BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi terbesar dari suatu bangsa, bangsa mana yang mengabaikannya akan menuai bencana di masa datang, apalagi di era persaingan
bebas seperti sekarang ini. Fasilitas hidup mahasiswa sebenarnya secara teoritis ada beberapa cara untuk meringankan beban perguruan tinggi dan mahasiswa. Misalnya:
pemerintah membuat rencana jangka panjang untuk meningkatkan subsidi ke perguruan tinggi. Tentunya tidak realistis secara drastis meningkatkan anggaran
pendidikan menjadi 20 dari APBN dan APBD sebagaimana yang tercantum dalam amandemen UUD 1945, namun sangat mungkin untuk secara bertahap mengucurkan
dana lebih banyak ke sektor ini seiring dengan pemberantasan korupsi di birokrasi pemerintahan. Biaya pendidikan makin mahal. Bahkan di Perguruan Tinggi Negeri
PTN sekalipun, yang dulu menjadi andalan pendidikan yang murah dan bermutu. Lebih-lebih lagi di beberapa PTN yang diubah statusnya menjadi Badan Hukum
Milik Negara BHMN, mereka harus mencari sumber pembiayaan alternatif. Selain hasil kerja sama dengan industri, tentu saja biaya pendidikan dari mahasiswa akan
dinaikkan seiring dengan berkurangnya subsidi dari pemerintah. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang
Rumah Susun dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 9PERMENM2008 tentang Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
Universitas Sumatera Utara
Rusunawa pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama, maka mahasiswa dapatlah bernafas lega sedikit guna meringkankan biaya
pendidikan. Bantuan pembangunan rusunawa adalah bantuan pembangunan fisik maupun pembangunan baru Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa, maupun
rehabilitasi asramahunian yang telah ada dan dibiayai oleh Pemerintah melalui APBN pada Kementrian Negara Perumahan Rakyat dan pada Kementrian terkait
lainnya. Bantuan Pembangunan Rusunawa dimaksudkan untuk memberikan fasilitas bantuan fisik bangunan Rusunawa sehingga mendorong lembaga pendidikan tinggi
danatau lembaga pendidikan berasrama untuk memenuhi kebutuhan asrama bagi mahasiswasiswasantri dan hunian bagi pendidik danatau tenaga kependidikan dan
bertujuan sebagai pedoman bagi Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan dalam mengajukan usulan bantuan pembangunan Rusunawa.
Beberapa perguruan tinggi di kota Medan telah menerima bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa sejak dikeluarkannya kebijakan tentang bantuan
pembangunan rusunawa bagi lembaga pendidikan tinggi. Namun pada kenyataannya, beberapa bangunan rusunawa yang telah selesai dibangun tidak dimanfaatkan dengan
optimal. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk mencermati proses pemberian bantuan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah