kepada
Menteri Negara Perumahan Rakyat cq Deputi Menpera Bidang Perumahan Formal dan ditembuskan kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Bagi Perguruan Tinggi, Kopertis Wilayah I dan Yayasan.
Universitas Sumatera Utara
Usulan permohonanpengajuan melampirkan datainformasi: i.
Status Badan Hukum Perguruan Tinggi yaitu terdaftar di Departemen Hukum dan HAM.
ii. Ijin penyelenggaraan dari Dinas Pendidikan Tinggi yang masih
berlaku. iii.
Status akreditasi dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi BAN PT termasuk dalam Terakreditasi B.
iv. Jumlah mahasiswa baru rata-rata orang per tahun berjumlah 800-
1200 orang. v.
Jumlah mahasiswa keseluruhan berjumlah 3000-4000 orang. vi.
Jumlah jurusan dan program studi S1, S2, S3. vii.
Jumlah dosen tetap yaitu 160-200 orang. viii.
Pernyataan bersedia menyerahkan tanah bagi lokasi pembangunan rusunawa mahasiswa untuk dibangun dan dikelola bagi kepentingan
dan kelangsungan rusunawa mahasiswa. b.
Surat Dukungan yaitu surat yang menyatakan bahwa perguruan tinggi tersebut layak untuk menerima bantuan pembangunan rusunawa
mahasiswa, yang berasal dari Pemerintah Daerah Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan, Kopertis Wilayah I dan Yayasan.
c. Rincian Skema Pengelolaan RusunawaAsarama Mahasiswa yang
diusulkan yaitu bentuk pengelolaan, Struktur Organisasi Pengelola, Komponen Biaya Operasional dan Pemeliharaan OM
Universitas Sumatera Utara
2. Aspek Teknis
Kelengkapan teknis yang harus dilengkapi dalam proposal pembangunan rusunawa adalah:
a. Lokasi yang diusulkan, sesuai dengan master plan kampus yang
disahkan dalam SK Rektor Universitas Medan Area. Lokasi yang ditentukan sebagai lokasi rusunawa mahasiswa UMA adalah di
Kampus UMA Jalan Kolam No. 1 Medan Estate. b.
Kepemilikan dan status lahan, lahan dan lokasi pembangunan rusunawa pada rusunawa mahasiswa UMA adalah lahan milik
perguruan tinggi dengan status hak milik. c.
Gambaran Lahan: Peruntukan lahan, master plansite plan kampus Universitas Medan
Area sesuai dengan RUTRKRTRW atau turunannya yang sah. Kondisi lahan yang digunakan untuk pembangunan rusunawa
mahasiswa UMA merupakan lahan yang clean, yang berarti kondisi lahannya merupakan lahan siap bangun, sudah bersih dan tidak
memerlukan pekerjaan cut and fill atau pekerjaan tambahan lainnya yang berhubungan dengan pematangan lahan, serta telah didukung
oleh kesiapan PSU lainnya, serta clear, yang berarti kondisi lahan secara hukum atau legal aspek sudah ada kejelasan dan didukung oleh
sertifikat dan perizinan yang jelas dari pihak yang terkait dan berwenang.
Universitas Sumatera Utara
Luas lahan sesuai dengan luas ideal yang dipersyaratkan dalam Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan
Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi yaitu 6.400 m ².
Kebutuhan lahan ini berdasarkan dari besaran luas tapak bangunan yang berkisar antara 1.000 – 1.500 m
² dengan ketentuan Koefisien Dasar Bangunan yang berkisar antara 15 - 20.
d. Kondisi Eksisting Kampus dan Asrama Mahasiswa
Lokasi pembangunan rusunawa mahasiswa UMA terletak di dalam kampus Universitas Medan Area. Kondisi lahan yang dialokasikan
untuk rusunawa mahasiswa UMA memiliki kemiringan kurang dari 3. Lahan ini merupakan bekas ladang dengan bentuk lahan persegi.
Lebar jalan menuju lokasi rusunawa dalan kondisi baik dengan lebar jalan kurang dari 7 m. Karena terletak di dalam kampus, maka tingkat
kebisingan di lokasi ini sangat rendah. Selain itu, di lokasi pembangunan rusunawa mahasiswa UMA yang
berada di dalam kampus UMA ini sudah dilengkapi dengan dukungan Prasarana, Sarana dan Utilitas PSU seperti:
Prasarana: jaringan jalan, jaringan air limbah, jaringan pembuangan sampah, jaringan drainasi.
Sarana: sarana penunjang pendidikan, sarana olah raga, sarana kesehatan, sarana peribadatan.
Universitas Sumatera Utara
Utilitas: ketersediaan air tanah, jaringan air bersih PDAM, jaringan listrik, jaringan telepon.
Universitas Medan Area belum pernah memiliki asrama mahasiswa sebelumnya sehingga tidak diperlukan penjelasan mengenai kondisi
eksisting asrama mahasiswa. e.
Desain Perencanaan Rusunawa Usulan Perguruan Tinggi Kelengkapan gambar yang meliputi gambar denah, tampak dan
perspektif, yang mencakup gambar: i.
Site Plan, skala 1:500 ii.
Blok Plan, skala 1:200 iii.
Denah Bangunan, skala 1:100 iv.
Detail Denah Ruang Hunian dan Ruang Bersama, skala 1:50 v.
Tampak Bangunan, skala 1:100 vi.
Perspektif Bangunan, Blok Plan dan Interior vii.
Penjelasan jumlah unit dan jumlah lantai rusunawa yang diusulkan
Proposal bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa dari pihak Universitas Medan Area kepada Kementrian Negara Perumahan Rakyat diajukan pada bulan
April 2007. Setelah melalui penilaian dari pihak Kementrian, Universitas Medan Area termasuk dalam salah satu perguruan tinggi yang memperoleh bantuan
pembangunan rusunawa mahasiswa pada tahun tersebut. Namun kenyataan di lapangan, bantuan tersebut baru bisa diberikan pada tahun berikutnya yaitu tahun
Universitas Sumatera Utara
2008 karena dana APBN yang sedianya akan digunakan untuk bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa dialihkan ke pekerjaan Banjir Kanal Timur di Jakarta.
Seperti halnya pengajuan proposan rusunawa USU, pengajuan proposal rusunawa UMA telah memenuhi segala ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 8PERMENM2006 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana pada Lembaga Pendidikan
Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama. Proses pengajuan proposal bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa IAIN
Sumatera Utara dimulai dengan mengajukan proposal sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Bantuan
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama. Proposal ini diajukan oleh pihak instansi
pengusul, IAIN Sumatera Utara, pada tahun 2008. Sesuai dengan ketentun pada PERMEN No. 9 Tahun 2008, maka IAIN
Sumatera Utara menyertakan kelengkapan yang menjadi persyaratan dalam pengajuan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa yang terdiri dari:
4. Persyaratan administrasi.
b. Surat permohonan yang terdiri dari:
i. Surat permohonan bantuan pembangunan baru rusunawa dari IAIN
Sumatera Utara, ditandatangani oleh Rektor IAIN Sumatera Utara; ii.
Surat permohonan ditujukan kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat.
Universitas Sumatera Utara
c. Surat dukungan yang terdiri dari:
i. Surat dukungan dari pemerintah daerah Gubernur Sumatera Utara
dan Walikota Medan dan Dinas Teknis Cipta Karya; ii.
Surat dukungan dari Kementrian Agama yang ditandatangani oleh pejabat eselon 1;
iii. Surat dukungan menjadi lampiran dalam surat dukungan bantuan
pembangunan rusunawa dan ditujukan kepada Deputi Bidang Perumahan Formal Kementrian Negara Perumahan Rakyat.
d. Surat pernyataan yang terdiri dari:
i. Surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan
ii. Surat pernyataan menyediakan dan menyerahkan lahan dalam
kondisi siap bangun iii.
Surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalihfungsikan bangunan
iv. Surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola rusunawa
v. Surat penetapan lokasi sesuai dengan master plan dengan mengacu
pada Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW kabupatenkota vi.
Surat Pernyataan belum pernah menerima bantuan pembangunan rusunawa yang berasal dari APBN
vii. Surat pernyataan bersedia melakukan penghijauan pada
lingkungan lokasi rusunawa.
Universitas Sumatera Utara
e. Surat kesanggupan penyertaan dari lembaga pendidikan tinggi atau
lembaga pendidikan berasrama yang berisikan: i.
Bersedia untuk menyiapkan lahan siap bangun ii.
Bersedia untuk melakukan pengajuan permohonan dan biaya perijinan IMB
iii. Bersedia untuk menyiapkan detail design engineering design
DED atau menggunakan desain prototipe dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat
iv. Bersedia untuk penyambungan listrik, air minum dan jaringan
komunikasi serta biaya penyambungannya v.
Bersedia menyiapkanmenyediakan meubeler vi.
Bersedia menyiapkan dukungan prasarana, sarana dan utilitas 5.
Kesiapan pengelolaan meliputi: a.
Usulan badan pengelola b.
Struktur badan pengelola c.
Rencana biaya pengelolaan
Untuk persyaratan teknis, ada beberapa hal yang dipenuhi oleh pihak IAIN Sumatera Utara dalam pengajuan bantuan pembangunan rusunawa ini, antara lain:
4. Lokasi
a. Lokasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota
Medan dengan disertai surat keterangan dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD atau dinas terkait;
Universitas Sumatera Utara
b. Lokasi sesuai dengan master plan IAIN Sumatera Utara ;
c. Lokasi siap bangun yaitu bebaskosong dari tanaman ataupun
bangunan; d.
Lokasi memiliki lebar jalan sekurang-kurangnya 6 m; e.
Lokasi memperhitungkan daya tampung dan daya dukung lingkungan. 5.
Lahan a.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan rusunawa harus jelas status hukum kepemilikan dan jenis hak atas tanahnya yang
dibuktikan dengan sertifikat atas tanah serta status penguasaannya; b.
Kondisi lahan merupakan tanah siap bangun dan sudah kosong dari bangunan dan tanaman serta telah didukung oleh kesiapan PSU
lainnya; c.
Kemiringan tanah yang ditunjukkan dengan peta kontur tanah; d.
Apabila masih diperlukan pekerjaan tambahan lainnya yang berhubungan dengan pematangan tanah dan perataan tanah yang
diakibatkan oleh kondisi fisik tanah sebagaimana dimaksud diatas merupakan penyertaan dari lembaga pendidikan tinggi dan lembaga
pendidikan berasrama danatau pemerintah daerah. e.
Lahan yang diperlukan untuk membangun rusunawa sekurang- kurangnya 3000 m² dengan lebar sekurang-kurangnya 15 m.
6. Rancang bangun, jika tidak menggunakan detail design engineering
DED yang telah disiapkan oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat,
Universitas Sumatera Utara
maka pihak lembaga pendidikan tinggi harus membuat surat pernyataan kesanggupan menyiapkan rancang bangun yang meliputi:
a. Rancang bangun arsitektur
b. Rancang bangun struktur
c. Rancang bangun mekanikal dan elektrikal
Seperti halnya pengajuan proposan rusunawa USU dan UMA, pengajuan proposal rusunawa IAIN Sumatera Utara telah memenuhi segala ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 8PERMENM2006 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sewa
Sederhana pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama. Penilaian penulis terhadap efektifitas implementasi disajikan pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Evaluasi Proses Permohonan Bantuan Pembangunan Rusunawa Mahasiswa
No. Kriteria Penilaian
RUSUNAWA USU
RUSUNAWA UMA
RUSUNAWA IAIN
1. Bentuk Bantuan Rusunawa
a. Pembangunan Baru 5
5 5
b. Rehabilitasi
2. Penggunaan Rusunawa
a. Rusunawa untuk asrama
5 5
5 b. Rusunawa untuk hunian
5 -
-
3. Luasan Rusunawa Untuk Asrama
a. Luas unit ≥ 21 m²
5 -
- b. Kamar mandi komunal di luar unit hunian
5 5
5
4. Luasan Rusunawa Untuk Hunian
a. Rusunawa lajang; ≥ 21 m²
5 -
- b. Rusunawa keluarga;
≥ 28 m² -
- -
c. Kamar mandi di dalam masing-masing unit 5
- -
5. Ketentuan Rancang Bangun Rusunawa
a. Jumlah lantai 3 ≥ n ≥ 5 n = jumlah lantai
5 5
5 b. Lantai dasar dimanfaatkan untuk sarana sosialkomersial
5 3
3 c. Satu bangunan rusunawa berbentuk satudua blok
5 5
5
6. Kriteria Penerima Bantuan Pembangunan Rusunawa
a. Umum -
- -
b. Akademik 5
5 5
7. Penyelenggara Pendidikan
a. Pemerintah 5
- 5
b. Pemerintah Daerah -
- -
c. Yayasan -
5 -
8. Kriteria Akademik Penyelenggara Pendidikan
a. Memiliki ijin pendirian atau ijin penyelenggaraan pendidikan dari instansi yang
berwenang 5
5 5
b. Telah memperoleh status akreditasi 5
5 5
c. Jumlah mahasiswa antara 800 – 1600 orang 5
5 5
9. Jumlah Pendidik danatau Tenaga Kependidikan
a. Sama dengan atau lebh dari 110 orang 5
5 5
b. Kurang dari 110 orang -
- -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan
No. Kriteria Penilaian
RUSUNAWA USU
RUSUNAWA UMA
RUSUNAWA IAIN
10. Persyaratan yang Dipenuhi Bantuan Pembangunan Rusunawa
a. Non teknis 5
5 5
b. Teknis 5
3 5
11. Pemenuhan Persyaratan Bantuan Non Teknis
a. Administrasi 5
5 5
b. Kesiapan Pengelolaan 5
3 3
12. Pemenuhan Persyaratan Administrasi
a. Surat Permohonan 5
5 5
b. Surat Dukungan 5
5 5
c. Surat Pernyataan 5
5 5
d. Surat Kesanggupan Penyertaan 5
5 5
13. Bentuk Surat Permohonan Bantuan Pembangunan Baru
a. Dari lembaga pendidikan tinggi negeri ditandatangani Rektor atau lembaga pendidikan tinggi swasta ditandatangani oleh Rektor dan ketua yayasan
5 5
5 b. Surat ditujukan kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat
5 5
5
14. Surat Dukungan dari Lembaga Pendidikan Tinggi
a. Surat Dukungan dari Pemerintah Daerah yang ditandatangani oleh kepala daerah dan Dinas Teknis yang membidangi perumahan
5 5
5 b. Surat dukungan dari Kementrian Pendidikan Nasional atau Kementrian
Agama yang ditandatangani pejabat eselon I 5
5 5
c. Surat Dukungan dilampirkan pada Surat Dukungan Bantuan Pembangunan Rusunawa dan ditujukan kepada Deputi Bidang Perumahan Formal Kementrian
Negara Perumahan Rakyat 5
5 5
15. Surat Pernyataan Dari Lembaga Pendidikan Tinggi
a. Surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan 5
5 5
b. Surat pernyataan menyediakan dan menyerahkan lahan dalam kondisi Siap bangun
5 5
5 c. Surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalih fungsikan
bangunan 5
5 5
d. Surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola Rusunawa 5
5 5
e. Surat penetapan lokasi sesuai dengan master plan dan mengacu pada RTRW KabupatenKota
5 5
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan
No. Kriteria Penilaian
RUSUNAWA USU
RUSUNAWA UMA
RUSUNAWA IAIN
f. Surat pernyataan belum pernah menerima bantuan pembangunan Rusunawa yang berasal dari APBN
5 5
5 g. Surat pernyataan bersedia melakukan penghijauan
5 5
5
16. Surat Kesanggupan Penyertaan
a. Bersedia untuk menyiapkan lahan siap bangun 5
5 5
b. Bersedia untuk melakukan pengajuan permohonan dan biaya perijinan IMB
5 5
5 c.Bersedia untuk menyiapkan detai engineering design DED atau
menggunakan desain prototipe dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat 5
5 5
b. Bersedia untuk penyambungan listrik, air minum dan jaringan
Komunikasi beserta biaya penyambungannya 5
5 5
e. Bersedia menyiapkanmenyediakan meubeler 5
5 5
f. Bersedia menyiapkan dukungan prasarana, sarana dan utilitas 5
5 5
17. Penyertaan dari Pemerintah Daerah
a. Kemudahan dalam proses perijinan IMB 5
5 5
b. Retribusi 5
5 5
c. Penyediaan prasarana, sarana dan utilitas 5
5 5
b. Kemudahan dan fasilitas penyambungan jaringan listrik, jaringan air
minum dan jaringan komunikasi 5
5 5
18. Kesiapan Pengelolaan
a. Usulan Badan Pengelola 5
5 5
b. Struktur Badan Pengelola 5
3 3
c. Rancang Bangun 5
3 5
d. Penyusunan Usulan Bantuan Pembangunan 5
5 5
19. Persyaratan Teknis Lokasi
a. Lokasi sesuai dengan RTRW kabupatenkota disertai surat keterangan
dari SKPDdinas terkait 5
5 5
b. Lokasi sesuai dengan master plan lembaga pendidikan tinggi 5
5 5
c. Lokasi siap bangun kosong dari tanamanbangunan 5
5 5
d. Lokasi memiliki lebar jalan minimal 6 m 5
3 3
e. Lokasi memperhitungkan daya tampung dan daya dukung lingkungan 5
5 5
f. Dilengkapi dengan foto lokasi dan foto akses masuk 5
5 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan
No. Kriteria Penilaian
RUSUNAWA USU
RUSUNAWA UMA
RUSUNAWA IAIN
20. Persyaratan Teknis Lahan
a. Kejelasan status hukum kepemilikan dan jenis hak atas tanah yang
dibuktikan dengan sertifikat atas tanah serta status penguasaannya 5
5 5
b. Kondisi lahan merupakan tanah siap bangun dan kosong dari bangunan
Dan tanaman serta telah didukung oleh kesiapan PSU lainnya 5
5 5
c. Kemiringan tanah yang ditunjukkan dengan peta kontur tanah 5
5 5
d.Pekerjaan tambahan yang berhubungan dengan pematangan tanah merupakan penyertaan dari lembaga pendidikan tinggi danatau pemerintah
daerah 5
5 5
c. Lahan yang diperlukan untuk membangun rusunawa minimal 3000 m²
dengan lebar minimal 15 m 5
5 5
21. Memenuhi persyaratan teknis rancang bangun apabila tidak
menggunakan DED yang disiapkan Kementrian Negara Perumahan Rakyat
Menggunakan DED dari
Kementrian Perumahan
Rakyat Menggunakan
DED dari Kementrian
Perumahan Rakyat
Menggunakan DED dari
Kementrian Perumahan
Rakyat
22. Surat pernyataan kesanggupan jika tidak menggunakan DED dari
Kementrian Negara Perumahan Rakyat: a. Rancang bangun arsitektur
- -
- b. Rancang bangun struktur
- -
- c. Rancang bangun mekanikal elektrikal
- -
- Total
310 288
290 Sumber: Olahan Penulis
Keterangan: 5 : paling sesuai 3 : kurang sesuai 1 : tidak sesuai Angka maksimum adalah 310 poin
Total angka yang diperoleh menunjukkan tingkat kesesuaian prosedur bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa terhadap kebijakan Menteri Negara Perumahan Rakyat yang dituangkan dalam Peraturan Menteri No. 9PERMENM2008 tentang Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan yang didapat oleh penulis terhadap analisa proses permohonan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa, ketiga perguruan tinggi yang menerima
bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor Nomor 9PERMENM2008
tentang Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama.
4.1.2 Analisa Proses Pembangunan Rusunawa
Setelah perguruan tinggi mengajukan proposal kepada Kementrian Negara Perumahan Rakyat, maka dilakukan verifikasi. Verifikasi dilakukan terhadap usulan
bantuan pembangunan rusunawa, dilakukan oleh tim verifikasi yang ditetapkan dengan Keputusan Deputi Bidang Perumahan Formal. Tim verifikasi ini terdiri dari:
a. Kedeputian Bidang Perumahan Formal;
b. Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
c. Pusat Pengembangan Perumahan.
Selain anggota yang tersebut di atas, keanggotaan tim verifikasi dapat melibatkan unsur-unsur instansi lain yang terkait. Hasil penilaian verifikasi administrasi usulan
bantuan pembangunan Rusunawa diajukan kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai calon penerima bantuan pembangunan Rusunawa. Penetapan calon penerima bantuan
ditindaklanjuti oleh tim verifikasi dengan melakukan verifikasi lapangan. Hasil penilaian verifikasi lapangan diajukan kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan
pembangunan rusunawa. Menteri dapat menetapkan penerima bantuan di luar lembaga
Universitas Sumatera Utara
pendidikan tinggi atau lembaga pendidikan berasrama seperti ketentuan di atas setelah mendapat pertimbangan dari Deputi Perumahan Formal.
Pembangunan rusunawa USU dilaksanakan sesuai dengan lokasi yang diajukan pada proposal pembangunan rusunawa. Setelah mengadakan analisis terhadap proses
pembangunan rusunawa USU, didapatkan kesimpulan bahwa pembangunan rusunawa USU sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bangunan rusunawa dibangun dengan
menggunakan DED prototipe dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan rusunawa USU. Proses pembangunan ini diawasi oleh
pihak Kementrian Negara Perumahan Rakyat dan pihak dari USU. Pembangunan rusunawa UMA dimulai pada tahun 2007 setelah persetujuan
terhadap proposal oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Sesuai dengan pengajuan proposal, bangunan rusunawa menggunakan DED prototipe rusunawa mahasiswa. Dalam
pembangunannya, pihak Kementrian sebagai pelaksana dan pihak universitas kurang mengadakan koordinasi sehingga bangunan rusunawa yang terbangun dirasakan kurang
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh universitas. Setelah pembangunan Rusunawa Universitas Medan Area tahun 2008 selesai,
pihak Kementrian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja untuk melakukan evaluasi kerja bangunan di bulan Juni 2009. Hasil kunjung kerja
tersebut menyatakan bahwa kondisi Rusunawa dianggap tidak layak huni karena belum terpenuhinya standar kelayakan hunian. Hal tersebut disebabkan terutama oleh proses
pembangunan yang kurang melibatkan pihak universitas dan pembatasan hak-hak universitas karena kurangnya sosialisasi masalah hak dan kewenangan universitas dalam
pelaksanaan pembangunan rusunawa.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pihak Menpera kemudian melanjutkan pekerjaan pembangunan rusunawa UMA di tahun 2009, yang dilaksanakan mulai 3 Juni
2009–1 September 2009, berdasarkan SPK No. KU.08.09PK-PPP2PRUSUN09-01465 oleh PT. Andika Parsaktian Abadi Jakarta. Berdasarkan Dokumen Lelang yang disepakati
antara pihak Menpera dan kontraktor, pihak universitas kemudian mengajukan permintaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Perumahan Satker Penyediaan
Perumahan Menpera RI, untuk mengganti material dinding di lantai 5, dari batako menjadi bata, sesuai dengan Surat Rektor UMA No. 642R.01VI 2009 tertanggal 11 Juni 2010.
Permintaan tersebut kemudian dikabulkan oleh pihak Menpera. Selama proses pekerjaan, terdapat penambahan pekerjaan sesuai dengan pertemuan
antara pihak kontraktor dan pihak pengawas UMA pada tanggal 16 Juli 2009 yang tercantum dalam Berita Acara Pertemuan terlampir. Pertemuan tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan dikirimnya surat rektor tanggal 16 Juli 2009 kepada pihak
Menpera. Akhirnya, penambahan pekerjaan yang disetujui oleh pihak Menpera adalah:
1. Pekerjaan pasang pasir timbun seluruh ruang hunian tebal 7 cm, karena
adanya pekerjaan pemasangan lantai keramik dihampir seluruh ruangan. 2.
Pekerjaan potong pintu alumunium seluruh ruang, karena perubahan elevasi lantai ruang.
3. Pekerjaan pasang cor beton untuk drainase sepanjang 280 m di sekeliling
lahan. 4.
Pekerjaan pasang plat dekker sepanjang 8 m.
Universitas Sumatera Utara
Selama proses pembangunan, tim pengawas UMA melengkapi data-data hasil pengawasan melalui dokumentasi foto, yang menggambarkan proses pekerjaan hingga
hasil konstruksi bangunan yang terakhir dievaluasi pada tanggal 1 September 2009. Pada proses pelaksanaan pembangunan rusunawa IAIN Sumatera Utara, dimulai
dengan pembersihan dan pemerataan lahan. Setelah itu dilajutkan dengan pekerjaan pemasangan bouwplank. Setelah pemasangan bouwplank dilanjutkan dengan pekerjaan
tanah dan pekerjaan seterusnya. Analisa penulis terhadap proses pembangunan fisik dan pemanfaatan ruang
rusunawa mahasiswa disajikan pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Kesesuaian Pembangunan Fisik dan Pemanfaatan Ruang Rusunawa Mahasiswa
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai I.
Proses Pembangunan Fisik
Pekerjaan Persiapan
Meliputi kegiatan pembersihan dan pemerataan lahan serta
pemasangan bouwplank, dibuat dari kayu semutu meranti
merah, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan
diserut rata pada sisi sebelah atasnya, dipasang sejauh 100
cm dari sisi luar galian tanah pondasi
5 Dimulai dengan
pembersihan dan pemerataan lahan. Setelah
itu dilajutkan dengan pekerjaan pemasangan
bouwplank. Setelah pemasangan bouwplank
dilanjutkan dengan pekerjaan
tanah dan pekerjaan seterusnya.
5 Meliputi kegiatan
pembersihan dan pemerataan lahan serta
pemasangan bouwplank, dibuat dari kayu semutu
meranti merah, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar
20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
atasnya, dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar
galian tanah pondasi 5
Pekerjaan Tanah Meliputi pekerjaan galian,
timbunan dan urugan tanah. Daerah yang akan digali harus
dibersihkan dari semua benda penghambat. Galian untuk
pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai
dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar
rencana pondasi 5
Meliputi pekerjaan galian, timbunan dan urugan tanah.
Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari
semua benda penghambat. Galian untuk pondasi harus
dilakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peil-peil
yang tercantum dalam gambar rencana pondasi
5 Meliputi pekerjaan
galian, timbunan dan urugan tanah. Daerah
yang akan digali harus dibersihkan dari semua
benda penghambat. Galian untuk pondasi
harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai
dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar
rencana pondasi 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai
Pekerjaan BetonBeton
Bertulang Pondasi, sloof, kolom, balok, plat
lantai dan tangga. Pekerjaan beton pada bangunan rusunawa
ini menggunakan beton precast. Pondasi yang digunakan pada
bangunan rusunawa ini adalah pondasi tiang pancang pile cap
5 Pondasi, sloof, kolom dan
balok. Untuk pondasi menggunakan struktur beton
bertulang dengan menggunakan mutu beton
K-225. Begitu juga untuk sloof, kolom dan balok juga
menggunakan beton dengan mutu K-225 dengan adukan
1pc, 2ps, 3kr. Pekerjaan beton bertulang adukan 1
pc, 1,12 ps, 2 ½ kr digunakan untuk plat lantai.
5 Pondasi, sloof, kolom
dan balok. Untuk pondasi menggunakan
struktur beton bertulang dengan menggunakan
mutu beton K-225. Untuk sloof, kolom dan
balok juga menggunakan beton dengan mutu K-
225 dengan adukan 1pc, 2ps, 3kr. Pekerjaan
beton bertulang adukan 1 pc, 1,12 ps, 2 ½ kr
digunakan untuk plat lantai
5
Pekerjaan PasanganPlester
an Pasangan bata dan plesteran. Batu
batabatu merah yang digunakan ukuran 5x12x22 cm. Dinding
pasangan batu bata merah ½ batu dengan menggunakan spesi 1
pc:4 ps sedangkan untuk dinding trasram memakai spesi 1pc : 2ps
yang dipasang minimal 30 cm diatas lantai.
5 Pasangan bata dan
plesteran. Batu batabatu merah yang digunakan
ukuran 5x12x22 cm. Dinding pasangan batu bata
merah ½ batu dengan menggunakan spesi 1
pc:4ps sedangkan untuk dinding trasram memakai
spesi 1pc:2ps yang dipasang minimal 30 cm
diatas lantai. 5
Pasangan bata dan plesteran. Batu batabatu
merah yang digunakan ukuran 5x12x22 cm.
Dinding pasangan batu bata merah ½ batu
menggunakan spesi 1 pc:4ps sedangkan
dinding trasram memakai spesi 1pc:2ps
yang dipasang minimal 30 cm diatas lantai.
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai
Pekerjaan Lantai Lantai ruangan memakai keramik
ukuran 30 x 30 cm dangan adukan spesi 1pc:3 ps. Untuk kamar
mandi menggunakan keramik ukuran 20x20 cm dan untuk
dinding keramik menggunakan keramik ukuran 20x25 cm.
Lantai untuk rabat dengan beton tumbuk adukan 1pc:3ps:6.kr.
5 Lantai ruangan memakai
keramik ukuran 30 x 30 cm dangan adukan spesi
1pc : 3 ps. Untuk kamar mandi menggunakan
keramik ukuran 20x20 cm dan untuk dinding
keramik menggunakan keramik ukuran 20x25 cm.
Lantai untuk rabat dengan beton tumbuk adukan 1pc:
3ps: 6.kr. 5
Lantai ruangan memakai keramik ukuran 30 x 30
cm dangan adukan spesi 1pc:3ps.
Untuk kamar mandi menggunakan
keramik ukuran 20x20 cm dan untuk dinding keramik
menggunakan keramik ukuran 20x25 cm.
Lantai untuk rabat dengan beton tumbuk adukan
1pc:3ps: 6.kr. 5
Pekerjaan Plafond
Plafond yang digunakan adalah plafond triplek 3 mm dengan
menggunakan rangka kaso 46. 5
Rangka plafond menggunakan rangka
alumunium. Setiap luas 12 m
² langit-langit dibuatkan 4 buah gantungan, langit-
langit dibawah pelat beton gantungannya terbuat dari
besi bulat diameter 10 mm diangkerkan kepelat beton
bersamaan saat pengecoran plat lantai.
Langit-langit dibawah kap kuda-kuda baja
penggantung langit-langit memakai besi siku ukuran
40.40.4 yang dilas ke kenstruksi kuda-kuda.
Langit-langit adalah Panel Gypsum tebal 9 mm.
5 Rangka plafond
menggunakan rangka alumunium. Setiap luas 12
m ² langit-langit dibuatkan
4 buah gantungan, langit- langit dibawah pelat beton
gantungannya terbuat dari besi bulat diameter 10 mm
diangkerkan kepelat beton bersamaan saat
pengecoran plat lantai. Langit-langit dibawah kap
kuda-kuda baja penggantung langit-langit
memakai besi siku ukuran 40.40.4 yang dilas ke
kenstruksi kuda-kuda. Langit-langit adalah Panel
Gypsum tebal 9 mm. 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai
g. Pekerjaan Atap
Atap bangunan rusunawa ini menggunakan atap genteng
dengan struktur rangka atap kayu dan listplank kayu.
5 Untuk atap utama dan atap
entrance menggunakan penutup atap dengan
material multiroof dan rangka atap baja ringan.
Sedangkan untuk area void, bahan penutup
atapnya menggunakan polycarbonate.
5 Untuk atap utama dan atap
entrance menggunakan penutup atap dengan
material multiroof dan rangka atap baja ringan.
Bagian void dibiarkan terbuka tanpa penutup.
5
II. Pemanfaatan
Ruang
1. Lantai 1
Lobby Utama Ada
5 Ada
5 Ada
5 Ruang Usaha
Ada 5
Ada 5
Ada 5
Ruang Pengurus Usaha
Ada 5
Ada 5
Ada 5
Kantin Ada
5 Ada
5 Ada
5 Ruang
PanelGenset Ada
5 Ada
5 Ada
5 Ruang Ibadah
Ada 5
Ada 5
Ada 5
Ruang pertemuan
Ada 5
Ada 5
Ada 5
2. Lantai 2
Kamar Tidur Asrama
Ada 5
Ada 5
Ada 5
Kamar Tidur Hunian
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
Kamar Mandi Dalam Kamar
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
Kamar Mandi Komunal
Tidak Ada Ada
5 Ada
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai
d. Ruang Belajar Tidak Ada
Ada 5
Ada 5
e. Dapur Tidak Ada
Ada 5
Ada 5
3. Lantai 3
a. Kamar Tidur Asrama
Ada 5
Ada 5
Ada 5
b. Kamar Tidur Hunian
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
c. Kamar Mandi Dalam Kamar
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
c. Kamar Mandi Komunal
Tidak Ada Ada
5 Ada
5 d. Ruang Belajar
Tidak Ada Ada
5 Ada
5 e. Dapur
Tidak Ada Ada
5 Ada
5
4. Lantai 4
a. Kamar Tidur Asrama
Ada 5
Ada 5
Ada 5
b. Kamar Tidur Hunian
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
c. Kamar Mandi Dalam Kamar
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
c. Kamar Mandi Komunal
Tidak Ada Ada
5 Ada
5 d. Ruang Belajar
Tidak Ada Ada
5 Ada
5 e. Dapur
Tidak Ada Ada
5 Ada
5
5. Lantai 5
a. Kamar Tidur Asrama
Ada 5
Ada 5
Ada 5
b. Kamar Tidur Hunian
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
c. Kamar Mandi Dalam Kamar
Ada 5
Tidak Ada Tidak Ada
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No. Kriteria
Penilaian Rusunawa USU
Nilai Rusunawa UMA
Nilai Rusunawa IAIN
Nilai
c. Kamar Mandi Komunal
Tidak Ada Ada
Ada 5
d. Ruang Belajar Tidak Ada
Tidak Ada Tidak Ada
e. Dapur Tidak Ada
Ada 5
Ada 5
6. Lantai Atap
a. Tanki Air Ada
5 Ada
5 Ada
5
Total Nilai 140
Total Nilai 145
Total Nilai 150
Sumber: Olahan Penulis
Keterangan: 5 : Ada
0 : Tidak ada Poin maksimum untuk seluruh kriteria penilaian adalah 195
Universitas Sumatera Utara
Dari analisa terhadap proses pembangunan fisik dan pemanfaatan ruang rusunawa mahasiswa penulis dapat menyimpulkan bahwa pada umumnya ketiga rusunawa
memperoleh nilai yang setara. Hal ini disebabkan pada pembangunan rusunawa yang melalui mekanisme bantuan pembangunan rusunawa dari Kementrian Negara Perumahan
Rakyat sudah ada prototipe bangunan tertentu yang bisa digunakan apabila pihak perguruan tinggi tidak memiliki gambar rancang bangun sendiri. Untuk pemanfaatan
ruang juga mengikuti standar yang ditentukan oleh gambar rencana dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat.
4.2 Analisa Terhadap Efektifitas Kebijakan